Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal
individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi
atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering ditujukan untuk
menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi
tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua.
Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur
asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga penampilannya.
- Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
- Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah karbohidrat dan gula).
Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap
masssa tubuhnya.
Faktor Yang Memengaruhi Massa Tubuh
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi massa tubuh.
Faktor-faktor itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal mencakup faktor-faktor hereditas seperti gen, regulasi termis, dan metabolisme. Faktor eksternal
mencakup aktivitas fisik, dan asupan makanan.
Faktor Internal
Faktor internal yang bertanggung jawab terhadap massa
tubuh adalah suatu faktor yang tidak dapat dikendalikan secara sadar oleh
orang-orang yang melakukan diet.
Faktor Genetik
INSIG2
Penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Medis Universitas
Boston menemukan bahwa gen bernama INSIG2 bertanggung jawab terhadap
obesitas. Gen INSIG2 bertanggung jawab dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Beberapa produk protein dari Varian gen INSIG2
memiliki daya inhibisi yang rendah sehingga orang-orang dengan varian gen ini
akan cenderung lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya. Sekitar 1 dari
sepuluh orang (10%) diduga membawa varian gen ini.
FTO
Gen lain yang bertanggung jawab terhadap obesitas adalah
gen FTO. FTO adalah nama gen yang terletak pada kromosom
16 manusia.
Berdasarkan hasil penelitian orang-orang yang memiliki varian tertentu dari FTO
dan memiliki pasangan alel homozigot varian tersebut di dalam genomnya (16,4% dari subyek penelitian) memiliki berat badan 3 kg
lebih berat dari orang biasa dan memiliki risiko terserang obesitas 1,5 kali lebih besar dari orang biasa.
Regulasi Termis
Manusia pada dasarnya adalah makhluk berdarah
panas yang
menghabiskan energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Selain membutuhkan
energi untuk mempertahankan suhu tubuhnya (rata-rata 37 oC),
sejumlah energi juga diperlukan untuk mempertahankan aktivitas organ-organ
vital seperti jantung dan paru-paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari makanan yang
dikonsumsi oleh seseorang.
Umumnya, dalam keadaan tidur, manusia membutuhkan daya sebesar 1 Watt untuk setiap kg berat tubuhnya (manusia dengan tubuh
seberat 65 kg akan mengonsumsi daya sekitar 65 Watt, atau kira-kira setara dengan daya yang dibutuhkan untuk
menghidupkan dua buah lampu bohlam). Dengan berat tubuh 65 kg, maka
konsumsi energi yang dibutuhkan oleh orang itu setiap harinya adalah sekitar
5.500 kilojoule atau 1.400 kilokalori (kkal). Energi yang dibutuhkan manusia untuk sekedar
hidup (di dalam kondisi istirahat), tanpa melakukan aktivitas apapun tadi
disebut dengan istilah Laju Metabolisme Basal (Basic Metabolite Rate/BMR).
Mekanisme regulasi termis setiap orang berbeda-beda dan
konsumsi energi tersebut yang menentukan seberapa banyak nutrisi yang harus dibakar
oleh tubuh untuk menghasilkan energi tersebut. Dengan demikian, semakin tinggi BMR seseorang, maka semakin tinggi konsumsi energinya dan
orang tersebut membutuhkan lebih banyak makanan untuk mempertahankan aktivitas
tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin, ras, dan juga tinggi badan memengaruhi nilai
BMR. Kondisi psikologis dan suhu udara juga ikut berpengaruh.
Karena kebutuhan total kalori untuk setiap individu
berbeda-beda dan tergantung pada jenis kelamin, usia, bahkan etnis. Para ahli
gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk menghasilkan perkiraan yang
lebih akurat terhadap nilai BMR seseorang. Alih-alih menghitung sendiri, saat
ada banyak situs internet yang telah menyediakan program sederhana untuk
menghitung BMR misalnya program bernama BMR
Calculator.
Metabolisme
Metabolisme, secara singkat, adalah proses pengolahan
(pembentukan dan penguraian) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
menjalankan fungsinya. Metabolisme lemak merupakan salah satu faktor penentu
dalam diet. Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan meningkatkan
massa otot di dalam tubuh. Ketika massa otot meningkat, metabolisme makanan
akan meningkat. Proses ini akan meningkatkan nilai BMR dan kebutuhan kalori.
Faktor Eksternal
Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap populasi
penduduk Amerika Serikat, terdapat
60,5% penduduk berusia dewasa mengalami kondisi berat badan berlebih (data
tahun 2005). Berdasarkan data tersebut, beberapa ahli yakin bahwa kebiasaan
hidup dan pola makan memegang faktor yang lebih dominan dalam memengaruhi berat
badan seseorang bila dibandngkan faktor internal. Dua faktor eksternal yang
sangat dominan adalah aktivitas fisik dan asupan nutrisi. Seseorang dapat
dengan mudah mengurangi berat badannya tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan
pembakar lemak dan semacamnya dengan meningkatkan aktivitas serta mengurangi
asupan makanan ke dalam tubuhnya.
Aktivitas Fisik
Untuk melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan
sejumlah energi. Jika energi yang diberikan oleh makanan tidak cukup, maka
energi diperoleh dari hasil pemecahan lemak di dalam tubuh. Berikut ini adalah
contoh aktivitas fisik beserta kalori yang dibakar perjam (dalam kkal/jam) yang
diperlukan setiap melakukan aktivitas tersebut .
Aktivitas
|
50 kg (kkal/jam)
|
70 kg (kkal/jam)
|
Bersepeda 10 km/jam
|
165
|
240
|
Bersepeda 20 km/jam
|
270
|
410
|
Berlari 9 km/jam
|
440
|
660
|
Berlari 16 km/jam
|
850
|
1.280
|
Berenang 23 m/menit
|
185
|
275
|
Berjalan 3 km/jam
|
160
|
240
|
Asupan Nutrisi
Berat badan dapat diturunkan dengan mudah dengan cara
membatasi asupan nutrisi. Faktor pengali untuk energi yang umum diterima oleh
banyak orang adalah sebagai berikut: 1 gram karbohidrat menghasilkan 4
kkal, 1 gram protein 4 kkal, dan 1 gram lemak 9 kkal. Dengan menjumlahkan nilai BMR dengan kebutuhan
kalori peraktivitas, seseorang dapat dengan mudah memprediksi hasil dietnya.
Jika Kalori Masuk > Kalori Keluar, Maka Sisa Kalori
Akan Disimpan Dalam Tubuh.
Jika Kalori Masuk < Kalori Keluar, Maka Simpanan
Kalori (Lemak) Akan Digunakan Untuk Menutupi Defisit Energi.
Kalori masuk adalah kalori
yang diperoleh dari makanan sedangkan kalori keluar adalah kebutuhan
kalori untuk BMR ditambah dengan kalori peraktivitas.
Misalnya seseorang dengan berat badan 70 kg, memiliki
besar energi yang diperlukan untuk Kisaran Metabolisme Basal sebesar 1.450
kkal. Dalam satu hari, ia melakukan aktvitas berikut:
- Berjalan (normal) dengan kecepatan 3 km/jam dengan waktu total 3,5 jam (480 kkal).
- Ia juga berenang (normal) dengan kecepatan 23 m/menit (bolak-balik kolam renang dengan kecepatan normal) total waktu 1 jam (275 kkal).
Hari itu, ia mengonsumsi makanan-makanan berikut (Jumlah
kalori yang dicantumkan di dalam menu adalah perkiraan secara umum. Kondisi
sebenarnya sangat tergantung pada jumlah makanan dan cara pengolahannya,
misalnya, sandwich akan memiliki kalori yang lebih rendah bila rotinya diganti
dengan roti gandum, atau susu full cream diganti dengan susu skim):
Sarapan Pagi, 07.00 (Total 650 kkal)
- Sandwich isi daging, mayonaise, keju (500 kkal)
- Susu Full Cream (150 kkal)
Makan Siang, 12.00 (Total 550 kkal)
- Nasi (200 kkal)
- Soto Betawi (200 kkal)
- Jus Jeruk tanpa Gula (50 kkal)
Makan Malam, 19.00 (Total 1530 kkal)
- Pizza (680 kkal)
- French fries (800 kkal)
- Apel (50 kkal)
Dari daftar menu di atas, di peroleh total energi yang
dikonsumsi sebesar 2730 kkal. Dari Laju Metabolisme Basal dan banyaknya
aktivitas yang dilakukan, diperoleh kebutuhan energi orang tersebut sebesar
2565 kkal. Walaupun ia telah berolahraga (berenang) pengeluaran energinya tidak
sebanding dengan asupan energinya. Akibatnya:
Kalori masuk > Kalori keluar
Energi yang tersisa (165 kkal, dari 2730 kkal - 2565
kkal) akan disimpan dalam tubuh dan salah satu bentuk penumpukan energi
tersebut adalah lemak.
Makanan Diet
World
Health Organization (WHO) menganjurkan setiap individu untuk memiliki energi dan berat badan
yang sehat dan seimbang . Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan adalah
dengan memperbanyak aktivitas (berolah raga), mengurangi asupan kalori
(mengurangi porsi makan tetapi tetap menjaga nilai gizi). Beberapa gejala yang
mungkin menyertai cara diet yang keliru antara lain pingsan, pusing, lemas, dan malnutrisi.
Pada contoh sebelumnya, orang yang kelebihan 165 kkal
tadi dapat mengurangi asupan kalorinya dengan memperbanyak aktivitasnya
(misalnya berlari selama 1 jam) atau mengganti makan pagi atau makan malamnya
dengan makanan lain yang lebih rendah kalorinya (mengganti menu sarapanya
dengan hanya mengonsumsi makanan dengan 200 kalori pada saat sarapan atau makan
malamnya dapat mempertahankan atau bahkan menurunkan berat badannya).
Saat ini, cukup banyak produk makanan diet yang dijual
bebas di pasar Indonesia dengan kalori dan gizi terkontrol. Jenis makanan yang
direkomendasikan untuk menemani diet yaitu air minum, gandum, kacang merah,
kacang almond, apel, bayam, blueberri, brokoli, salmon, ubi, susu dan kedelai. Pengaturan asupan kalori dapat
dilakukan dengan mengikuti program-program tersebut. Pengaturan asupan kalori
secara mandiri juga dapat dilakukan dengan melihat informasi gizi yang
dicantumkan pada kemasan, sesuai dengan ketentuan BPOM.
Ini adalah salah satu contoh program pengaturan kalori
produk bermerek Weight Reduction Program (WRP) Nutritious Drink produksi Nutrifood
Indonesia.
Sarapan Pagi, 07.00 (Total 200 kkal)
- 1 saji WRP Nutritious Drink (susu WRP)
Cemilan, 10.00 (Total 100 kkal)
- 1 saji WRP Cookies (biskuit)
Makan Siang, 12.00 (Total 700 kkal)
- Nasi (200 kkal)
- Soto Betawi (200 kkal)
- Jus Alpukat (300 kkal)
Menu pada makan siang dapat diganti asalkan total kalori
tetap 700 kkal
Cemilan, 16.00 (Total 100 kkal)
- 1 saji WRP Cookies (biskuit)
Makan Malam, 19.00 (Total 200 kkal)
- 1 saji WRP Nutritious Drink (susu WRP)
Dengan demikian total kalori yang masuk dalam satu hari
sebesar 1300 kkal. Jika total pengeluaran energi seseorang dalam satu hari
adalah 1500 kkal. Maka ia akan defisit 200 kkal. Tubuh akan merespon kondisi
kekurangan energi tersebut dengan menggunakan simpanan energi yang umumnya
berupa lemak. Hal ini akan berakibat pada turunnya massa tubuh.
Berikut adalah contoh makanan dan perkiraan kalorinya
Makanan
atau Minuman
|
Jumlah
(g)
|
Perkiraan
Kalori (kkal)
|
Jus Apel
|
248 (1 gelas)
|
117
|
Pisang
|
118 (1 buah)
|
105
|
Kue Coklat
|
64 (1 potong)
|
235
|
Coca Cola
|
330
|
140
|
Daging Ayam
|
86 (1/2 dada)
|
142
|
Kopi Instan
|
179
|
4
|
Telur
Goreng
|
46 (1 butir)
|
92
|
Es Krim McDonald
|
66 (1/2 gelas)
|
133
|
Susu WRP
|
25 (1 gelas)
|
200
|
Jeruk
|
131 (1 buah)
|
62
|
Kentang
|
156 (1 buah)
|
145
|
Nasi
|
175 (1 mangkuk)
|
200
|
Fase Plato
Fasa Plato adalah fase dimana pelaku diet tiba-tiba tidak
mengalami penurunan berat badan lagi. Fase ini adalah salah satu fase yang
sering dialami oleh para pelaku diet. Pelaku diet dapat saja dengan cepat
mengalami penurunan berat badan di awal masa-masa diet tetapi kemudian tidak
mengalami penurunan lagi. Hal ini disebabkan karena perubahan kebutuhan kalori
di saat berat badan seeorang mengalami penurunan. Karena berat badan seseorang
menurun, BMR orang tersebut ikut berubah sehinggal prosi makanan dietnya
menjadi tidak tepat lagi. Fase Plato dapat diatasi dengan memperbanyak
aktivitas atau mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi tetapi dengan tetap
menjaga nilai gizi.
Memilih Metode Diet Terbaik
Para peminat diet saat ini sangat dimanjakan
oleh berbagai cara dan metode diet yang semuanya menawarkan janji langsing
dengan cepat dan mudah. Bagaimana memutuskan metode diet yang paling tepat?
Memilih Metode Diet Yang Akan Dijalani Harus Dimulai
Dengan Melihat Ke Dalam Diri Sendiri.
"Pertama adalah kenali diri sendiri. Ini
berarti bersikap jujur pada kemampuan, karena diet berlangsung jangka
panjang," kata Amy Jamieson-Petonic, pakar diet dan juru bicara American
Dietetic Association.
Faktor lain yang
berperan dalam sukses tidaknya diet yang dijalani adalah mengevaluasi berbagai
program diet dan memilih mana yang paling sesuai. Berhati-hatilah pada
janji-janji bombastis yang ditawarkan.
Yang Perlu Diperhatikan Adalah Tidak Ada Metode Diet
Yang Cocok Untuk Semua Orang.
"Kita semua
unik, memiliki selera dan kebiasaan yang berbeda. Karena itu memaksakan diri
untuk memakai metode orang lain hanya memberikan manfaat sementara," urai
Judy Rodriguez, profesor nutrisi dari University of North Florida, AS.
Analisa Juga Pola Makan Yang Sudah Dijalani Selama Ini.
Cari tahu apakah
Anda bisa membuat perubahan pola makan. Misalnya mengganti kebiasaan ngemil
gorengan dengan biskuit rendah lemak.
Jangan Memaksakan Diri Berpantang Makanan Tertentu.
"Pastikan
cara diet yang dilakukan masih rasional dan secara ilmiah aman. Diet yang sehat
seharusnya tetap membolehkan kita makan tiga kali sehari," tambah
Rodriguez.
Pilihlah Metode Diet Yang Menyarankan Aktivitas Fisik.
Menurunkan berat badan berarti melakukan
perubahan gaya hidup. "Cara terbaik menjaga berat badan adalah
memperhatikan pola makan dan tetap aktif bergerak," paparnya.
Dalam proses penurunan berat badan akan terjadi fase plato, yaitu masa ketika berat badan tidak dapat turun lagi, kecuali ada intervensi lain, yaitu olahraga aerobik atau pembentukan massa otot. Otomatis, kadar lemak tubuh juga akan berkurang.
Dalam proses penurunan berat badan akan terjadi fase plato, yaitu masa ketika berat badan tidak dapat turun lagi, kecuali ada intervensi lain, yaitu olahraga aerobik atau pembentukan massa otot. Otomatis, kadar lemak tubuh juga akan berkurang.
Sumber : www.wikipedia.org
dan www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar