Penemuan Kopi
Kopi
adalah sejenis minuman
yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi
biji
tanaman kopi.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab
qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai
makanan
berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh
yang berasal dari bahasa Turki
dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.
Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi kata kopi yang dikenal saat ini
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika
(kualitas terbaik) dan robusta.
Cerita
legendaris kopi diawali dari dataran tinggi Ethiopia sekitar tahun 800. Seorang
gembala kambing bernama Kaldi, mengamati kambing gembalaannya yang gemar
memakan sejenis buah beri yang membuat kambing-kambing tersebut jadi lebih
bersemangat untuk beberapa saat. Ia pun mengamati bahwa setelah memakan buah
beri tersebut, kambing-kambingnya tidak mau beristirahat maupun tidur pada
malam harinya. Kaldi kemudian mencoba memakan sendiri buah beri tersebut – dan
ia pun ternyata mengalami hal sama.
Cerita
pengalaman Kaldi tersiar hingga ke biara setempat. Para biarawan lantas
melakukan percobaan membuat minuman dari buah beri itu. “Ramuan” yang
dihasilkan ternyata mampu membuat mereka tetap berjaga sehingga tetap dapat
menulis maupun berdoa hingga larut malam. Demikianlah awal kopi mulai menyebar
ke seluruh dunia.
Awal
Budidaya Kopi di Tanah Arab
Budidaya
penanaman kopi dan perdagangannya bermula dari semenanjung Arab. Sepanjang abad
15 dan 16 kopi telah ditanam, dipanen dan diperdagangkan untuk dikonsumsi di
seluruh tanah Mesir, Siria dan Turki. Dalam kurun waktu itu Yemen merupakan
penghasil utama kopi dan bangsa Arab dengan seksama menjaga perkebunan kopi
yang makin bernilai.
Kopi
Tiba di Indonesia
Bangsa
Belanda berhasil membudidayakan sekaligus menyebarkan luaskan kopi dari
perkebunan di Indonesia, terutama dari tanah Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Segera
saja tanaman eksotis ini menyebar ke negara-negara jajahan Eropa serta ditanam
di rumah-rumah kaca maupun perkebunan di seantero Austria dan Belanda. Bangsa
Belanda berhasil memperdagangkan kopi ke seluruh pecinta kopi di Eropa secara
lebih efisien dibanding para pedagang Arab melalui cara menanam, memanen serta
memperdagangkannya ke seluruh pecinta kopi di dataran Eropa.
Anugerah
yang Mengubah Dunia
Perjalanan
kopi melintasi dunia ke benua Amerika merupakan kilas balik Belanda dari
perkebunan di kepulauan Indonesia. Ketenaran kopi di Eropa pada abad 18
menjadikan kopi sebagai alat tukar maupun sebagai hadiah yang berharga. Berniat
menyenangkan hati Raja Prancis, Walikota Amsterdam pernah menghadiahi Raja
Louis XIV sebatang pohon kopi. Sang Raja lalu menanamnya di Kebun Kerajaan di
Paris di mana suhu dan kelembabannya mirip dengan iklim Yemen sehingga pohon
itu pun tumbuh subur.
Kopi Masa Ke Masa
- 1000 SM Kopi mulai dikenal oleh suku Galla di Afrika Timur.
- >5 M Kopi sudah dikenal di pelosok Ethopia
- 700-1000 M Kopi dikenal pertama kali oleh bangsa Arab sebagai minuman energi (untuk begadang). Penyebaran kopi dimulai saat itu bersamaan dengan penyebaran Islam. Sumber kopi pertama di Mocha salah satu derah di Yaman.
- 1000 M Ibnu Sina menyelidiki zat kimiawi kopi, dokumennya merupakan dokumen pertama yang diketahui membedah kopi dari ilmu kedokteran dan kesehatan.
- 1400 M Penyebaran kopi dan kedai kopi pesat di jazirah Arab, terutama Mekkah dan Madinah.
- 1453 M Kopi diperkenalkan di Konstantinopel oleh bangsa Turki (kekhalifahan Ottoman). Kedai kopi yang pertama kali tercatat disana bernama Kiva Han, dibuka tahun 1475.
- 1600 M Paus Clement VIII, menegaskan untuk mempertimbangkan bahwa ‘budaya ngopi’ merupakan sebuah bid’ah, ‘budaya luar’ yang dapat mengancam (infidel) dan karena itu berdosa bagi yang meminumnya. Namun kemudian ia mengizinkan jika ‘ngopi’ menjadi bagian (alternatif) dari makanan/minuman yang halal dimakan oleh seorang Kristen. Pada tahun itu juga, kopi dibawa dari Mekkah ke jazirah India (Asia kecil) oleh orang yang bernama Baba Budan ketika pulang haji dari Mekkah.
- 1616 M Kopi dibawa dari Mocha (Yaman) ke Belanda.
- 1645 M Kedai kopi pertama dibuka di Venice, Italia.
- 1650 M Kedai kopi pertama dibuka di negeri Kristen (Christendom) tepatnya di Oxford.
- 1658 M Belanda membuka kebun pertama di Ceylon (Srilanka)
- 1668 M Kedai kopi ‘Edward Lloyd’s’ dibuka di London. Dari kedai kopi inilah kemudian Edward membuka perusahaan asuransi paling terkemuka di dunia Lloyd of London Insurance.
- 1668 M Kopi mulai dikenal di Amerika Utara.
- 1669 M Kedai kopi dikenalkan di Paris oleh duta besar Turki kepada raja Louis XIV.
- 1670 M London gandrung kopi. Kedai kopi dibuka di setiap sudut London. Kopi mulai diperkenalkan di Jerman. Di Brasilia, penanaman kopi di mulai. Jenis kopi yang ditanam adalah Coffea Arabica Lind.
- 1674 M Petisi Perempuan menentang kopi dikeluarkan di London.
- 1675 M Hidangan teh (tea house) mulai dikenalkan di Belanda. Sebelumnya yang ada cuma sajian minuman bir/malt.
- 1675 M Raja Charles II menutup seluruh kedai kopi di London, tuduhan utamanya adalah kedai kopi sebagai tempat pemufakatan makar.
- 1679 M Ahli kimia di Marseilles, Prancis memberikan kesaksian bahwa kopi merusak dan membahayakan kesehatan.
- 1679 M Kedai kopi pertama dibuka di Hamburg, Jerman.
- 1688 M Lebih dari 800 kedai kopi dibuka di daerah Soho (Inggris). Terutama oleh pelarian Kristen Calvinis dari Prancis (Huguenots).
- 1689 M Café khas Perancis pertama dibuka, bernama Café de Procope-walau dengan suasana krisis setelah pengumuman kopi merusak kesehatan.
- 1696 M Kedai kopi pertama bernama The King’s Arms dibuka di New York.
- Seorang warganegara Belanda bernama Zwaardecroon, membawa beberapa benih tanaman dari Mekkah ke Bogor, Indonesia. Dan, menjadi tanaman komoditas terpenting di Hindia Belanda.
- 1706 M Kopi Jawa diteliti Belanda di Amsterdam.
- 1714 M Kopi Jawa hasil penelitian, oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh raja Louis XIV.
- 1720 M Kedai kopi Florian bertahan buka di Florence.
- 1723 M Gabriel du Clieu membawa biji kopi dari Prancis ke Martinique.
- 1727 M Francisco de Mello membawa biji kopi dari Prancis untuk ditanam di Brazil.
- 1730 M Inggris menanam kopi di Jamaica.
- 1732 M Johann Sebastian Bach membuat komposisi Coffee Cantata, di Leipzig. Kantata ini menggambarkan perjalanan spiritual yang juga sebagai parodi atas ketakutan orang Jerman terhadap pesatnya popularitas kopi di German (bangsa Jerman penggemar bir)
- 1777 M Raja Jerman (Prussia) mengumumkan kritikan dan pelarangan atas kopi, dan mengumumkan bir sebagai minuman nasional Jerman Raya.
- 1790 M Kedai kopi awal khas British menghilang perlahan tergantikan oleh kedai beer (tavern).
- 1802 M Cafe sebagai kata yang menunjukkan tempat mulai diperkenalkan di Inggris (sebelumnya coffee house). Kata ini berasal dari kata Prancis ‘eafé’ dan hampir seakar dengan bahasa Italia ‘caffe’. Café menunjukan sebuah tempat yang merupakan restoran dengan menu utama minuman kopi.
- 1809 M Kopi impor dari Brazil pertama kali masuk pasar Amerika di Salem, Massasuchet.
- 1820 M Zat Caffeine dalam minuman kopi ditemukan berbarengan oleh tiga penelitian berbeda – dan, tentunya masing-masing peneliti itu bekerja sendiri-sendiri – yang dilakukan oleh Runge, Robiquet, Pelletier dan Caventou
- 1822 M Prototip dari sebuah mesin kopi espresso dibuat di Prancis.
- 1839 M Kata ‘Cafetaria’ diperkenalkan sebagai kata hibrida (gabungan) dari Meksiko, Spanyol Dan Inggris.
- 1859 M Michael Thonet’s Vienna Café chair No. 14 (bangku kedai kopi khusus diperkenalkan pertama kali sebagai ‘bangku yang cocok digunakan sambil menghirup kopi’.
- 1869 M Cofee leaf rust (jamur kopi) pertama kali diketemukan di Srilanka dan tanaman kopi di Asia.
- 1873 M Kopi dalam kemasan secara massal diperkenalkan pertama kali di Amerika oleh John Arbukle.
- 1882 M Dibentuk The New York Coffee Exchange
- 1869 M Berjangkit suatu penyakit jamur di seluruh Asia yang menyebabkan kerusakkan dari kopi berjenis Coffea Arabica Lind yang waktu itu banyak ditanam di Asia. Hingga pada tahun ini orang mulai menanam bermacam-macam jenis kopi yang banyak terdapat di daerah Congo.
- 1904 M Mesin espresso dibuat modern oleh Fernando Illy.
- 1906 M Brazil menaikkan harga kopi setelah menciptakan harga (kurs) tetap untuk komoditas kopi.
- 1910 M Jerman membuat kopi decaf (pengurangan zat caffein pada kopi seminimal mungkin) Dan diperkenalkan ke Amerika dengan nama Dekafa.
- 1911 M Pedagang kopi di Amerika membentuk Asosiasi Kopi Nasional.
- 1915 M Pyrex ditemukan. Pertama kali dipakai sebagai lampu penerangan terutama di perusahaan kereta api sebagai penutup lampu yang tahan panas dan cuaca ataupun benturan fisik. Mulai diperkenalkan sebagai alat dapur, sebagai pengganti kaca. Kedai kopi menggunakan pyrex sebagai gelas tahan panas.
- 1920 M Kedai kopi ‘baru’ booming di Amerika.
- 1925 M Vienna Café chair No. 14 diikutkan dalam pameran L’esprit Nouveau di Perancis oleh Le Corbusier. Sampai tahun 1933 bangku model ini diproduksi lebih dari 50 juta.
- 1927 M Mesin kopi espresso pertama kali diperkenalkan di Amerika. Kedai kopi pertama yang memakai ‘La Pavoni’ di New York. Mesin ini didesain khusus oleh arsitek ternama Italia Gio Ponti.
- 1928 M Federasi Kopi Kolumbia dibentuk.
- 1930-1944 M Brazil memusnahkan 78 juta kantong kopi untuk menstabilkan harga.
- 1938 M Cremonesi membuat pompa piston yang dapat menyemprotkan air panas dengan keepatan tinggi untuk menyeduh kopi.
- 1938 M Nestle menemukan kopi instan di Brazil, Nestle sampai saat ini merupakan penghasil kopi instan terbesar di dunia.
- 1939-1945 M Pasukan Amerika membawa kopi instan dalam perang dan memperkenalkannya ke seluruh dunia.
- 1942 M Kopi menjadi barang yang disimpan secara sembunyi-sembunyi. Di Inggris pada masa ini kopi dijatah pada jumlah tertentu.
- 1946 M Pabrik Gaggia memproduksi mesin Capucinno secara komersial untuk pertama kali. Kata Capucinno berasal dari warna jubah pendeta Capucin (aliran Francisian-1529).
- 1948 M Achille Gaggia menemukan mesin kopi espresso secara massal di Milan.
- 1952 M Mesin Gaggia diimpor ke Inggris. Pada tahun ini kedai kopi setelah perang dunia kedua untuk pertama kali dibuka di London di bulan Juli.
- 1953 M Bar Espresso menyebar di seluruh Soho. Yang pertama kali adalah Mocha di jalan 29 Frith Street.
- 1954 M Pembatasan kepemilikan sejumlah komoditi seperti kopi berakhir dengan berakhirnya masa transisi perang dunia kedua.
- 1957 M Catherine Uttley mendaftar ada 200 bar kopi di London. Mulai banyak yang bar kopi yang memakai plastik mulai dari peralatan dapur, makan, lantai sampai furnitur.
- 1960 M Bar kopi tercatat bertambah dua kali lipat dari 1,000 menjadi 2,000 di seluruh Inggris, terbanyak di London, sekitar 500 buah.
- 1962 M Puncak dari konsumsi kopi per kapita di Amerika, 3 cangkir per orang per hari.
- 1962 M Perjanjian Internasional mengenai perdagangan kopi dibuat, tujuannya mengontrol harga.
- 1964 M Bar kopi sekarat di Inggris, tergantikan oleh restoran dengan berbagai hidangan.
- 1970 M Mokha café tutup setelah dikomplain sinis oleh penulis Amerika William S Burrough.
- 1971 M Gerai Starbuck pertama dibuka di Seattle.
- 1973 M Fair Trade Coffee pertama kali diimpor ke Eropa dari Guatemala.
- 1975 M Brazil menderita karena gagal panen, harga kopi dunia meroket.
- 1989 MPerjanjian Kopi Internasional gagal menstabilkan harga. Dalam sejarah perdagangan kopi turun ke tingkat yang paling rendah.
- 1990 M Beberapa kedai kopi tutup karena penataan ruang (redevelopment) di Inggris. Diperkenalkan organic coffee yang menjadi primadona di pasar kopi dunia.
- 1998 M Starbuck mencapai 2.000 gerai di Amerika saja. Di seluruh dunia 5.715 gerai. Sedangkan di Indonesia telah dibuka sebanyak 11 gerai. Starbuck memposisikan diri sebagai kedai kopi dengan jaringan terbesar di seluruh dunia.
Kopi Di Arab
Bangsa Arab
yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak
hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad
ke-13, umat Muslim
banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar para pemuja tetap terjaga. Kepopuleran
kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama
Islam
pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara,
Mediterania,
dan India.
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena
bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil
(tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini
menyebabkan budidaya tanaman
kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun 1600-an,
seorang peziarah India
bernama Baba Budan
berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah
dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.
Kopi Mencapai Pasar Eropa
Biji kopi dibawa masuk
pertama kali ke Eropa
secara resmi pada tahun 1615
oleh seorang saudagar Venesia.
Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki,
namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai
membudidayakannya. Bangsa Belanda
adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada
tahun 1616.
Kemudian pada tahun 1690,
biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara
besar-besaran.Pada saat itu, Indonesia
masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
Martinik
Pada sekitar tahun 1714-an,
Raja Perancis
Louis XIV
menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya
di Kebun Botani Royal
Paris, Jardin des Plantes.
Pada saat yang sama, seorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di
Clieu ingin membawa sebagian dari pohon
tersebut untuk dibawa ke Martinique.
Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia
memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes
untuk mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan Gabriel
Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian
yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup
baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta
pohon kopi dengan varietas
yang beragam. Progeni
inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.
Bunga
Kopi Untuk Brasil
Pada tahun 1727,
pemerintah Brasil
berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat
itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh
kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus,
Letnan Kolonel Francisco de Melo
Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis
dan membawa pulang beberapa bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki
penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta
pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur.Sebagai hasil kerja
kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket
berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan
malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil
berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa
dikonsumsi oleh semua orang.
Biji Kopi
Dari sekian banyak
jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama,
yaitu kopi arabika
(Coffea arabica) dan robusta
(Coffea robusta). Masing-masing jenis
kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.
Biji Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan
tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada
dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia
dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin,
Afrika
Tengah, Afrika Timur, India,
dan Indonesia.
Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim
tropis
atau subtropis.
Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman
ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh
optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran
cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
Biji Kopi Robusta
Kopi robusta pertama
kali ditemukan di Kongo
pada tahun 1898.
Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih
pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein
dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi
robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian
tertentuKopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas
permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan
hama
dan penyakit.Hal
ini menjadikan kopi robusta lebih murah.Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika
Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara,
dan Amerika Selatan.
Kopi Luwak
Jenis kopi yang lain
merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika
dan robusta.
Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan
menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang
terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
Kopi luwak
merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan
rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis
ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi
ini kemudian dimakan oleh luwak
atau sejenis musang.
Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini.
Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena
telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah
mengalami fermentasi singkat oleh bakteri
alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Jenis-Jenis
Minuman Kopi
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam
jenisnya. Masing-masing jenis kopi yang ada memiliki proses
penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah beberapa contoh minuman
kopi yang umum dijumpai:
|
|
Pembuatan Minuman Kopi
Kopi akan menjalani
serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman
kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk menghasilkan minuman
kopi terbaik. Dalam hal ini, proses penanaman juga turut berperan dalam
menciptakan cita rasa kopi yang baik.
Pemanenan dan Pemisahan Cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun
hijau sepanjang tahun dan berbunga
putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah
yang mirip dengan ceri
terbungkus dengan cangkang
yang keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji
kopi. Pemanenan biji kopi biasanya dilakukan secara manual dengan tangan.
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan
cangkangnya.Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan
penggilingan dengan mesin.
Pada kondisi daerah yang kering
biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar
matahari.
Setelah kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia,
biji kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya
30-35% Metode lainnya adalah dengan
menggunkan mesin.Sebelum
digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin,
biji kopi juga mengalami fermentasi
singkat. Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik
dari pada metode pengeringan langsung.
Pemanggangan
Setelah dipisahkan dari
cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan.
Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa
dan warna
dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan
biji dan penurunan bobot secara keseluruhan. Pori-pori
di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas.Warna cokelat
dari biji kopi juga akan terlihat memekat.
Penggilingan
Pada tahap selanjutnya,
biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji
kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi
akan menjadi lebih efisien dan cepat.Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa,
aroma,
dan penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam
wadah kedap udara
agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.
Seni perebusan
Perebusan merupakan
langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.Untuk
menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus
dilakukan dengan baik dan sempurna.Terdapat banyak variabel dalam perebusan
biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran
partikel,
suhu
air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan
kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa. Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama
biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu pahit.
Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.
Dekafeinasi
Dekafeinasi
atau penghilangan kafein
termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi.
Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar
rasanya tidak terlalu pahit.
Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari
aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh
pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam
tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam
senyawa metilen klorida
dan etil asetat.
Kafein
Kopi terkenal akan
kandungan kafeinnya
yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder
golongan alkaloid
dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari
kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan utama
kafein
ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor
sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis
berupa peningkatan energi.
Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah
mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi
juga terdapat pada daun teh
dan biji cokelat.
Sumber
|
Kandungan Kafein
|
Secangkir kopi
|
85 mg
|
Secangkir teh
|
35 mg
|
Minuman berkarbonasi
|
35 mg
|
Minuman berenergi
|
50 mg
|
Jenis Kopi
|
Kadar
|
Kopi instan
|
2,8 - 5,0%
|
Kopi moka
|
1,00%
|
Kopi robusta
|
1,48%
|
Kopi arabika
|
1.10 %
|
Batas aman konsumsi
kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg. Dengan jumlah
ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya
tetap terjaga.
Selama proses pembutan
kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut dalam air perebusan.
Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru dilakukan
untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari
kopi. Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss Water Process.
Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap
untuk mengekstraksi kafein
dari dalam biji kopi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga
telah memungkinkan implementasi bioteknologi
dalam proses pengurangan kadar kafein. Cara ini dilakukan dengan menggunakan
senyawa theophylline
yang dilekatkan pada bakteri
untuk menghancurkan struktur kafein.
Peranan Dalam Tubuh
Kandungan kafein
dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. Beberapa orang akan
mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama
sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika
yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme
tubuh dalam mencerna kafein. Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom
P450 1A2 (CYP1A2). Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-2. Orang
yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme kafein dengan cepat dan
efisien sehingga efek dari kafein dapat dirasakan secara nyata.Enzim
CYP1A2-2 memiliki laju metabolisme kafein yang lambat sehingga kebanyakan orang
dengan tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan cenderung
menimbulkan efek yang negatif.
Banyak isu yang
berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti meningkatnya
risiko terkena kanker,
diabetes melitus tipe 2, insomnia,
penyakit jantung,
dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal
sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan
pertumbuhan sel
kanker
secara bertahap.
Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2
dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung.
Pada beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan
meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan. Di bidang olahraga,
kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet
sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme
energi,
terutama untuk memecahkan glikogen
(gula
cadangan dalam tubuh)
Selain kafein, kopi
juga mengandung senyawa antioksidan
dalam jumlah yang cukup banyak.Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam
menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas,
seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa
antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol,
flavonoid,
proantosianidin,
kumarin,
asam klorogenat, dan tokoferol.
Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.
Produksi
Kopi di Indonesia
Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat keempat terbesar di dunia dari segi hasil
produksi. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki
peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang
sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi. Letak Indonesia sangat
ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
Asal-Usul
Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) masa penjajahan Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah perkebunan komersial pada koloninya di Hindia
Belanda, khususnya di
pulau Jawa, pulau Sumatera dan sebahagian Indonesia
Timur. Jenis kopi yang
dikembangkan di Indonesia adalah kopi jenis Arabika yang didatangkan langsung dari Yaman. Pada awalnya
pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor, Mandailing dan Sidikalang. Kopi juga ditanam di Jawa
Timur, Jawa
Tengah, Jawa
Barat, Sumatra, Sulawesi, Timor
dan Flores. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia
mulai terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Akhirnya
pemerintah penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba menggantinya
denga jenis Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi
Liberika dan Ekselsa. Namun didaerah Timor dan Flores
yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi yang
dibudidayakan disana juga kopi Arabica.
Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi
Liberika untuk
menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga
terserang hama. Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang
ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi
Liberika sedikit lebih
besar dari biji kopi Arabika dan kopi
Robusta. sebenarnya,
perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana
buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya
dan di seluruh Indonesia pada umumnya.
Status Industri Saat Ini
Robusta menggantikan kopi Liberika. Walaupun ini bukan kopi yang khas bagi
Indonesia, kopi ini menjadi bahan ekspor yang penting di Indonesia.
Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan - semuanya mempunyai peranan
penting bagi kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di
bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk
mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat
jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh
dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang
ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah kopi Arabika. Kopi Arabika juga banyak
diproduksi di kebun - kebun seperti (Kayumas, Blawan, Kalisat/Jampit)di Bondowoso, Jawa Timur. Sedangkan kopi robusta di Jawa
Timur, banyak diproduksi dari kebun - kebun seperti Ngrangkah Pawon (Kediri),
Bangelan (Malang), Malangsari, Kaliselogiri (Banyuwangi). Di daerah pegunungan
dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabika dan
Robusta. Kopi Robusta tumbuh di daerah rendah sedangkan kopi Arabika tumbuh di
daerah tinggi.
Setelah kemerdekaan banyak perkebunan kopi yang diambil alih oleh
pemerintah yang baru atau ditinggalkan. Saat ini sekitar 92% produksi kopi
berada di bawah petani-petani kecil atau koperasi.
Sumber : www.Kapalapi.co.id dan www.Wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar