Perut buncit merupakan tanda adanya timbunan
lemak di perut. Timbunan lemak ini disebut sebagai omentum. Makin tebal lapisan
lemak di balik perut Anda, makin tebal pula omentum Anda, dan hasilnya makin
buncit perut Anda. Nah, apa sebenarnya omentum ini dan apakah organ ini
memiliki fungsi bagi tubuh Anda atau justru berbahaya bagi kesehatan Anda?
Sebenarnya omentum merupakan organ yang memiliki
fungsi penting bagi tubuh Anda. Omentum adalah jaringan lemak yang terletak
dalam rongga perut dan berfungsi sebagai bantalan pelindung bagi organ dalam
Anda. Jika dilihat dari dalam, omentum menyerupai lembaran kekuning-kuningan
yang menggantung dan mengelilingi rongga perut Anda. Ini adalah salah satu timbunan lemak
paling besar yang ada dalam tubuh Anda.
Jaringan ini dilindungi oleh suatu lapisan dan
terdiri dari 2 (dua) bagian. Bagian pertama yang lebih besar mempunyai ujung
yang menempel pada bagian dasar perut dan ujung satunya menjulur sampai di
depan usus besar, sedangkan bagian yang lebih kecil menempel pada perut atas
sampai di bawah hati.
Jika berat badan Anda
naik dan yang bertambah berupa lemak tubuh, maka jaringan omentum
ini akan bertambah tebal, besar, dan menggumpal, sehingga perut akan menjadi
semakin buncit. Jika berat badan turun dengan berkurangnya timbunan lemak
tubuh, maka omentum akan menyusut kembali.
Omentum merupakan organ yang sangat mudah
menyerap lemak berlebih di dalam tubuh. Selain lemak, omentum juga menerima dan
menyimpan kortisol (hormon stres) yang dilepaskan tubuh untuk mengurangi
tingkat stres yang ada. Pelepasan kortisol yang tidak terkontrol akibat adanya
stres yang tinggi akan mendorong dan menambah kemampuan omentum untuk menyimpan
lemak, sehingga perilaku orang memiliki tingkat stres sangat tinggi seringkali
tidak dapat menghindari pembesaran dan penggumpalan lemak pada perut apabila
tidak diimbangi oleh olahraga dan diet yang baik.
Apabila omentum terlalu besar, maka perut Anda
akan makin buncit dan juga berisiko terkena penyakit diabetes, tekanan darah
tinggi, ataupun penyumbatan pembuluh darah yang nantinya dapat mengganggu
kinerja jantung. Semakin besar omentum maka semakin besar pula kemungkinan Anda
untuk terserang penyakit-penyakit berbahaya tersebut. Oleh karena itu, banyak
pakar kesehatan mengatakan jika lemak yang ada di perut tak hanya menganggu
estetika atau mengurangi keindahan tubuh Anda, tetapi juga berbahaya bagi
kesehatan.
Meski membawa potensi bahaya bagi kesehatan, bukan
berarti omentum tidak dibutuhkan oleh tubuh kita. Omentum sendiri sebenarnya
merupakan salah satu penyedia nutrisi bagi organ yang lain. Nutrisi yang
disediakan omentum berupa lemak tapi dalam jumlah yang sangat terbatas. Lapisan
lemak dalam omentum memang tidak mudah untuk disingkirkan, bahkan dengan
tindakan bedah sekalipun. Hal ini karena omentum terhubung erat ke usus
sekaligus menjadi penyuplai lemak ke organ lain dalam tubuh.
Setiap orang memiliki omentum dalam berbagai
ukuran, tekstur, dan warna tergantung dari tingkat kesehatan organ yang
bersangkutan. Omentum yang sehat memiliki ukuran yang tipis dengan warna putih
pucat kekuningan. Sedangkan omentum yang tidak sehat cenderung lebih tebal
dengan warna kuning gelap.
Sudah sepatutnya Anda menjaga kesehatan omentum
seperti halnya menjaga organ tubuh yang lain. Salah satu cara menjaga kesehatan
omentum adalah dengan mengendalikan stres,
serta menerapkan pola hidup sehat dengan diet yang baik dan olahraga teratur.
Makan sehat, menghidup udara segar, dan tertawa lebih sering merupakan beberapa
obat stres yang mujarab. Dengan cara ini Anda akan terhindar dari penumpukan
lemak yang dapat menebalkan omentum Anda. Semoga bermanfaat.
Kenapa Perut Buncit Berbahaya
Jika
Anda memiliki berat badan berlebih, kemungkinan besar berat tersebut akan
menumpuk di perut Anda. Memiliki perut buncit dapat berbahaya dan beresiko
untuk masa depan Anda.
Kenapa
Anda Perlu Mengkhawatirkan Perut Buncit?
Orang yang memiliki perut buncit
mendapat resiko lebih dari penyakit seperti:
- Penyakit jantung
- stroke
- beberapa jenis kanker
- diabetes tipe 2
- kekebalan insulin
- dll
Apakah Usia Memainkan Peranan Dalam
Peningkatan Perut Buncit?
Semakin usia Anda bertambah, Anda
akan kehilangan otot lebih banyak jika Anda tidak rutin berolahraga. otot yang
hilang akan memperlambat metabolisme Anda yang pada akhirnya menimbulkan perut
buncit jika anda tidak menjaga pola makan.
Bagaimana Menghilangkan Perut Buncit?
Jika anda ingin mengurangi perut
buncit, mulai dengan langkah mudah di bawah ini secara teratur:
- Mulai olahraga (jogging, bersepeda, berenang, dll)
- Pertimbangkan angkat beban. tubuh yang aktif akan memiliki kadar otot lebih tinggi yang pada akhirnya mengurangi resiko lemak yang menumpuk di perut
- Mengatur pola makan, jangan mengkonsumsi makanan manis atau karbohidrat dalam jumlah yang banyak.
Perut Buncit? Kenali Bahayanya Bagi Kesehatan Anda!
(Bagian 1)
Coba perhatikan perut Anda di depan cermin. Apakah
Anda merasa perut Anda buncit dan berlemak? Nah, ini saatnya Anda kenali bahaya
perut buncit agar Anda bisa segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
terhindar dari risiko gangguan kesehatan yang mengintai!
Perut buncit, yang juga dikenal sebagai obesitas sentral (central obesity), merupakan akumulasi lemak di perut yang mengakibatkan peningkatan ukuran perut dan daerah di sekitar pinggang. Obesitas sentral telah lama terbukti memiliki kaitan dengan munculnya berbagai masalah kesehatan. Lantas, apa yang menyebabkan terjadinya obesitas sentral ini?
Lemak
Visceral Pada Perut Buncit
Lemak dalam tubuh terbagi dalam dua jenis. Ada
lemak subkutan, lapisan lemak yang terletak tepat di bawah kulit. Kemudian ada
juga lemak visceral yang juga disebut lemak intra abdominal, yang tertimbun di
bawah otot dan mengelilingi organ vital, termasuk di dalam perut buncit Anda.
Lemak ini akan dimetabolisme di hati yang kemudian akan diubah menjadi kolesterol
darah, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan Anda.
Apa Penyebab Timbunan Lemak Visceral di Perut?
Berikut ini beberapa faktor penyebab menumpuknya lemak di perut Anda:- Faktor genetik
- Kebiasaan konsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi
- Konsumsi lemak jenuh berlebih
- Kurang olahraga dan aktivitas fisik
- Stres, dan sebaginya
Risiko Kesehatan Akibat Perut Buncit
Obesitas sentral sendiri sebenarnya dikategorikan sebagai penyakit yang
memberikan banyak dampak negatif, baik bagi kesehatan fisik hingga psikologis
Anda. Berikut ini beberapa penyakit yang bisa diakibatkan oleh obesitas sentral
:
·
Kematian Dini
Menurut Centers for Disease
Control (CDC), sekitar 300.000 kematian per tahun di Amerika diperkirakan
terjadi berkaitan dengan obesitas. Orang yang mengalami obesitas memiliki
50-100% peningkatan risiko kematian dini dibandingkan dengan orang dengan berat
badan yang sehat.
·
Penyakit Jantung
Risiko serangan jantung, gagal
jantung, kematian mendadak, ataupun nyeri dada akibat penyakit jantung
meningkat pada orang yang kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.
Obesitas juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kadar
trigliserida yang tinggi, dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik).
·
Stroke
Aterosklerosis, atau penyempitan
pembuluh darah, yang dapat menyebabkan pembekuan darah, adalah kondisi yang
mengawali banyak kasus stroke. Aterosklerosis dipicu oleh tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi, merokok, dan kurang olahraga. Obesitas juga dikaitkan dengan
diet atau pola makan yang tinggi lemak, meningkatnya tekanan darah, dan kurang
olahraga. Jadi obesitas sekarang dianggap sebagai faktor risiko sekunder yang
dapat mengakibatkan stroke.
·
Diabetes Tipe 2
Kenaikan berat badan sebesar 5 –
10 kg dari berat badan yang sehat akan meningkatkan risiko seseorang terkena
diabetes tipe 2 sebesar dua kali lipat daripada orang yang tidak mengalami
kelebihan berat badan. Lebih dari 80 persen penderita diabetes diketahui mengalami
kelebihan berat badan ataupun obesitas.
Selain berbagai risiko penyakit di atas, ada
beberapa penyakit berbahaya lain yang dapat terjadi akibat memiliki perut
buncit, yang akan kita kupas lebih dalam pada pertemuan selanjutnya. Semoga
bermanfaat.
Perut
Buncit? Kenali Bahayanya Bagi Kesehatan Anda! (Bagian 2)
Jika pada artikel sebelumnya yakni, “Perut Buncit? Kenali
Bahayanya Bagi Kesehatan Anda! (Bagian 1)”, Anda telah mengetahui
apa saja yang menjadi penyebab perut buncit. Kini, kita akan kupas secara
mendalam tentang risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat memiliki perut
buncit.
- Kanker
Perut buncit dikaitkan dengan
peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker endometrium (kanker
lapisan rahim), usus besar, kandung empedu, prostat, ginjal, dan kanker payudara
pasca-menopause. Wanita yang mengalami peningkatan berat badan lebih dari 10 kg
dari usia 18 tahun sampai usia paruh baya meningkatkan risiko terhadap kanker
payudara pasca-menopause sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang
berat badannya tetap stabil.
- Fatty Liver atau Perlemakan Hati
Penyebab utama dari penyakit
perlemakan hati non alkoholik adalah resistensi insulin, sebuah gangguan
metabolisme di mana sel-sel menjadi tidak sensitif terhadap efek insulin. Salah
satu faktor risiko yang paling umum untuk resistensi insulin adalah obesitas,
terutama obesitas sentral. Studi menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat
antara obesitas dan derajat kerusakan hati.
- Gangguan Pernafasan
Obstructive sleep apnea (yaitu
terganggunya pernafasan saat tidur) lebih umum terjadi pada orang gemuk.
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya asma dan bronkitis
berat, serta obesitas sindrom hipoventilasi dan insufisiensi pernapasan.
- Arthritis
Gangguan muskuloskeletal,
termasuk osteoarthritis, jauh lebih umum terjadi di antara pasien obesitas,
terutama pasien yang didiagnosis dengan obesitas kronis. Studi kesehatan menunjukkan
bahwa obesitas adalah prediktor kuat untuk gejala osteoartritis, terutama di
lutut. Risiko osteoartritis meningkat setiap kenaikan 1 kg berat badan.
- Dampak Sosial dan Psikologis Obesitas
Dampak emosional mungkin salah
satu bagian yang paling menyakitkan dari menjadi orang obese. Masyarakat saat
ini lebih menekankan penampilan fisik yang identik dengan kelangsingan,
terutama bagi wanita. Ini akan membuat orang yang mengalami kelebihan berat
badan merasa tidak menarik.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Setelah mengetahui
bahaya kesehatan akibat timbunan lemak visceral di perut buncit, tentu Anda
ingin mencegahnya sebelum terlambat. Untuk itu, jika saat ini Anda masih
memiliki perut buncit, serta Anda yang tidak bermasalah dengan perut buncit dan
ingin mencegahnya, mulailah langkah-langkah berikut ini secara teratur:
- Lakukan olahraga kardio 30-45 menit 4-5 kali dalam seminggu.
- Pertimbangkan angkat beban. Aktif berlatih beban akan menambah massa otot Anda, di mana makin banyak otot berarti makin banyak lemak tubuh Anda yang terbakar, yang pada akhirnya mengurangi risiko lemak yang menumpuk di perut.
- Atur pola makan Anda. Jangan mengkonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi untuk mencegah penimbunan lemak baru. Perbanyaklah makan sayur dan buah-buahan.
Nah, jika Anda menginginkan perut sixpack, Anda
harus menyingkirkan terlebih dahulu lemak-lemak yang tertimbun dalam perut
Anda. Otot “sixpack” tidak akan terlihat selama lemak-lemak ini menutupi
lapisan perut Anda. Selain itu, hindari obesitas sentral sejak dini dengan
rajin berolahraga dan menerapkan pola makan yang lebih sehat untuk mendapatkan
kualitas kesehatan yang optimal!
Perut Buncit Picu Hipogonadisme
Perut buncit mengganggu penampilan?
Mungkin saja iya, tetapi justru yang mengganggu kesehatan harus diwaspadai.
Seperti tumpukan lemak di perut yang berakibat menghambat aktivitas dan
kesehatan.
Menurut dr Em Yunir, SpPD-KEMD dari
RSCM, lingkar perut laki-laki dewasa yang terlalu besar mampu menghambat
produksi hormon testesteron dalam tubuh.
"Normalnya laki-laki tidak boleh
memiliki lingkar perut lebih daro 90 sentimeter. Lebih dari itu banyak tumpukan
lemaknya di rongga perut," tutur Yunir.
Lanjut Yunir, tumpukan lemak tersebut
akan menghasilkan hormon yang menekan testosteron. Setiap produksi testis
menjadi lebih cepat, karena hormon testosteron langsung dipecah oleh hormon
adipositokin atau hormon dari lemak perut. Jika hormon testosteron di dalam
tubuh kurang, berefek tubuh lebih mudah lelah, aktivitas berkurang, hingga
terjadi penuaan lebih cepat.
Lalu pada laki-laki yang obesitas, hormon testosteron dapat menurun hingga 30 - 40 persen, jika ditambah dengan penyakit diderita, resiko akan bertambah.
Lalu pada laki-laki yang obesitas, hormon testosteron dapat menurun hingga 30 - 40 persen, jika ditambah dengan penyakit diderita, resiko akan bertambah.
"Kompensasi kekurangan hormon
testosteron, testis dipacu menghasilkan lebih banyak hormon. Dan menyebabkan
ukuran testis menjadi lebih besar, karena kerjanya lebih berat," kata
Yunir.
Waspadai
Lemak Visceral Pada Perut Buncit Anda!
Seperti yang telah
dibahas pada artikel Kenapa Perut Buncit
Berbahaya, memiliki perut buncit
dapat berbahaya dan berisiko bagi kesehatan Anda. Namun, kali ini kita akan
membahas mengenai jenis lemak
yang tertimbun dalam perut buncit Anda, apa penyebabnya dan bagaimana
mengatasinya.
Lemak Visceral Pada Perut Buncit
Lemak dalam tubuh ada 2 (dua) jenis. Ada lemak
subkutan, lapisan lemak yang terletak tepat di bawah kulit. Kemudian ada juga
lemak visceral yang juga disebut lemak intra abdomen, yang tertimbun di bawah
otot dan mengelilingi organ vital, termasuk di dalam perut buncit Anda. Lemak
ini akan dimetabolisme di hati yang kemudian akan diubah menjadi kolesterol
darah, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan Anda.
Apa Penyebab Timbunan Lemak Visceral di Perut?
Faktor genetik cukup berperan atas jumlah lemak
visceral Anda. Namun demikian, penelitian menunjukkan bahwa baik diet maupun
aktivitas fisik juga mempengaruhi kadar lemak visceral Anda. Orang yang
mengkonsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak atau tidak melakukan aktivitas
fisik cenderung memiliki lebih banyak timbunan lemak visceral. Faktor lain
meningkatnya pembentukan lemak visceral ini adalah stres.
Meningkatnya Risiko Sindrom Metabolik
Penelitian juga telah membuktikan bahwa orang
dengan lemak visceral yang tinggi lebih berisiko terkena sindrom metabolik,
yaitu obesitas sentral, kadar trigliserida dan LDL yang tinggi dan HDL yang
rendah, hipertensi, serta resistensi insulin, yang mana semuanya itu akan
meningkatkan risiko timbulnya hipertensi, penyakit jantung,
stroke, diabetes
dan hingga kematian.
Ukur Lingkar Pinggang Anda
Lemak visceral tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, tetapi dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Namun demikian,
sebagai patokan, jika wanita (ras Asia) memiliki lingkar pinggang > 80 cm
atau pria memiliki > 90 cm, maka sudah dikatakan mengalami obesitas sentral,
di mana artinya timbunan lemak visceral tubuhnya dalam jumlah tinggi.
Mengatasi Lemak Visceral di Perut Buncit
Anda
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan diet
yang baik, yaitu dengan mengganti konsumsi lemak jenuh dengan lemak tak jenuh
ganda (ikan, minyak bunga matahari, minyak kedelai, dan lain-lain) memiliki
kadar lemak visceral yang lebih rendah. Untuk itu, mulailah kurangi konsumsi
lemak jenuh dan karbohidrat sederhana dalam diet Anda dan gantikan dengan
konsumsi lemak tak jenuh serta karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain
itu, berolahraga
dalam intensitas sedang seperti berjalan kaki, berenang atau bermain tenis
secara teratur selama 30 menit akan membantu Anda mencegah timbunan lemak
visceral dalam tubuh Anda. Membangun otot melalui latihan beban
akan membantu juga. Otot membakar lebih banyak lemak dan membantu
mempertahankan tingkat metabolisme Anda.
Nah, sekarang Anda telah mengetahui betapa
berbahayanya lemak yang tertimbun dalam perut buncit Anda. Tunggu apa lagi?
Mulailah atur pola makan, berolahraga teratur dan berlatih beban untuk mencegah
Anda dari serangan berbagai penyakit kronis yang akan timbul akibat tumpukan
lemak di balik perut buncit Anda!
Penyebab Perut Buncit
Enam
Penyebab Perut Buncit
Perut buncit memang
membuat tak nyaman. Bukan hanya rasa cepat lelah saat melakukan gerakan tubuh
atau sekadar berjalan, tetapi juga merusak penampilan lantaran bentuk tubuh
jadi tak proporsional. Bagaimana perut bisa buncit?
Ahli kesehatan dr.
Selfie C. Rijal menuturkan, banyak penyebab yang membuat perut menjadi buncit.
Pertama, soal keturunan.
“Faktor keturunan dari orang tua umumnya sulit dihilangkan,” ujarnya.
Kedua, terkait penuaan. Dengan bertambahnya usia, produksi hormon dehydroepiandrosterone (DHEA) mulai menurun. Studi yang dilakukan Harvard Women's Health Watch menemukan hubungan penurunan hormon ini dengan peningkatan akumulasi lemak di perut.
Kedua, terkait penuaan. Dengan bertambahnya usia, produksi hormon dehydroepiandrosterone (DHEA) mulai menurun. Studi yang dilakukan Harvard Women's Health Watch menemukan hubungan penurunan hormon ini dengan peningkatan akumulasi lemak di perut.
Ketiga, makanan dan minuman
tertentu. Dokter jebolan Universitas Padjajaran itu menunjuk gula dan alkohol
sebagai biang keladi. Terutama yang terkandung dalam bir, itu bisa membuat otot
menjadi kendur.
Dari pandangan ilmu
gizi, lanjutnya, alkohol sangat berbahaya bagi tubuh. Hal ini dikarenakan
alkohol mengandung kalori tinggi, sama seperti jumlah kalori pada makanan
berlemak. Terlepas dari hal itu, saat meminum alkohol, hati akan bekerja dengan
sangat keras untuk menghilangkan alkohol, serta menunda untuk menyaring gula.
“Gula tersebut kemudian
disimpan tubuh sebagai lemak. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan nafsu
makan,” ujar dokter yang praktek di RS Sari Asih, Tangerang, Banten itu.
Dia juga menyebut makanan cepat saji sebagai penyebab perut buncit, karena jumlah kalori dan lemaknya yang sangat tinggi. Kemudian susu. Bila yang dikonsumsi adalah susu berkalori tinggi, akibatnya bisa menggelembungkan bentuk perut. “Karena itu, sebaiknya konsumsi susu rendah kalori,” ujarnya.
Dia juga menyebut makanan cepat saji sebagai penyebab perut buncit, karena jumlah kalori dan lemaknya yang sangat tinggi. Kemudian susu. Bila yang dikonsumsi adalah susu berkalori tinggi, akibatnya bisa menggelembungkan bentuk perut. “Karena itu, sebaiknya konsumsi susu rendah kalori,” ujarnya.
Keempat, Selfi mengungkapkan,
adalah tembakau yang mampu merusak kerja pencernaan. Dia mengingatkan, biasanya
ketika merokok setelah makan, perut terasa kembung lantaran pencernaan tidak
bekerja dengan baik.
Kelima, Stres. Kondisi
psikologis dapat mengganggu kerja tubuh dan pencernaan. Stres juga dapat membuat
Anda merasa kenyang dan menimbulkan masalah pada kemampuan tubuh menyimpan
lemak. Hasilnya perut terlihat lebih mengembang. “Untuk mengatasinya,
belajarlah untuk lebih rileks dan bernafas secara perlahan serta dalam,”
tuturnya.
Selfi mengingatkan, perempuan
yang lebih rentan terhadap stres cenderung memiliki lemak perut berlebih, meski
ia tidak kelebihan berat badan. Hal ini kemungkinan akibat efek dari hormon
stres kortisol yang membuat terjadinya akumulasi lemak di sekitar organ perut.
Keenam terkait dengan
perubahan hormon, terutama saat menopause. Hal ini bisa menyebabkan penurunan
dalam produksi hormon seks estrogen yang mengarah pada peningkatan lemak perut.
Tidak meratanya
tumpukan lemak, Selfi menuturkan, bisa membuat orang dengan tubuh kecil
memiliki perut buncit. Sungguh, ini tampak sangat tidak nyaman. Penyebabnya,
kata dia, akibat asupan karbohidrat yang berlebihan. Sebagai contoh, banyak
makan nasi dengan lauk mie, bihun atau siomay yang banyak terbuat dari bahan
dasar tepung. Asupan karbohidrat yang berlebihan lebih dari yang dibutuhkan
oleh tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Tempat yang paling banyak
digunakan untuk menyimpan adalah di perut, tepatnya di rongga-rongga antarorgan
dalam perut.
“Penumpukan lemak di
perut juga bisa menjadi pertanda kurangnya aktivitas fisik dan penurunan
metabolisme tubuh,” katanya. “Faktor utama dari terbentuknya perut buncit
adalah gaya hidup dan maraknya iklan di media.”
Benarkah jika langsung
tidur setelah makan membuat perut jadi buncit? “Betul. Itu terjadi lantaran
proses pencernaan lambung tidak dapat bekerja dengan baik, akibatnya perut
menjadi buncit,” ungkapnya.
Tak terkecuali dengan
minuman bersoda. Jenis minuman ini membuat perut jadi kembung, sehingga
bentuknya akan membuncit. “Gelembung-gelembung udara pada minuman berkarbonasi
bisa membuncitkan perut,” kata Selfie, mengingatkan.
Delapan
Penyebab Perut Buncit
Bahkan
pemilik tubuh langsing pun bisa saja memiliki perut buncit, entah karena
kebiasaan yang salah, atau mengonsumsi makanan yang salah. Apa saja misalnya?
1.
Permen Karet
Udara yang anda hirup
saat mengunyah permen karet dapat menyebabkan perut kembung. Agar perut
tetap langsing, pastikan Anda tidak mengunyah permen karet sepanjang hari.
2.
Alkohol
Gula dan alkohol,
terutama yang terkandung dalam bir, dapat membuat otot anda kendur. Dari
pandangan ilmu gizi, alkohol sangat berbahaya bagi tubuh. Hal ini dikarenakan
alkohol mengandung kalori yang tinggi, sama seperti jumlah kalori pada makanan
berlemak. Terlepas dari hal itu, ketika anda meminum alkohol, hati anda akan
bekerja dengan sangat keras untuk menghilangkan alkohol, dan menunda untuk
menyaring gula. Gula tersebut kemudian akan disimpan tubuh sebagai lemak.
Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan nafsu makan.
3.
Tembakau
Tembakau dapat merusak kerja pencernaan. Jika Anda
merokok setelah makan, Anda pasti akan merasa kembung setelahnya. Berhentilah
merokok, dan Anda akan mendapatkan manfaat lebih dari sekedar turunnya berat
badan.
4.
Stres
Stres dapat mengganggu
kerja tubuh dan pencernaan. Stres juga dapat membuat anda merasa kenyang dan
menimbulkan masalah pada kemampuan tubuh dalam menyimpan lemak. Hasilnya perut
anda akan terlihat lebih mengembang. Untuk mengatasi hal tersebut, belajarlah
untuk lebih rileks dan bernafas secara perlahan dan dalam.
5.
Makanan Cepat Saji
Jumlah kalori dan lemak
dalam makanan cepat saji sangat tinggi. Masalah utama yang akan ditimbulkan
oleh makanan cepat saji adalah bahwa makanan tersebut tidak terlalu
mengenyangkan, sehingga Anda akan sering merasa lapar. Anda sebaiknya membatasi
asupan makanan cepat saji yang anda makan dan menerapkannya sekali dalam
sebulan.
6.
Hormon
Pria memiliki hormon
yang mempengaruhi berat badan mereka. Itulah mengapa pria cenderung memiliki
perut gendut pada usia tertentu. Di saat pria mulai menyimpan lemak di perut
mereka pada usia 40-an, wanita akan menyimpan lemak mereka di paha, bokong, dan
pinggul mereka di usia yang lebih awal.
7.
Susu
Meskipun susu penting
untuk kesehatan, menyeimbangkan diet dengan jumlah kalsium yang tinggi dapat
menyebabkan masalah pencernaan dan membuat perut membuncit. Jika Anda suka
susu, disarankan untuk mengonsumsi yoghurt atau dan keju yang dibuat dari susu
kambing.
8.
Obat Pencahar
Barangkali Anda
terbiasa menggunakan obat-obat laksatif (pencahar) di saat Anda mengalami
sembelit. Anda sebaiknya tidak menggunakannya terlalu sering. Penggunaan
laksatif secaraberlebihan juga dapat mengakibatkan masalah pencernaan. Anda
sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum anda menggunakan obat-obatan
laksatif.
10 Cara Tepat Mengusir Perut Buncit
Perut buncit bukan
hanya mengganggu penampilan. Sejumlah penyakit mengintip di balik gelembung
perut yang besarnya tidak proporsional bagi tubuh itu.
Ahli kesehatan dr.
Selfie C. Rijal menuturkan, lemak yang menyebabkan kebuncitan pada perut
sebenarnya terdiri dari dua macam. Pertama, lemak yang disimpan oleh tubuh di
bawah kulit atau yang biasa disebut lemak subkutan (subcutaneous fat). Kedua,
lemak yang disimpan oleh tubuh di rongga perut mengelilingi organ-organ dalam
perut, yang biasa disebut lemak visceral (visceral fat).
Lemak visceral yang
berada di sekeliling perut merupakan sumber asam lemak bebas yang langsung
menuju hati melalui vena porta (vena besar yang membawa darah dari usus ke hati
– red.). Lemak ini relatif resisten terhadap kerja insulin (hormon yang
mengatur metabolisme karbohidrat).
“Semakin banyak jumlah lemak visceral ini, maka semakin buncit seseorang,” ujarnya. Ditegaskan, banyaknya lemak visceral itu berkorelasi dengan tingkat kebuncitan perut. Dokter lulusan Universitas Padjajaran tersebut mengungkapkan bahwa dari dua jenis lemak yang menggelembungkan bentuk perut, lemak visceral lebih berbahaya. Sebab, terkait dengan metabolisme seperti resistensi insulin, diabetes, serta sistem peredaran darah.
“Semakin banyak jumlah lemak visceral ini, maka semakin buncit seseorang,” ujarnya. Ditegaskan, banyaknya lemak visceral itu berkorelasi dengan tingkat kebuncitan perut. Dokter lulusan Universitas Padjajaran tersebut mengungkapkan bahwa dari dua jenis lemak yang menggelembungkan bentuk perut, lemak visceral lebih berbahaya. Sebab, terkait dengan metabolisme seperti resistensi insulin, diabetes, serta sistem peredaran darah.
Dokter yang bekerja
untuk RS Sari Asih, Tangerang, ini mengungkapkan semakin buncit seseorang,
semakin tinggi kemungkinan mengalami resistensi insulin. Kondisi ini bisa
menimbulkan beberapa penyakit. Selfie melanjutkan, penyakit yang rentan
terhadap perut buncit di antaranya penyakit jantung, stroke, beberapa jenis
kanker, diabetes tipe 2, serta kekebalan insulin. “Memang orang buncit itu
mendapat risiko lebih dari penyakit. Itulah mengapa perut buncit perlu
dikhawatirkan,” tandasnya.
Bagaimana mengatasinya?
Berikut ini tips dari dr. Selfie C. Rijal:
1. Makan Lemak Sehat
Percaya
atau tidak, program diet rendah lemak tidak akan menghilangkan perut buncit.
Profesor Mehmet Oz, M.D dari Colombia University mengungkapkan hal tersebut.
Yang benar adalah berhenti mengonsumsi nasi putih dan menggantinya dengan roti
gandum murni. Makanlah dengan lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun.
2. Turuti Keinginan Tubuh
Studi
dari American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa jika seseorang
mengikuti apa keinginan tubuhnya saat lapar, ia justru cenderung makan lebih
sedikit dalam jangka waktu tertentu. Saat seseorang ngidam makan burger keju,
mungkin ia akan makan selama beberapa hari dan kemudian tubuh akan merasa bosan
dan mengurangi permintaan akan makanan tersebut. Pastikan porsinya tidak
berlebihan.
3. Atur Porsi Makan
Studi
yang dilakukan Krista Varady, asisten profesor nutrisi di University of
Illinois, Chicago menemukan orang yang mengurangi porsi makan hariannya hingga
25 persen, berat badannya berkurang hingga 15 kg dalam 8 minggu. Begitu pula
saat akhir pekan, makan yang terkontrol juga bisa membantu seseorang mengurangi
berat badan cukup signifikan.
4. Sit-Up Tidak Hilangkan Lemak
Sebanyak apapun sit-up yang Anda lakukan, ia tidak akan membasmi lemak di perut. Ia akan menguatkan otot namun lemak sulit terbakar hanya dengan sit-up. Sebaliknya, Anda harus melakukan latihan menyeluruh di otot besar lainnya seperti kaki, bahu, dada dan lainnya agar proses pembakaran lemak lebih maksimal.
5. Banyak Latihan Kardio
Jika Anda sudah menguatkan otot besar dengan latihan beban, maka berikutnya bisa mempercepat proses pembakaran lemak dengan latihan kardio. Lari atau aerobik membantu membakar kalori berlebih jika diimbangi dengan membatasi lemak buruk yang dikonsumsi.
6. Jangan Kurang atau Kelebihan Tidur
Kurang tidur akan membuat metabolisme tubuh melambat sehingga sulit membakar lemak, sedangkan kelebihan tidur membuat tubuh menjadi pasif dan terbiasa untuk tidak banyak bergerak. Keduanya memicu penumpukan lemak dalam waktu yang lebih cepat.
7. Stop Minum Minuman Bersoda (Bahkan Soda Berlabel "Diet")
Studi 10 tahun yang dilakukan oleh University of Texas menemukan orang yang rutin minum soda diet justru menggemuk lebih cepat ketimbang yang tidak minum. Hal ini disebabkan pemanis buatan dalam soda membuat perut lebih cepat buncit dan membuat rasa lapar lebih mudah datang. Gantilah minuman ini dengan teh atau air lemon murni.
8. Meditasi
Tahukah Anda, saat berdoa dan bermeditasi, hormon stress kortisol akan berkurang produksinya? Ya, inilah hormon yang menyebabkan perut buncit. Jadi, hindarilah stress, perbanyak berdoa dan bermeditasi untuk menenangkan pikiran dan jiwa. Hanya 15 menit sehari, sudah cukup membantu.
9. Gula
Yang Tepat
Memakan
makanan manis sudah menjadi gaya hidup orang Indonesia, namun Anda bisa memilih
rasa manis yang tepat. Buah memiliki gula alami, begitu pula dengan madu. Saat
Anda memakan makanan mengandung gula seperti keripik dan nasi putih, sebagian
besar kalori yang masuk berubah menjadi lemak perut.
10. Berolahraga Dengan Cerdas, Bukan
Dengan Keras
Setelah
lemak perut mulai berkurang, saatnya untuk memulai latihan perut. Berlatihlah
dengan merasakan kontraksi, bukan berlebihan. Otot perut yang kencang akan
membantu Anda tampil lebih fit dan segar.
10 Makanan Diet yang Bisa Membuat
Anda Gemuk
Jus Dan Smoothie
Ketika menakar asupan
kalori kita sehari-hari, kita sering lupa memperhatikan kalori yang berasal
dari cairan. Minuman yang Anda konsumsi sepanjang hari dapat menyebabkan peningkatan
berat badan. Meski smoothie dan jus dapat dianggap asupan harian Anda akan
buah, jika diberi gula malah dapat menambah ratusan kalori ekstra pada asupan
harian Anda. Smoothie dan jus mengandung lebih banyak gula tetapi kurang
mengandung serat dibandingkan buah utuh. Buah segar jauh lebih baik.
Sereal Bar
Banyak dari kita
percaya bahwa satu bar sereal adalah makanan ringan sehat yang sempurna dan
praktis. Namun, menu makan pagi seperti itu sebagian besar dikemas dengan gula
tebu dan sirup jagung, belum lagi kadar lemaknya yang tinggi. Bahkan, meskipun
mereka terkesan menyehatkan, sereal bar mengandung banyak lemak, gula dan
kalori layaknya sebatang coklat pada umumnya, dan dapat menyebabkan gangguan
pada kadar gula darah yang akan meningkatkan nafsu makan.
Buah Kering
Seperti halnya dengan
smoothie dan jus, buah yang dikeringkan memiliki banyak khasiat yang bermanfaat
dan bisa menambah asupan buah harian Anda. Namun, karena konsentrasi gula yang
terjadi ketika buah dikeringkan, makanan ini juga memliki kandungan kalori dan
gula yang tinggi bila dibandingkan dengan buah segar. Buah kering juga memiliki
kandungan serat dan nutrisi yang lebih rendah. Selain itu, banyak merek
menambahkan gula pada buah yang dikeringkan untuk meningkatkan rasa, yang berarti
juga meningkatkan kalori.
Minuman Soda Diet
Minuman Soda Diet
Kita banyak beralih ke
versi bebas gula dari minuman favorit kita untuk membantu tetap langsing, namun
minuman diet sebenarnya justru bisa menyebabkan gemuk. Penelitian yang
dilakukan Texas Health Science Center di San Antonio mengungkapkan, mereka yang
mengonsumsi minuman diet harian mengalami peningkatan lingkar pinggang 70
persen lebih besar daripada mereka yang tidak meminumnya sama sekali. Sedangkan
penelitian sebelumnya menunjukkan, risiko obesitas meningkat 41 persen untuk
setiap minuman diet yang dikonsumsi. Diduga hal ini disebabkan karena pemanis
buatan memicu nafsu makan kita, dan juga dapat menghambat sel-sel otak yang
membuat Anda merasa kenyang.
Salad
Ketika makan di luar
atau membeli makanan di perjalanan, salad pada umumnya disajikan sebagai
"pilihan yang menyehatkan". Namun, fakta itu tak selalu benar.
Meskipun salad mengandung sayuran dan bahan-bahan sehat, banyak juga salad yang
menggunakan bumbu manis serta berminyak yang kaya lemak dan kalori. Banyak
salad yang mengandung lemak tak jenuh yang dapat membantu penurunan berat badan
(seperti halnya pada alpukat dan minyak zaitun), namun juga tidak selalu
begitu. Hindari kalori jahat dengan membubuhkan saus ringan pada salad Anda
seperti cuka apel, atau tidak menggunakan saus sama sekali.
Sup
Meskipun sup bisa
menjadi makanan penurun berat badan yang sempurna jika disajikan dengan benar,
tidak semua sup masuk ke dalam kategori makanan diet. Bahkan, banyak sup
memberikan cukup banyak lemak dan kalori, terutama yang mengandung produk susu
seperti krim atau keju. Selain itu, banyak sup yang mengandung banyak garam,
yang dapat menyebabkan kembung. Untuk menjaga agar tetap langsing dan
mengurangi kalori, cobalah beli (atau lebih baik lagi, dengan membuatnya
sendiri) sup yang berbahan dasar sayuran dan tidak mengandung krim.
Saus
Saus
Hummus (makanan khas
Arab) sering dianggap sebagai makanan bersaus yang menyehatkan. Namun, meskipun
makanan ringan yang sehat itu bergizi, makanan tersebut juga mengandung kalori
dan lemak dari bahan dasar minyak dan tahini (sejenis pasta). Saus lainnya yang
harus diperhatikan para pendiet adalah guacamole (saus alpukat khas Meksiko)
yang mengandung kalori, meskipun juga mengandung nutrisi dan lemak tak jenuh.
Jika Anda ingin melakukan diet, cobalah tomat salsa buatan sendiri yang
mengandung bahan-bahan bergizi dan hampir tidak mengandung lemak.
Keripik Sayur
Banyak orang menganggap
keripik sayur sebagai alternatif yang "sehat" dibandingkan keripik
kentang. Namun, meskipun beberapa keripik sayuran mengandung sedikit lebih
banyak serat dan vitamin daripada keripik kentang, fakta itu tidak selalu
berlaku dan perbedaannya sangat kecil. Sebagian besar vitamin yang berasal dari
sayuran segar hilang dalam proses pembuatannya menjadi keripik. Selain itu,
keripik sayuran biasanya mengandung lemak dan kalori sebanyak yang dikandung
oleh kentang dan juga mengandung banyak garam.
Popcorn
Popcorn merupakan
camilan bergizi tinggi, makanan ringan yang berserat tinggi dan bagus untuk
diet. Namun, ketika mentega ditambahkan ke dalam pembuatannya, makanan ringan
yang lezat itu dapat kehilangan zat yang menyehatkan. Popcorn yang dijual di
toko dan di bioskop memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi karena
lapisannya banyak mengandung mentega dan/atau gula, dan sering juga disajikan
dalam jumlah besar. Selain itu, karena makanan ringan ini cocok untuk menonton
TV dan sering dimakan di depan layar, kita cenderung mengonsumsi lebih banyak
dari yang kita inginkan.
Granola
Granola dipasarkan sebagai
makanan sehat, dijual di toko makanan kesehatan dan bentuknya juga terlihat
menyehatkan, jadi granola pasti merupakan makanan untuk diet, benar kan? Tapi
granola sayangnya tidak termasuk ke dalam kategori makanan untuk diet. Meskipun
granola tidak diragukan lagi merupakan makanan yang bergizi dan kaya akan
serat, granola juga mengandung gula dan minyak dalam jumlah besar, yang
menjadikannya makanan yang mengandung banyak lemak dan kalori. Untuk menjaga
kerampingan lingkar pinggang Anda, cobalah makan granola dalam porsi yang
sedikit atau, sebaiknya, ganti dengan sereal yang rendah lemak dan bebas gula
yang akan memberi manfaat kesehatan yang sama tanpa kalori.
Saatnya
Mengukur Lingkar Perut
Bulan puasa telah lama
berlalu, kini saatnya untuk mengevaluasi apakah diet puasa kita berhasil dengan
cara yang paling gampang: lihat lingkar perut kita, apakah tetap atau malah
bertambah ukurannya.
Ajaran Islam jelas dan
tegas menganjurkan kita agar menjaga perut kita. Rasulullah Nabi Muhammad SAW
dengan terang benderang telah mengingatkan : “Perut adalah rumah segala
penyakit, dan membatasi atau menjaga makan adalah awal dari pengobatan,
sedangkan permulaan segala penyakit adalah mengisi perut berlebih-lebihan”.
Ulama Besar Al-Gazali mempertegas bahaya tidak menjaga perut dengan menyebut
bahwa “keadaan kenyang mengajak kepada bergeloranya syahwat-syahwat yang rendah
dan menggerakkan berbagai penyakit di dalam tubuh”. Dari uraian di atas
jelas bahwa menjaga perut dari makan yang berlebihan atau makan sampai
kekenyangan sangat merugikan bahkan berbahaya bagi kesehatan yang akhirnya juga
berpengaruh terhadap tingkah laku kita.
Indikator
Lingkar Perut
Dalam ilmu gizi, untuk
mengetahui status gizi dapat menggunakan indikator Lingkar Perut. Lingkar perut
normal bagi wanita
adalah kurang dari 80 cm dan bagi pria kurang dari 90 cm. Lingkar perut yang berukuran lebih
dari normal dan secara kasat mata bisa dilihat bentuk perut yang buncit dari
berbagai hasil penelitian ilmiah diketahui meningkatkan risiko timbulnya
berbagai penyakit. Hasil kajian yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine terhadap
sekitar 360.000 orang di sembilan negara Eropa belum lama ini menyebutkan,
ukuran lingkar pinggang dapat menjadi indikator yang kuat dalam mengukur risiko
kematian dini. Para ahli menyimpulkan bahwa setiap penambahan 5 centimeter pada
lingkar pinggang atau perut, risiko kematian dini meningkat antara 13 hingga 17
persen.
Sekarang saatnya kita
memeriksaperut kita masing-masing apakah perut kita termasuk buncit dengan
ukuran di atas normal. Pastikan bahwa ukurannya tidak lebih dari 90 cm bagi
pria dan 80 cm bagi wanita. Jika lebih, waspadalah karena Anda sudah mengalami
apa yang dinamakan obesitas abdominal.
Waspadalah selanjutnya Anda dapat melangkah ke stadium berikutnya yakni Cardiometabolic
Risk (CMR) dan
Cardiometabolic Disease (CMD). Jika sampai
melangkah ke stadium itu, maka Anda bisa mengalami sindroma metabolik pada CMR
atau penyakit jantung koroner dan bahkan hingga stroke pada CMD.
Diet
Adalah Ibadah
Pengertian diet
sebenarnya secara umum adalah makanan/minuman yang kita konsumsi sehari-hari,
bukan seperti kebanyakan pengertian di masyarakat bahwa diet berkonotasi hanya
pembatasan energi alias menurunkan berat badan. Diet dapat juga berarti jumlah
dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti mengatur
makanan bagi penderita kencing manis, penderita kolesterol tinggi dan
lain-lain.
Benarkah
Diet Itu Ibadah?
Allah dengan tegas benci terhadap orang yang
berlebih-lebihan, seperti dalam firman-Nya: “Makan dan minumlah, tetapi jangan
berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
(Surat Al-A’raf ayat 31). Firman Allah tersebut mengandung paling tidak dua
pesan. Pesan pertama kita dianjurkan untuk makan dan minum. Pada pesan kedua,
kita dianjurkan untuk mengatur makan dan minum kita agar tidak berlebihan. Jadi
jangan sampai kita menjadi orang yang termasuk lalai menjaga perut kita dan
digolongkan sebagai orang yang berlebih-lebihan. Berlebihan bisa bermakna
” terlalu”, artinya terlalu banyak dan terlalu sedikit. Dalam konteks gizi,
berarti gizi lebih dan gizi kurang termasuk dalam kategori ini, termasuk di
dalamnya kelebihan atau kekurangan zat-zat gizi tertentu misalnya kurang zat
besi, kurang vitamin A, kolesterol yang tinggi dan lain-lain.
Berdasarkan firman tersebut maka jelas bahwa diet adalah bagian dari
ibadah. Menjaga perut adalah sesuatu yang sangat penting dan diutamakan
dalam ajaran Islam. Bahkan, sudah selayaknya perut dijadikan Indikator Status
Gizi yang Islami. Mari kita jaga perut kita dengan makan ketika lapar dan
berhenti sebelum kenyang serta memilih makanan yang halalan dan thoyiban.
Ingatlah bahwa diet juga ibadah!
Cara
Mengecilkan Perut Buncit & Menghilangkan Lemak
Cara
Mengecilkan Perut
Bagaimana Menghilangkan Lemak Dengan Cara Mengecilkan
Perut Buncit ?
pertanyaan umum ini sering muncul didalam forum
kesehatan dan forum kecantikan bagi orang-orang yang ingin mendapatkan berat
badan ideal. Menghilangkan lemak perut untuk mendapatkan perut yang datar
bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk
mendapatkannya.
Memang banyak orang yang menginginkannya namun
tidak mengetahui dengan tepat cara mengecilkan
perut kebanyakan orang tidak sabar untuk melalui prosesnya karena
hal ini berhubungan dengan program-program yang harus dijalani dengan penuh
disiplin seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, berolahraga dengan
teratur dan melakukan cleansing untuk detoxifikasi serta menggunakan suplemen
yang tepat untuk mempercepat metabolisme.
Berbicara tentang bagaimana menghilangkan lemak
tentunya kita harus mengerti bagaimana proses pembakaran lemak didalam tubuh
karena dengan demikian kita akan mengerti bagaimana cara yang tepat untuk
menghilangkannya.
Saat tubuh membutuhkan energi untuk aktivitas
maka yang berperan sebagai sumber tenaga adalah makanan yang menghasilkan
karbohidrat atau gula, pembakaran lemak akan terjadi jika sumber tenaga berupa
karbohidrat atau gula sudah habis. Dalam kondisi seperti itulah lemak akan
digunakan sebagai sumber energi cadangan dengan mengangkut lemak kedalam
sel-sel otot untuk dijadikan tenaga tapi perlu diketahui bahwa lemak sebagai
tenaga cadangan tidak akan digunakan apabila tenaga dari karbohidrat atau gula
masih ada.
Cara Menghilangkan Lemak Di Perut
Berolahraga memang sangat penting terutama untuk
meningkatkan metabolisme dan melancarkan sirkulasi peredaran darah sehingga
dapat memberikan kebugaran dan kesehatan tapi kenyataannya banyak orang telah
berupaya melakukan olahraga untuk mengecilkan perut, membakar lemak
ataupun untuk mendapatkan berat badan yang ideal karena menurut mereka dengan
berolahraga akan mempercepat metabolisme sehingga terjadi pembakaran lemak
dalam tubuh. Anggapan seperti itu memang tidaklah salah yang perlu diperhatikan
adalah kapan waktu berolahraga yang tepat untuk membakar dan menghilangkan lemak.
Meskipun sebagian orang beranggapan bahwa disaat
perut kosong maka sumber energinya tidak ada sehingga yang terjadi badan
menjadi lemas dan malas untuk berolahraga. Sebenarnya waktu yang tepat untuk
olahraga dengan tujuan membakar lemak justru disaat perut kosong biasanya di
waktu pagi dimana persediaan karbohidrat sebagi penghasil gula darah menipis
sehingga lemak akan digunakan sebagai sumber tenaga.
Olahraga yang baik dilakukan di waktu pagi adalah
olahraga yang sifatnya ringan seperti aerobic, dancing, treadmill, renang dan
sit-up dan di sore hari disarankan untuk olah raga dengan mengangkat beban
untuk membakar karbohidrat lalu kemudian diakhiri dengan olahraga ringan
seperti diatas untuk membakar lemak.
Tips Dan Cara Mengecilkan Perut Buncit
Berikut ini tips cara mengecilkan perut
buncit dan menghilangkan lemak perut untuk menurunkan berat badan
anda
- Lakukan olahraga mengecilkan perut secara teratur diwaktu pagi dan sore, untuk mendapatkan hasil yang maksimal lakukan olahraga karidovascular atau tambahkan gerakan-gerakan seperti : knee circle, side chop, upper body crunch, back extension (Mintalah bantuan pada instruktur fitness anda untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut)
- Ikuti program diet kalori khusus untuk merampingkan perut dengan menjaga konsumsi kalori tidak melebihi 1600 kalori
- Konsumsi lemak dengan lemak terbaik seperti yang terkandung pada minyak zaitun, alpukat, cokelat hitam dan kacang (monounsaturated fat-MUFA)
- Perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang banyak mengandung serat probiotik untuk memperlancar proses pencernaan
- Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk memperlancar proses metabolisme
- Hindari makanan junk food yang banyak mengandung gula, tepung terigu serta minuman bersoda dan beralkohol
- Minum teh herbal yang berfungsi untuk detoxifikasi dan membantu meningkatkan metabolisme
- Atur Menu Makanan sesuai saran diatas
- Tambahkan Suplemen atau makanan nutrisi selama menjalankan program diet agar stamina dan vitalitas tetap terjaga
- Lakukan senam yoga, tai chi atau pilates untuk menghindari stress yang akan menghambat program diet anda.
*** Selamat mencoba, semoga cara mengecilkan
perut buncit ini berhasil strong
Sumber : www.majalahkesehatan.com,
www.metris-community.com,www.duniafitnes.com,
www.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar