Jumat, 26 April 2013

Asal Usul Teh



Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.

Sejarah Teh
Negeri Cina menjadi tempat lahirnya teh, disanalah pohon teh Cina (Camellia sinensis) ditemukan dan berasal. Tepatnya di provisnsi Yunnan, bagian barat daya Cina. Iklim wilayah itu tropis dan sub-tropis, dimana daerah tersebut memang secara keseluruhan adalah hutan jaman purba. Daerah demikian, yang hangat dan lembab menjadi tempat yang sangat cocok bagi tanaman teh, bahkan ada teh liar yang berumur 2,700 tahun dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun ditemukan ditempat ini.
Legenda menjadi bentuk dokumentasi yang paling tua, dimana diceritakan bahwa Shennong yang menjadi cikal bakal pertanian dan ramuan obat - obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa ia secara langsung mencoba banyak ramuan herbal dan menggunakan teh sebagai obat pemunah bila ia terkena racun dari ramuan yang dicoba. Hidupnya berakhir karena ia meminum ramuan yang beracun dan tidak sempat meminum teh pemunah racun menyebabkan organ dalam tubuhnya meradang.
Teh Cina pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat – obatan (Abad ke-8 SM), itupun sudah berumur ribuan tahun riwayatnya. Orang – orang Cina pada waktu itu mengunyah teh (770 SM – 476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sop.
Pada jaman pemerintahan dinasti Han (221 SM – 8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana, dibentuk membulat, dikeringkan dan disimpan, teh mulai dijadikan sebagai minuman, teh diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya : jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Cina. Lebih jauh lagi, teh kemudian digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. Setelah jaman Dinasti Ming, banyak ragam jenis teh kemudian ditemukan dan ditambahkan, teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah Canton (Guangdong) dan Fukien (Fujian).
Konsumsi budaya Cina akan kebiasaan minum teh pun menyebar, bahkan melekat erat pada setiap lapisan masyarakat.Pada tahun 800 M., Lu Yu menulis buku yang mendefiniskan tentang teh, dengan judul Ch'a Ching. Lu Yu adalah seorang anak yatim yang dibesarkan oleh cendekiawan Pendeta Budha di salah satu Biara terbaik di Cina. Sebagai seorang pemuda, diapun acap kali melawan disiplin pendidikan kependetaan yang kemudian membuatnya memiliki daya pengamatan yang baik, performasinya pun meningkat dari tahun ke tahun, meskipun demikian, ia merasa hidupnya hampa dan tidak bermakna.
Setelah setengah perjalan hidupnya, ia pensiun selama 5 tahun untuk mengasingkan diri. Dengan riwayat hidup dan perjalanan yang pernah disinggahinya, ia mengkondisikan beragam metode dalam bertanam dan mengelola teh jaman Cina Purba.

Perjalanan Teh ke Jepang
Ternyata Pengaruh Teh Cina menulari Jepang, konsumsi teh menyebar melalui kebudayaan Cina yang akhirnya menjangkau setiap aspek masyarakat. Bibit teh dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Budha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh Cina mampu meningkatkan konsentrasi saat bermeditasi. Ia dikenal sebagai Bapak Teh di Jepang, karena asal muasal inilah, teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhism. Teh diminati pula dalam kekaisaran Jepang, yang kemudian menyebar dengan cepat di kalangan istana dam masyarakat Jepang.
Teh bahkan menjadi budaya dan bagian dari seni yang dituangkan dalam Japanese Tea Ceremony (Cha-no-yu atau air panas untuk teh). Upacara ini membutuhkan latihan yang panjang, bahkan hingga bertahun – tahun. Performasi dari Cha-no-yu adalah menjungjung tinggi kesempurnaan, kesopanan, pesona dan keanggunan.

Perjalanan Teh ke Negeri Barat
Budaya mengkonsumsi teh yang sudah dilakukan di Cina dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa. Kelompok kafilah bahkan mendengar bagaimana orang – orang mengkonsumsi teh, dan mendapatkan informasi yang samar, lucunya mereka mendengar bahwa teh di seduh, digarami, diberi mentega dan kemudian dimakan. Orang Eropa yang secara personal menemukan teh dan kemudian menulis tentangnya adalah Jesuit Father Jasper de Cruz pada tahun 1560.
Portugis menjalin hubungan dagang dengan Cina, mengembangkan jalur dagang dengan mengkapalkan teh ke Lisbon dan kemudian kapal – kapal Belanda berangkat ke Perancis, Negeri Belanda dan baltik, teh kemudian semakin populer ke belahan dunia barat.
Teh singgah di Eropa pada jaman Elizabeth I,dan kemudian tren dalam kerajaan Belanda. Teh menjadi minuman yang mahal pada waktu itu (lebih dari $100 per pound-nya), sehingga para pedagang teh mendapatkan kemakmuran darinya. Masyarakat Belanda sangat menggemari teh, dan konsumsi teh pun meningkat pesat, meskipun demikian banyak yang mempertanyakan manfaat teh,dan berbagai dampak negatif lainnya. Apapun itu, masyarakat pada umunya tidak lagi mempermasalahkan/terpengaruh dan kembali menikmati minuman teh ini. Teh menjadi bagian dari masyarakat di Eropa, dan ragam kombinasi konsumsi teh pun dicoba, seperti mencampurkan teh dengan susu. Pada masa itupun layanan teh disajikan pertama kali di restoran. Kedai minuman pun memberikan perkakas teh portabel lengkap disertai alat pemanasnya.
Teh pun sangat populer di Perancis, tetapi tidak berlangsung lama (kurang lebih lima belas tahun), dan kemudian digantikan popularitasnya dengan minuman yang memiliki daya tarik yang lebih kuat seperti anggur, kopi, dan cokelat.

Teh di Amerika dan Inggris
Pada tahun 1650, orang – orang Belanda sangat aktif dalam perdagangan sampai pada dunia Barat. Peter Stuyvesant yang membawa teh Cina ke Amerika pertama kali untuk koloninya (tempat itu kenal sebagai: New York sampai sekarang).
Teh pertmana kali tiba di Inggris sekitar tahun 1650-an, setelahnya teh menjadi minuman yang sangat populer bahkan dapat dikatakan sebagai minuman nasional masyarakat Inggris.

Pengolahan Teh dan Pengelompokan
Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi :

Teh Putih
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.

Teh Hijau
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).

Oolong
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.

Teh Hitam atau Teh Merah
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa (红茶) atau (紅茶) dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.

Pu-Erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.
Teh juga sering dikaitkan dengan kegunaannya untuk kesehatan. Teh hijau dan teh pu-erh sering digunakan untuk diet. Orang juga sering menghubung-hubungkan teh dengan keseimbangan yin yang. Teh hijau cenderung yin, teh hitam cenderung yang, sedangkan teh oolong dianggap seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energi yang dan sering dicampur bunga seruni yang memiliki energi yin agar seimbang.

Ramuan Teh
Sebagian besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat dijual dengan harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa.
Teh melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban agar harum melati dapat menempel pada daun teh.

Komposisi
Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit. 

Teh Dalam Berbagai Bahasa
Aksara hanzi untuk teh adalah , tapi diucapkan berbeda-beda dalam berbagai dialek bahasa Tionghoa. Penutur bahasa Hokkien asal Xiamen menyebutnya sebagai te, sedangkan penutur bahasa Kantonis di Guangzhou dan Hong Kong menyebutnya sebagai cha. Penutur dialek Wu di Shanghai dan sekitarnya menyebutnya sebagai zoo.
Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan te menurut bahasa Hokkien: bahasa Afrikaans (tee), bahasa Armenia, bahasa Katalan (te), bahasa Denmark (te), bahasa Belanda (thee), bahasa Inggris (tea), bahasa Esperanto (teo), bahasa Estonia (tee), bahasa Faroe (te), bahasa Finlandia (tee), bahasa Perancis (thé), bahasa Frisia (tee), bahasa Galicia (), bahasa Jerman (Tee), bahasa Ibrani (תה, /te/ or /tei/), bahasa Hongaria (tea), bahasa Islandia (te), bahasa Irlandia (tae), bahasa Italia (), bahasa Latin (thea), bahasa Latvia (tēja), bahasa Melayu (teh), bahasa Norwegia (te), bahasa Polandia (herbata dari bahasa Latin herba thea), bahasa Gaelik-Skotlandia (, teatha), bahasa Sinhala, bahasa Spanyol (), bahasa Swedia (te), bahasa Tamil (thè), bahasa Wales (te), and bahasa Yiddish (טיי, /tei/).
Bahasa yang menyebut "teh" mengikuti sebutan cha atau chai: bahasa Albania (çaj), bahasa Arab (شَاي), bahasa Bengali (চা), bahasa Bosnia (čaj), bahasa Bulgaria (чай), bahasa Kapampangan (cha), bahasa Cebuano (tsa), bahasa Kroasia (čaj), Bahasa Ceko (čaj), bahasa Yunani (τσάι), bahasa Hindi (चाय), bahasa Inggris Britania (char, chai)*, bahasa Jepang (, ちゃ, cha), bahasa Korea (), bahasa Makedonia (čaj), bahasa Malayalam, bahasa Nepal (chai), bahasa Persia (چاى), bahasa Punjabi (ਚਾਹ), bahasa Portugis (chá), bahasa Rumania (ceai), bahasa Rusia, (чай, chai), bahasa Serbia (чај), bahasa Slowakia (čaj), bahasa Slovenia (čaj), bahasa Swahili (chai), bahasa Tagalog (tsaa), bahasa Thai (ชา), bahasa Tibet (ja), bahasa Turki (çay), Bahasa Ukraina (чай), bahasa Urdu (چاى) dan bahasa Vietnam (trà atau chè).

Kemasan
Teh Celup
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.

Teh Saring
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali. Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam quantity banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup.

Teh Seduh (Daun Teh)
Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain.

Teh Yang Dipres
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.

Teh Stik 
Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.

Teh Instan 
Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.

Manfaat Teh Bagi Kesehatan
Teh adalah minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air tawar. Teh diminum oleh milyaran orang di seluruh dunia. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa teh telah menjadi minuman pendamping manusia selama lebih dari lima ribu tahun!
Ada empat jenis teh yang utama: putih, hijau, oolong, dan hitam. Teh yang paling dikenal memiliki manfaat kesehatan adalah teh hijau. Namun, teh jenis lain pun memiliki sejumlah khasiat yang menguntungkan kesehatan.

Berikut adalah manfaat teh bagi kesehatan:
1. Anti-Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau melindungi kita dari berbagai kanker, termasuk kanker paru-paru, prostat dan payudara.  Antioksidan dalam teh hijau yang bernama epigallocatechin gallate (EGCG), menurut tim dari Universitas Kyushu, memperlambat pertumbuhan sel kanker paru-paru manusia secara signifikan. Orang yang minum minimal satu cangkir teh hijau setiap hari berisiko lima kali lebih rendah terserang kanker paru-paru.
Studi lain menunjukkan bahwa teh hijau, dikombinasi dengan tamoxifen, efektif menekan pertumbuhan kanker payudara.

2. Meningkatkan Metabolisme
Uji klinis oleh Universitas Jenewa dan Universitas Birmingham menunjukkan bahwa teh hijau meningkatkan tingkat metabolisme, kecepatan oksidasi lemak, sensitivitas insulin dan toleransi glukosa. Polifenol katekin pada teh hijau bersifat thermogenesis (menghangatkan tubuh), dan karenanya meningkatkan pengeluaran energi.
3. Anti-Diabetes
Ada bukti epidemiologis bahwa minum teh hijau dan teh hitam dapat membantu mencegah diabetes, meskipun demikian bukti asosiatif ini masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.

4. Kewaspadaan Mental
Asam amino L-theanine, yang terdapat pada hampir semua jenis teh, secara aktif mempengaruhi neurotransmitter otak dan meningkatkan aktivitas gelombang alfa. Hasilnya adalah pikiran Anda menjadi lebih tenang, namun lebih waspada.

5. Sistem Kekebalan
Theanine pada teh dapat membantu respon sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi. Sebuah studi sampel darah atas 11 peminum kopi dan 10 peminum teh, yang mengkonsumsi 600 ml kopi atau teh hitam setiap hari selama empat minggu, menunjukkan produksi protein anti-bakteri lima kali lebih tinggi pada peminum teh.

6. Menghambat Penurunan Daya Pikir
Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa lansia Jepang yang meminum lebih dari 2 cangkir teh hijau sehari memiliki risiko 50 persen lebih rendah mengalami kerusakan daya pikir, dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari 2 cangkir sehari. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh EGCG, yang membersihkan aliran darah ke otak.

7. Menurunkan Stres
Menurut penelitian University College London, minum teh hitam dapat menurunkan hormon stres (kortisol) setelah peristiwa stress. Subyek yang telah minum 4 cangkir teh hitam setiap hari selama 6 minggu mengalami penurunan kortisol 20% lebih besar dibandingkan kelompok plasebo.

8. Memulihkan Radang Usus
Teh hijau telah terbukti mengurangi peradangan usus. Efek ini tampaknya terkait dengan kemampuan polifenol pada teh hijau yang menghambat reaksi inflamasi.

9. Mengatasi Bau Mulut
Para peneliti Universas Illinois di Chicago menyatakan bahwa polifenol membantu menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau mulut.

10. Mengatasi Kelebihan Zat Besi
Para peneliti di Jerman menemukan bahwa minum secangkir teh hitam setiap hari dapat membantu menghentikan kelebihan zat besi pada pasien hemakromatosis (kelebihan zat besi dalam darah) karena gangguan penyerapan zat besi.

11. Efek Terkait Dengan Kafein
Secangkir teh hijau mengandung antara 15 dan 50 mg kafein. Dengan meminum teh hijau Anda akan mendapatkan semua manfaat kesehatan dari kafein.

12. Anti-Stroke
Penelitian yang dipaparkan pada Konferensi Stroke Internasional di bulan Februari 2009 menemukan bahwa minum tiga cangkir teh atau lebih per hari dapat mengurangi risiko stroke sebanyak 21%.

13. Kesehatan Jantung
Penelitian University of L’Aquila di tahun 2009 menunjukkan bahwa minum hanya satu cangkir teh biasa per hari dapat membantu melindungi diri dari penyakit kardiovaskuler. Teh mengandung flavonoid quercetin, kaempferol, dan myricetin yang meningkatkan reaktivitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan pengerasan arteri, yang berdampak pada kesehatan jantung.
Dalam sebuah penelitian, orang yang minum secangkir setengah teh per hari 40% lebih kecil kemungkinannya mengalami serangan jantung dibandingkan bukan peminum.

14. Artritis Rematik
Teh hijau mengurangi keparahan artritis rematik sebesar 78% pada peminum berat dan sebesar 40% pada peminum sesekali.

15. Kesehatan Gigi
Plak gigi mengandung lebih dari 300 jenis bakteri yang menempel pada permukaan gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Plak juga merupakan penyebab utama penyakit gusi. Polifenol pada teh hitam dapat membunuh atau menekan pertumbuhan bakteri penyebab plak.
Jadi, siapa bilang minum air putih lebih sehat dibandingkan minum teh?

Manfaat Lain dari Teh
Kebiasaan meminum teh boleh jadi baik untuk kesehatan. Tapi tahukan kita, di samping menyehatkan badan, teh juga bermanfaat untuk kesehatan rumah. Membersihkan noda pada perabot kayu, lantai, hingga kaca. Teh juga bisa menyuburkan tanaman mawar di halaman.

Membersihkan Perabot Kayu
Perabot kayu tampak kusam atau bernoda? Gunakan teh untuk membersihkannya. Tidak seperti penggunaan cairan kimia, teh aman untuk perabot kayu.
Caranya, seduh beberapa kantung teh celup dalam satu liter air panas, atau sesuaikan dengan kebutuhan. Biarkan beberapa saat hingga dingin. Ambil kain lap lembut, celupkan ke dalam larutan teh dan peras.
Gunakan kain lap tadi untuk membersihkan permukaan perabot kayu. Sesudahnya, keringkan dengan lap kering.

Membersihkan Lantai
Air seduhan teh juga bisa membersihkan dan mengembalikan kilap lantai. Caranya sama dengan membersihkan perabot kayu. Siapkan larutan teh dan air. Ambil kain pel dan celupkan ke dalam air seduhan teh. Kemudian mengepellah seperti biasa.

Menyuburkan Mawar
Alih-alih memberikan pupuk kimia, gunakan ampas teh untuk menyuburkan  mawar di halaman. Setelah meminum teh, jangan buang ampasnya. Taburkan ampas teh ke permukaan tanah atau media tanam. Kemudian siram seperti biasa. Kandungan asam pada ampas teh bisa menjadi nutrisi yang baik bagi media tanam yang dibutuhkan tanaman.

Hilangkan Bau Amis Penggorengan
Menggoreng ikan atau makanan laut sering kali meninggalkan bau amis pada penggorengan. Dengan ampas teh, bau amis bisa dihilangkan. Caranya, cuci penggorengan dengan air dan sabun. Kemudian gunakan penggorengan untuk merebus ampas teh. Diamkan selama kira-kira 20 menit. Setelah itu, buang air rebusan ampas teh, dan cuci penggorengan seperti biasa.

Cegah Kanker dengan Minum Teh Sejak Remaja
Memiliki kebiasaan minum teh sejak usia dini ternyata dapat memperkecil risiko terkena penyakit kanker ovarium. Begitulah hasil riset yang dipublikasi pada jurnal Cancer Epidemiology dan didukung oleh  Tea Advisory Panel.
Teh adalah minuman yang aman dan murah. Wanita sebaiknya meminum banyak teh karena sangat bermanfaat dalam mencegah penyakit yang umum tetapi mematikan ini.
Riset tesebut melibatkan 1.000 orang wanita dengan usia rata-rata 59 tahun, setengahnya telah didiagnosa terkena kanker ovarium, sedangkan setengah lainnya tidak. Para wanita ini ditanyai tentang kebiasaan  meminum teh, seberapa sering, jenis teh yang mereka minum serta kapan mereka memulai kebiasaan minum teh. Di antara orang yang memiliki kebiasaan minum teh pada dua kelompok itu, mereka yang tak memiliki penyakit memiliki kebiasaan minum teh lebih lama dan jumlah per hari lebih banyak daripada yang lain.
Para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat, Curtin University di Perth, melakukan penelitian terhadap 1000 orang relawan wanita di Cina Selatan. Dari kedua kelompok itu, 79 persen perempuan yang tidak terkena kanker memiliki kebiasaan minum teh. Dibandingkan dengan yang terkena penyakit hanya 51 persen.
Senyawa dalam teh yaitu flavonoid, menurut mereka memiliki kemampuan dalam melawan penyakit. Secara khusus, flavonoid ditemukan di dalam teh hitam. Penelitian sebelumnya menyatakan, penambahan susu ke dalam teh tidak melemahkan kemampuannya dalam mencegah risiko kanker.
Dr. Andy Lee, salah satu anggota tim peneliti mengatakan, “teh adalah minuman yang aman dan murah. Wanita sebaiknya meminum banyak teh karena sangat bermanfaat dalam mencegah penyakit yang umum tetapi mematikan ini.”
Dr. Catehrine Hood, dari Tea Advisory Panel, menyatakan bahwa hasil dari riset telah menunjukkan flavonoid memiliki manfaat sebagai antioksidan dan antiinflamasi dan mengurangi pertumbuhan dari sel tubuh. "Hasil penelitian ini menambah bukti adanya keterkaitan konsumsi teh dengan pengurangan risiko dari kanker ovarium,” tutur Hood.
Studi ini menunjukkan, minum secangkir teh sesekali “belum cukup” untuk membantu mengurangi risiko. Manfaatnya akan terasa bila teh sudah menjadi kebiasaan jangka panjang. dan minum empat atau lebih cangkir teh sehari. Hal ini dibuktikan hampir sebanyak 40 persen dari wanita yang tidak terkena penyakit meminum empat atau lebih cangkir sehari dibandingkan dengan 22 persen dari kelompok lainnya. 
Kebiasaan minum teh lebih lama juga berpengaruh terhadap pengurangan risiko terkena kanker. Wanita yang tidak terkena penyakit rata-rata memiliki kebiasaan minum teh rata-rata selama 22,7 tahun, sedangkan yang terdiagnosis kanker hanya 18,3 tahun.

Sumber : www.Wikipedia.com, www.majalahkesehatan.com, www.Kompas.com

RMS Titanic



RMS Titanic adalah sebuah kapal penumpang super Britania Raya yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912 setelah menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris ke New York City. Tenggelamnya Titanic mengakibatkan kematian sebanyak 1.514 orang dalam salah satu bencana maritim masa damai paling mematikan sepanjang sejarah. Titanic merupakan kapal terbesar di dunia pada pelayaran perdananya. Satu dari tiga kapal samudra kelas Olympic dioperasikan oleh White Star Line. Kapal ini dibangun pada 1909 sampai 1911 oleh galangan kapal Harland and Wolff di Belfast. Kapal ini sanggup mengangkut 2.224 penumpang.
Para penumpangnya terdiri dari sejumlah orang terkaya di dunia, serta lebih dari seribu emigran dari Britania Raya, Irlandia, Skandinavia, dan negara-negara lain yang mencari kehidupan baru di Amerika Utara. Kapal ini dirancang senyaman dan semewah mungkin, dengan dilengkapi gimnasium, kolam renang, perpustakaan, restoran kelas atas dan kabin mewah. Kapal ini juga memiliki telegraf nirkabel mutakhir yang dioperasikan untuk keperluan penumpang dan operasional kapal. Meski Titanic mempunyai perlengkapan keamanan yang maju seperti kompartemen kedap air dan pintu kedap air yang bisa dioperasikan dari jarak jauh, kapal tersebut tidak memiliki sekoci yang cukup untuk menampung seluruh penumpang kapal. Karena regulasi keamanan laut yang sudah kuno, Titanic hanya mengangkut sekoci yang hanya mampu menampung 1.178 penumpang – sepertiga dari total penumpang dan awak kapalnya.
Setelah meninggalkan Southampton pada 10 April 1912, Titanic berhenti di Cherbourg, Perancis dan Queenstown (sekarang Cobh), Irlandia sebelum berlayar ke barat menuju New York. Pada tanggal 14 April 1912, empat hari pasca pelayaran, tepatnya 375 mil di selatan Newfoundland, kapal menabrak sebuah gunung es pukul 23:40 (waktu kapal; UTC-3). Tabrakan agak menggesek ini mengakibatkan pelat lambung Titanic melengkung ke dalam di sejumlah tempat di sisi kanan kapal dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya. Selama dua setengah jam selanjutnya, kapal perlahan terisi air dan tenggelam. Para penumpang dan sejumlah awak kapal diungsikan ke dalam sekoci, kebanyakan sudah diluncurkan dalam keadaan setengah penuh. Banyak pria dalam jumlah yang tidak sepadan – hampir 90% di Kelas Dua - ditinggalkan karena para petugas yang memuat sekoci mematuhi protokol "wanita dan anak-anak dahulu". Tepat sebelum pukul 2:20, Titanic patah dan haluannya tenggelam bersama seribu penumpang di dalamnya. Orang-orang di air meninggal dalam hitungan menit akibat hipotermia karena bersentuhan dengan samudra yang sangat dingin. 710 penumpang selamat diangkat dari sekoci oleh RMS Carpathia beberapa jam kemudian.
Musibah ini ditanggapi dengan keterkejutan dan kemarahan dunia atas jumlah korban yang besar dan kegagalan regulasi dan operasi yang terjadi. Penyelidikan publik di Britania dan Amerika Serikat mendorong perbaikan besar-besaran keselamatan laut. Salah satu warisan terpenting dari bencana ini adalah penetapan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS), yang masih mengatur keselamatan laut sampai sekarang. Banyak korban selamat kehilangan seluruh kekayaan dan harta benda mereka dan menjadi miskin; banyak keluarga, terutama keluarga awak kapal dari Southampton, kehilangan sumber nafkah utamanya. Mereka semua dibantu oleh banjirnya simpati dan sumbangan amal dari masyarakat. Beberapa pria yang selamat, terutama kepala White Star Line, J. Bruce Ismay, dicela sebagai pengecut karena meninggalkan kapal ketika penumpang lain masih di atasnya, dan mereka diasingkan oleh publik.
Bangkai Titanic masih ada di dasar laut, perlahan hancur di kedalaman 12.415 kaki (3,784 m). Sejak ditemukan kembali pada tahun 1985, ribuan artefak diangkat dari dasar laut dan dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia. Titanic telah menjadi salah satu kapal ternama dalam sejarah. Keberadaannya terus diingat oleh sejumlah buku, film, pameran, dan tugu peringatan.

Latar Belakang
Dibangun di Belfast, Irlandia, Kerajaan Bersatu, RMS Titanic adalah kapal kedua dari tiga kapal samudra kelas Olympic - sisanya adalah RMS Olympic dan HMHS Britannic (aslinya bernama Gigantic). Ketiganya adalah kapal terbesar dalam armada perusahaan perkapalan Britania White Star Line, yang terdiri dari 29 kapal uap dan tender pada tahun 1912 Tiga kapal tersebut lahir dalam sebuah perbincangan pada pertengahan 1907 antara kepala White Star Line, J. Bruce Ismay, dan hartawan Amerika Serikat J. Pierpont Morgan, yang mengendalikan perusahaan induk White Star Line, International Mercantile Marine Co. White Star Line menghadapi tantangan yang semakin menjadi-jadi dari pesaing utamanya, Cunard, yang telah meluncurkan Lusitania dan Mauretania – kapal penumpang tercepat yang beroperasi saat itu – dan perusahaan pelayaran Jerman, Hamburg America dan Norddeutscher Lloyd. Ismay memilih untuk bersaing dalam hal ukuran ketimbang kecepatan dan berencana meluncurkan jajaran kapal baru yang ukurannya lebih besar daripada sebelumnya serta dibuat senyaman dan semewah mungkin.
Jajaran kapal ini dibangun oleh galangan kapal Belfast, Harland and Wolff, yang sudah punya hubungan lama dengan White Star Line sejak 1867. Harland and Wolff diberikan keuntungan besar dalam merancang kapal untuk White Star Line; pendekatan seperti biasa ditujukan kepada White Star Line untuk membuat sketsa konsep umum yang akan dipakai dan diubah menjadi desain kapal oleh Harland and Wolff. Pertimbangan biaya relatif rendah di agendanya dan Harland and Wolff diminta mengeluarkan biaya atas segala kebutuhan kapal, ditambah margin keuntungan lima persen. Untuk kapal kelas Olympic, biaya sebesar £3 juta untuk dua kapal pertama disetujui disertai beberapa "ekstra atas kontrak" dan bayaran lima persen seperti biasa.
Harland and Wolff menempatkan para desainer utamanya dalam perancangan kapal kelas Olympic. Perancangan ini diawasi oleh Lord Pirrie, direktur Harland and Wolff dan White Star Line; arsitek laut Thomas Andrews, direktur pelaksana departemen desain Harland and Wolff; Edward Wilding, wakil Andrews dan bertanggung jawab atas penghitungan desain kapal, keseimbangan dan kerapiannya; dan Alexander Carlisle, kepala juru gambar kapal dan manajer umum.
Tugas Carlisle adalah dekorasi, perlengkapan dan semua pengaturan umum, termasuk penerapan desain derek sekoci yang efisien.
Pada tanggal 29 Juli 1908, Harland and Wolff mempresentasikan sketsanya kepada J. Bruce Ismay dan para eksekutif White Star Line lainnya. Ismay menyetujui desain tersebut dan menandatangani tiga "surat perjanjian" dua hari kemudian yang mengizinkan pembangunan kapal.Saat itu, kapal pertama tersebut – yang kelak menjadi Olympic – belum mempunyai nama, tetapi hanya ditandai sebagai "Number 400", karena kapal ini adalah kapal ke-400 yang dibangun Harland and Wolff. Titanic didasarkan pada versi revisi desain yang sama dan diberi nomor 401.

Dimensi dan Pengaturan
Titanic memiliki panjang 882 kaki 9 inches (269.1 m) dengan lebar maksimum 92 kaki 6 inches (28.2 m). Tinggi keseluruhannya, diukur dari dasar lunas ke puncak anjungan, adalah 104 kaki (32 m). Kapal ini berbobot 46.328 ton daftar bruto dan dengan daya muat 34 kaki 7 inches (10.5 m), kapal ini berbobot total 52.310 ton.
Ketiga kapal kelas Olympic mempunyai sebelas geladak (tidak termasuk kantor perwira di bagian atas), delapan di antaranya digunakan penumpang. Dari atas ke bawah, geladak-geladak tersebut adalah:
  • Boat Deck, tempat sekoci dileatkkan. Pada jam-jam pertama 15 April 1912, dari sinilah sekoci Titanic diturunkan ke Samudra Atlantik Utara. Anjungan dan ruang kemudi ada di ujung depan, di depan kantor kapten dan perwira. Anjungan terletak 8 kaki (2.4 m) di atas geladak, menjorok ke samping agar kapal dapat diawasi ketika merapat. Ruang kemudi terletak tepat di belakang dan atas anjungan. Pintu masuk ke Grand Staircase Kelas Satu dan gimnasium ada di tengah kapal bersama atap lounge Kelas Satu, sementar di belakang geladak adalah atap ruang cerutu Kelas Satu dan pintu masuk Kelas Dua yang relatif sederhana. Geladak berlapis kayu ini terbagi menjadi empat teras terpisah; secara berurutan untuk perwira, penumpang Kelas Satu, teknisi dan penumpang Kelas Dua. Sekoci berjajar di sisi geladak, melompati wilayah Kelas Satu agar pemandangan dari sana tidak terganggu.
  • A Deck, juga disebut Promenade Deck, membentang sepanjang keseluruhan panjang struktur super ini, yaitu 546 kaki (166 m). Geladak ini dirancang khusus untuk penumpang Kelas Satu dan berisikan kabin Kelas Satu, lounge Kelas Satu, ruang cerutu, ruang baca tulis dan Palm Court.
  • B Deck, atau Bridge Deck, adalah geladak atas penopang berat sekaligus tingkat teratas lambung kapal. Sebagian besar akomodasi penumpang Kelas Satu dibangun di sini, dilengkapi enam kamar istana (kabin) yang memiliki terasnya sendiri. Di Titanic, A La Carte Restaurant dan Café Parisien menyediakan fasilitas makan mewah bagi penumpang Kelas Satu. Keduanya dioperasikan oleh koki dan staf subkontrak; semuanya tewas dalam bencana. Ruang cerutu Kelas Dua dan aula pintu masuk ada di geladak ini. Geladak haluan kapal yang terangkat berada di depan Bridge Deck dan terdiri dari palka Nomor 1 (palka utama menuju ruang kargo), berbagai macam mesin dan jangkar. Geladak ini tertutup bagi penumpang; adegan "terbang" yang terkenal di haluan kapal pada film Titanic tahun 1997 tidak akan mungkin terjadi di dunia nyata. Buritan Bridge Deck adalah Poop Deck yang dinaikkan, dengan panjang 106 kaki (32 m), digunakan sebagai teras untuk penumpang Kelas Tiga. Di sanalah tempat bertahan terakhir bagi banyak penumpang dan awak Titanic ketika kapal tenggelam. Geladak haluan dan Poop Deck terpisah dari Bridge Deck melalui dek turun.
  • C Deck, atau Shelter Deck, adalah geladak tertinggi yang merentang langsung dari ujung haluan ke ujung buritan kapal. C Deck terdiri dari dua geladak turun; geladak buritan adalah bagian dari tempat jalan-jalan Kelas Tiga. Kabin awak terletak di bawah geladak haluan dan ruang umum Kelas Tiga terletak di bawah Poop Deck. Di antara keduanya adalah sebagian besar kabin Kelas Satu dan perpustakaan Kelas Dua.
  • D Deck, atau Saloon Deck, didmonasi oleh tiga ruang umum berukuran besar – Ruang Resepsi Kelas Satu, Ruang Makan Kelas Satu, dan Ruang Makan Kelas Dua. Sebuah ruang terbuka juga dibangun untuk penumpang Kelas Tiga. Para penumpang Kelas Satu, Dua, dan Tiga memiliki kabin di geladak ini, dilengkapi kamar tidur untuk juru api yang terletak di haluan. Geladak ini adalah tingkat tertinggi yang dicapai sekat kedap air kapal (meski hanya delapan dari lima belas sekat).
  • E Deck, atau Upper Deck, lebih dimanfaatkan untuk akomodasi penumpang untuk semua kelas ditambah kamar tidur koki, pelaut, pelayan, dan penghias. Di sepanjang geladak ini, terdapat sebuah lorong panjang yang dijuluki Scotland Road oleh para awak, merujuk pada nama sebuah jalan terkenal di Liverpool.
  • F Deck, atau Middle Deck, adalah geladak lengkap yang terakhir dan didominasi akomodasi untuk penumpang Kelas Tiga. Ada pula beberapa kabin Kelas Dua dan akomodasi awak. Ruang makan Kelas Tiga terletak di sini, begitu pula kolam renang dan pemandian Turki.
  • G Deck, atau Lower Deck, adalah geladak lengkap terendah yang mengangkut penumpang. dan memiliki jendela kapal paling bawah, tepat di atas garis air. Lapangan squash terletak di sini bersama kantor pos berjalan, tempat para petugas surat menyortir surat dan parsel untuk dikirimkan setelah kapal merapat di dermaga. Bahan pangan juga disimpan di sini. Di beberapa tempat, geladak ini ditembus oleh geladak orlop (setengah) di atas ruang ketel, mesin, dan turbin.
  • Orlop Decks dan Tank Top berada di tingkat terendah kapal, di bawah garis air. Geladak orlop dipakai untuk ruang kargo, sementara Tank Top – bagian bawah terdalam di lambung kapal – memiliki ruang tempat ketel, turbin, dan generator listik kapal dipasang. Bagian kapal yang satu ini didominasi oleh ruang mesin dan ketel, tempat-tempat yang tidak biasa dilihat penumpang. Kedua ruang ini terhubung dengan tingkat teratas di kapal melalui serangkaian tangga; dua tangga spiral dekat haluan memberi akses ke D Deck.
Fitur
Mesin, Ketel, dn Generator
Titanic dilengkapi dengan tiga mesin - dua mesin uap tiga ekspansi empat silinder bolak-balik dan satu turbin Parsons bertekanan rendah di tengah - yang masing-masing mendorong satu baling-baling. Dua mesin bolak-balik memiliki kekuatan gabungan sebesar 30.000hp dan sisa 16.000hp berasal dari turbin.White Star Line sebelumnya berhasil memakai kombinasi mesin yang sama pada kapal SS Laurentic. Gabungan ini memberikan kombinasi performa dan kecepatan yang bagus; mesin bolak-balik sendiri tidak cukup kuat untuk mendorong sebuah kapal kelas Olympic pada kecepatan yang diinginkan, sementara turbin lumayan kuat namun mengakibatkan getaran yang tidak nyaman, sebuah masalah yang memengaruhi kapal-kapal serba turbin milik Cunard, Lusitania dan Mauretania. Dengan menggabungkan mesin bolak-balik dengan sebuah turbin, pemakaian bahan bakar dapat dikurangi dan tenaga motif meningkat dengan jumlah uap yang sama.
Dua mesin bolak-balik berukuran raksasa, masing-masing sepanjang 63 kaki (19 m) dan berbobot 720 ton. Pelat dasarnya sendiri berbobot 195 ton. Kedua mesin didorong tenaga uap yang dihasilkan 29 ketel, 24 di antaranya berujung ganda dan 5 berujung tunggal, yang terdiri dari 159 tungku secara keseluruhan. Ketel-ketel tersebut berdiameter 15 kaki 9 inches (4.8 m) dan sepanjang 20 kaki (6.1 m), masing-masing berbobot 91,5 ton dan mampu menampung 48,5 ton air.
Ketel ini dipanaskan oleh pembakaran batu bara, 6.611 ton di antaranya ditampung di bunker Titanic dan 1.092 ton sisanya disimpan di Hold 3. Tungku-tungku tersebut membutuhkan lebih dari 600 ton batu bara sehari yang disodok ke dalam menggunakan tangan, sehingga membutuhkan tenaga 176 juru api selama 24 jam. 100 ton abu per hari dibuang dengan melepaskannya ke laut. Pekerjaan seperti ini tampak keras, kotor, dan berbahaya, meski digaji relatif besar,ada tingkat bunuh diri yang tinggi di antara para juru api yang menjalaninya.
Uap buangan yang meninggalkan mesin bolak-balik dimasukkan ke turbin di buritan. Dari sana, uap diteruskan ke kondensator sehingga bisa diembunkan menjadi air dan dipakai lagi. Mesin-mesin terpasang langsung dengan tangkai panjang yang mengendalikan baling-baling. Ada tiga baling-baling, satu untuk setiap mesin; baling-baling terluar (atau samping) adalah yang terbesar, masing-masing terdiri dari tiga bilah aloi mangan-perunggu dengan diameter total 235 kaki (72 m). Baling-baling tengah berdiameter 17 kaki (5.2 m), dapat dihentikan, namun tidak dapat dimundurkan.
Pembangkit listrik Titanic mampu menghasilkan lebih banyak listrik ketimbang satu pembangkit listrik kota pada masa itu.Buritan mesin turbin terisi oleh empat generator listrik tenaga uap 400kW yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik kapal, plus dua generator pembantu 30 kW untuk keperluan darurat. Tempatnya ada di belakang kapal, sehingga masih sempat beroperasi sampai menit-menit terakhir sebelum kapal tenggelam.

Fasilitas Teknis
Kemudi Titanic lumayan besar – setinggi 78 kaki 8 inches (24.0 m) dan sepanjang 15 kaki 3 inches (4.6 m), berbobot lebih dari 100 ton – sehingga dibutuhkan mesin kemudi untuk menggerakkannya. Dua mesin kemudi berkekuatan uap dipasang meski hanya satu yang dipakai, sementara satu lagi sebagai cadangan. Keduanya terhubung dengan tangkai kemudi pendek melalui per keras untuk mengisolasi mesin kemudi dari kejutan apapun akibat laut keras atau perubahan arah yang cepat. Sebagai pilihan terakhir, tangkai kemudi dapat dipindahkan dengan tali yang terhubung dengan dua putaran jangkar uap. Putaran jangkar ini juga digunakan untuk menaikkan dan menurunkan lima jangkar kapal (satu di kiri, satu kanan, satu tengah, dan dua jangkar lengkung).
Kapal ini memiliki sistem pengaliran airnya sendiri, yang mampu memanaskan dan memompa air ke seluruh kapal melalui jaringan pipa dan katup yang rumit. Suplai air utama dibawa ke kapal ketika Titanic masih di pelabuhan, tetapi dalam keadaan darurat pun kapal mampu menyuling air tawar dari laut, meski ini bukan proses langsung karena saluran distilasi mudah tersumbat endapan garam. Serangkaian saluran terisolasi mengangkut udara hangat ke seluruh kapal yang berasal dari kipas listrik, dan kabin Kelas Satu dilengkapi pemanas listriknya sendiri.
Titanic dilengkapi dengan telegraf nirkabel jeda percik berkekuatan 1,5 kW yang dipasang di ruang radio Geladak Anjungan. Satu set dipakai untuk mengirim pesan dan satu lagi, di bilik kedap suara, untuk menerima pesan. Sinyal dipancarkan melalui dua kabel paralel yang dibentangkan di antara menara-menara kapal, 50 kaki (15 m) di atas cerobong untuk menghindari asap korosifnya. Sistem ini adalah salah satu yang tercanggih di dunia dengan jangkauan sampai 1.000 mil. Sistem ini dimiliki dan dioperasikan oleh Marconi Company, bukan White Star Line, dan hanya diperuntukkan kepada penumpang, bukan operasi kapal. Fungsi dua operator nirkabel – keduanya karyawan Marconi – adalah mengoperasikan layanan pengiriman dan penerimaan telegram nirkabel 24 jam untuk penumpang. Mereka juga meneruskan pesan profesional kapal seperti laporan cuaca dan peringatan es.

Fasilitas Penumpang
Fasilitas penumpang di Titanic dibangun semewah mungkin. Kapal ini dapat menampung 739 penumpang Kelas Satu, 674 Kelas Dua dan 1.026 Kelas Tiga. Para awaknya berjumlah sekitar 900 orang; secara keseluruhan, kapal ini dapat menampung 3.339 orang. Desain interiornya jauh berbeda dari kapal-kapal penumpang lainnya, yang umumnya didekorasi dengan gaya rumah puri atau rumah pedesaan Inggris. Titanic dirancang dengan gaya yang lebih ringan seperti hotel-hotel kontemporer kelas atas – Ritz Hotel menjadi rujukannya – dengan kabin Kelas Satu dibangun dengan gaya Kekaisaran. Berabgai gaya dekoratif lain, mulai dari Renaisans sampai gaya Victoria, dipakai untuk mendekorasi kabin dan ruang umum di kawasan Kelas Satu dan Dua. Tujuannya adalah memberi kesan bahwa penumpang berada di hotel terapung alih-alih kapal penumpang; sebagaimana kesaksian seorang penumpang, ketika memasuki interior kapal, seseorang akan merasa "kehilangan perasaan bahwa kita berada di atas kapal, dan seolah-olah memasuki aula rumah besar di pesisir pantai."
Penumpang dapat memanfaatkan sistem telepon kapal, perpustakaan pinjam buku, dan salon besar. Kelas Satu dilengkapi kolam renang, gimnasium, lapangan squash, pemandian Turki, pemandian listrik dan kafe teras. Ruang umum Kelas Satu dilengkapi panel kayu ukiran, furnitur mahal dan dekorasi lainnya, sementara ruang umum Kelas Tiga dilengkapi panel kayu pinus dan furnitur jati. Café Parisien terletak di teras terbuka yang dilengkapi dekorasi trellis dan menawarkan haute cuisine Perancis terbaik untuk penumpang Kelas Satu.

Fasilitas Penumpang Kelas Satu Titanic
Penumpang Kelas Tiga tidak diperlakukan semewah Kelas Satu, tetapi kondisi mereka masih lebih baik daripada penumpang Kelas Tiga di kapal lain pada masa itu. Mereka ditempatkan di kabin tidur berkapasitas dua dan sepuluh orang, dengan 164 kamar terbuka tambahan untuk para pemuda di G Deck. Dalam hal fasilitas mandi dan cuci, mereka lebih terbatas ketimbang penumpang Kelas Satu atau Dua. Mereka hanya diberi dua kamar mandi, satu untuk pria dan satu lagi wanita, untuk keseluruhan Kelas Tiga. Mereka harus mencuci pakaian mereka sendiri di ruang cuci yang dilengkapi bak besi, sementara penumpang Kelas Satu dan Dua dapat memakai jasa binatu kapal. Ada pula batasan terhadap kawasan kapal yang boleh dimasuki; ketiga kelas penumpang terpisah satu sama lain, dan meski teorinya penumpang kelas teratas dapat mengunjungi kawasan kelas terendah, kenyataannya mereka tidak diperbolehkan melakukannya demi menghormati kebiasaan sosial pada masa itu. Pemisahan kelas terlihat pada perlengkapan kapal, toilet Kelas Tiga terbuat dari besi, sementara Kelas Dua porselen dan Kelas Satu marmer.
Fasilitas kenyamanan disediakan untuk ketiga kelas untuk menghabiskan waktu. Selain memanfaatkan fasilitas dalam ruangan seperti perpustakaan, ruang cerutu dan gimnasium, penumpang juga perlu bersosialisasi di dek terbuka, jalan-jalan atau menenangkan diri di kursi dek atau kursi kayu. Sebuah daftar penumpang diterbitkan sebelum pelayaran untuk menginformasikan kepada publik mana saja anggota keluarga berpengaruh yang naik kapal, dan sudah umum bagi ibu-ibu yang ambisius untuk memanfaatkan daftar ini untuk mengenali orang-orang kaya yang dapat diperkenalkan kepada anaknya sepanjang pelayaran.
Salah satu fitur paling menarik di Titanic adalah tangga Kelas Satunya, yang dikenal sebagai Grand Staircase atau Grand Stairway. Tangga ini menuruni lima dek kapal, dari Boat Deck ke Reception Room yang bergabung dengan First Class Dining Saloon di D Deck. Ruangan ini beratapkan kubah besi tempa dan kaca yang menyalurkan cahaya alami. Setiap ujung bawah tangga mengarah ke aula pintu masuk yang diterangi lampu berlapiskan emas. Di ujung atas tangga terdapat panel kayu ukiran besar berisikan jam ditambah kata-kata "Honour and Glory Crowning Time" yang mengitari jam. Grand Staircase hancur dalam peristiwa tenggelamnya Titanic dan sekarang menjadi lubang di kapal yang dipakai para penjelajah modern untuk mengakses dek bawah. Selama perekaman Titanic karya James Cameron pada tahun 1997, replika Grand Staircase-nya tercabut dari fondasinya akibat desakan air yang masuk dengan deras di studio. Diasumsikan bahwa pada peristiwa aslinya, seluruh Grand Staircase terangkat ke atas melalui kubah ruangan.

Surat Dan Kargo
Meski Titanic adalah kapal penumpang, kapal ini juga mengangkut sejumlah kargo. Gelar Royal Mail Ship-nya menandakan bahwa Titanic mengangkut surat di bawah kontrak dengan Royal Mail (dan juga United States Post Office Department). 26.800 kaki kubik (760 m3) ruang kargonya dikhususkan untuk penyimpanan surat, parsel dan mata uang (emas lantak, koin, dan barang berharga lain). Sea Post Office di G Deck dikelola oleh lima petugas pos, tiga dari Amerika Serikat dan dua dari Britania Raya, yang bekerja tiga belas jam sehari, tujuh hari seminggu, menyortir hingga 60.000 surat/barang setiap harinya.
Penumpang kapal turut membawa bagasi dalam jumlah besar; 19.455 kaki kubik (550.9 m3) ruang kargo dipenuhi bagasi kelas satu dan dua. Selain itu, ada berbagai macam kargo reguler, mulai dari furnitur hingga bahan pangan dan bahkan mobil motor. Meski muncul beberapa mitos bahwa kargo pada pelayaran perdana Titanic sangat melimpah; tidak ditemukan emas, mineral eksotis atau intan, dan salah satu barang terkenal yang terjebak di bangkai kapal, salinan Rubaiyat of Omar Khayyam, hanya bernilai £405 (£29.717 hari ini) – cuma barang-barang legenda.Titanic dilengkapi dengan delapan takal listrik, empat derek listrik dan tiga derek uap untuk mengangkat kargo dan bagasi ke dalam dan luar ruang kargo. Diperkirakan bahwa kapal ini memakai 415 ton batu bara di Southampton untuk menghasilkan uap untuk mengoperasikan derek kargo, penghangat dan penerangan.

Sekoci
Titanic mengangkut 20 sekoci secara keseluruhan: 14 sekoci kayu standar Harland and Wolff dengan kapasitas masing-masing 65 orang dan empat sekoci "lipat" Englehardt (diberi tanda A sampai D) dengan kapasitas masing-masing 47 orang. Selain itu, kapal ini memiliki dua kapal dayung dengan kapasitas masing-masing 40 orang. Semua sekoci disimpan rapat di Boat Deck dan, kecuali sekoci lipat A dan B, terhubung dengan derek kapal melalui tali. Sekoci di sisi kanan diberi nomor ganjil 1–15 dari haluan ke buritan, sementara sekoci di sisi kiri diberi nomor genap 2–16 dari haluan ke buritan. Kedua kapal dayung dibiarkan berayun dan tergantung di derek agar dapat segera dipakai, sementara sekoci lipat C dan D disimpan di Boat Deck (terhubung dengan derek) langsung di dalam sekoci 1 dan 2. A dan B disimpan di atap kantor perwira, di masing-masing sisi cerobong nomor 1. Tidak ada derek untuk menurunkannya dan bobotnya akan sangat menantang ketika diluncurkan. Setiap sekoci berisikan makanan, air, selimut, dan pelampung cadangan. Tali penyelamat di sisi sekoci memungkinkan penumpang menyelamatkan korban lainnya dari air jika perlu.
Titanic memiliki 16 set derek kapal, masing-masing mampu menangani 4 sekoci. Ini memberikan Titanic kemampuan untuk mengangkut 64 sekoci kayu yang muat untuk 4.000 orang – melebihi kapasitas kapal aslinya. Sayangnya, White Star Line memutuskan agar 16 sekoci kayu dan empat sekoci lipat yang diangkut, yang mampu menampung 1.178 orang, sepertiga kapasitas total Titanic. Pada waktu itu, regulasi Board of Trade mensyaratkan kapal-kapal Britania berbobot lebih dari 10.000 ton membawa 16 sekoci dengan kapasitas 990 penumpang. Meski begitu, White Star Line menyediakan akomodasi sekoci lebih banyak daripada yang disyaratkan secara hukum.

Pembangunan Dan Persiapan
Konstruksi, Peluncuran Dan Pemasangan
Ukuran Titanic dan kapal-kapal saudaranya yang raksasa memberikan tantangan teknik tersendiri bagi Harland and Wolff; belum pernah ada pembangun kapal yang berhasil membangun kapal sebesar ini. Kapal-kapal ini dibangun di Queen's Island, sekarang bernama Titanic Quarter, di Belfast Harbour. Harland and Wolff harus menghancurkan tiga seluncur kapal dan membangun dua seluncur baru, yang merupakan seluncur terbesar yang pernah dibangun pada masa itu, untuk mengakomodasi kapal-kapal raksasa.
Pembangunannya difasilitasi oleh alat peluncur raksasa yang dibangun oleh Sir William Arrol & Co., sebuah firma asal Skotlandia yang pernah membangun Forth Bridge dan Tower Bridge London. Arrol Gantry berdiri setinggi 228 kaki (69 m), dengan lebar 270 kaki (82 m) dan panjang 840 kaki (260 m), serta berbobot lebih dari 6.000 ton. Alat peluncur ini terdiri dari beberapa takal bergerak. Sebuah takal apung yang mampu mengangkut bobot 200 ton didatangkan langsung dari Jerman.
Pembangunan Titanic dan Olympic dilakukan secara bersamaan dan terpisah, dengan lambung Olympic pertama diletakkan pada 16 Desember 1908 dan lambung Titanic pada tanggal 31 Maret 1909. Kedua kapal dibangun selama 26 bulan dan melalui proses konstruksi yang sama. Kapal-kapal tersebut dirancang sebagai sebuah box girder apung raksasa, dengan lunasnya yang berperan sebagai tulang punggung dan kerangka lambungnya sebagai tulang dada. Di dasar kapal, sebuah penopang ganda sedalam 5 kaki 3 inches (1.6 m) menopang 300 kerangka, masing-masing terpisah sejauh 24 inci (61 cm) dan 36 inci (91 cm) dan sepanjang 66 kaki (20 m). Penopang ini berakhir di dek anjungan (B Deck) dan dilapisi pelat baja yang membentuk kulit terluar kapal.
2.000 pelat lambungnya terdiri dari bagian-bagian baja gulung, kebanyakan selebar 6 kaki (1.8 m) dan sepanjang 30 kaki (9.1 m) dan berbobot antara 2,5 dan 3 ton. Ketebalannya bervariasi mulai 15 inci (38 cm) hingga 1 inci (2.5 cm). Pelat-pelat tersebut dipasang dengan gaya klinker (tumpang tindih) dari lunas sampai lambungnya. Di atas bagian itu, pelat dipasang dengan gaya "luar dalam", yang berarti pemasangan pelat pelatnya dipasang berbentuk pita (disebut "pelat lurus dalam") dengan celah yang ditutup oleh "pelat lurus luar", sehingga tumpang tindih di pinggirannya. Pengelasan baja masih terdengar baru sehingga struktur ini perlu digabung dengan lebih dari tiga juta paku sumbat besi dan baja yang keseluruhannya berbobot lebih dari 1.200 ton. Paku sumbat ini dipasang menggunakan mesin hidrolik atau dipaku dengan tangan.
Interior kapal kelas Olympic dibagi menjadi enam belas kompartemen utama yang dibagi menjadi lima belas sekat yang membentang di atas garis air. Sebelas pintu kedap air yang menutup secara vertikal dapat mengunci kompartemen jika terjadi keadaan darurat". Geladak terbuka kapal terbuat dari kayu pinus dan jati, sementara langit-langit kapal dilapisi butiran gabus bercat untuk mencegah kondensasi. Superstruktur ini terdiri dari dua geladak, Promenade Deck dan Boat Deck, yang memiliki panjang 500 kaki (150 m). Kedua geladak berisikan kantor perwira, gimnasium, ruang umum dan kabin kelas satu, ditambah anjungan dan ruang kemudi. Sekoci kapal ditempatkan di Boat Deck, dek paling atas. Di atas geladak terdapat empat cerobong, meski hanya tiga yang berfungsi - cerobong terakhir cuma hiasan untuk estetika saja – dan dua menara, masing-masing setinggi 155 kaki (47 m), yang menopang derek untuk pemuatan kargo. Sebuah kabel komunikasi nirkabel dibentangkan di antara kedua menara.
Pembangunan kapal ini begitu sulit dan berbahaya. Untuk 15.000 orang yang bekerja di Harland and Wolff pada saat itu, pencegahan keselamatan dirancang sebagus mungkin; banyak pekerjaan berbahaya yang dilakukan tanpa peralatan keselamatan seperti topi atau pelindung tangan pada mesin. Akibatnya, timbul korban tewas dan luka-luka. Selama pembangunan Titanic, tercatat 246 kasus luka-luka, 28 di antaranya "parah", seperti lengan terluka karena mesin atau kaki yang tertimpa bagian-bagian baja yang jatuh. Enam orang meninggal di dalam kapal ketika sedang dibangun dan dipasang dan dua lainnya meninggal di bengkel dan gudang galangan kapal. Tepat sebelum peluncuran, seorang pekerja tewas ketika sebilah kayu menimpanya.
Titanic diluncurkan pada pukul 12:15 tanggal 31 Mei 1911 di hadapan Lord Pirrie, J. Pierpoint Morgan dan J. Bruce Ismay dan 100.000 penonton. 22 ton sabun dan lemak disebarkan di seluncuran untuk memudahkan peluncuran kapal ke Sungai Lagan. Sesuai kebijakan lama White Star Line, kapal ini tidak diberi nama secara resmi maupun dibaptis dengan sampanye. Kapal ini ditarik ke dermaga pemasangan, tempat mesin, cerobong dan superstrukturnya dipasang dan interiornya dilengkapi selama satu tahun selanjutnya.
Meski Titanic tampak identik dengan kapal saudara sebelumnya, Olympic, sejumlah perubahan dilakukan untuk membedakan kedua kapal. Perubahan yang paling mudah dikenali adalah bahwa Titanic (dan kapal saudara selanjutnya, Britannic) memilikii bingkai baja dengan jendela geser di sepanjang setengah depan teras A Deck. Jendela ini dipasang pada menit-menit terakhir atas permintaan pribadi Bruce Ismay, dan bertujuan untuk memberi perlindungan tambahan bagi penumpang kelas satu. Perubahan-perubahan ini menjadikan Titanic secara marjinal lebih berat ketimbang kapal saudaranya, dan dapat mengklaim diri sebagai kapal terbesar yang berlayar pada masa itu. Pekerjaan ini lebih lama daripada yang diharapkan akibat perubahan rancangan yang diperintahkan Ismay dan penundaan sementara karena perbaikan Olympic, yang mengalami tabrakan pada September 1911. Jika Titanic sudah rampung dari dulu, kapal ini nantinya mungkin tidak menabrak gunung es.

Pelayaran Uji Coba
Pelayaran uji coba Titanic dimulai pukul 06.00 pada hari Senin, 2 April 1912, dua hari setelah pemasangannya selesai dan delapan hari sebelum meninggalkan Southampton untuk pelayaran perdananya. Ujicoba ini ditunda selama satu hari karena cuaca buruk, namun pada Senin pagi cuaca cerah dan sejuk. Kapal ini mengangkut 78 juru api, tukang minyak, dan 41 awak kapal. Tidak ada staf domestik di kapal tersebut. Perwakilan dari berbagai perusahaan ikut dalam uji coba Titanic, Thomas Andrews dan Edward Wilding dari Harland and Wolff dan Harold A. Sanderson dari IMM. Bruce Ismay dan Lord Pirrie terlalu sakit untuk hadir. Jack Phillips dan Harold Bride bertugas sebagai operator radio, dan melaukan penyesuaian terhadap alat-alat Marconi. Francis Carruthers, seorang pengawas dari Board of Trade, juga hadir untuk melihat apakah semuanya berjalan dengan baik dan apakah kapal ini layak mengangkut penumpang.
Pelayaran uji cobanya terdiri dari serangkaian tes terhadap karakteristik kendalinya yang pertama dilaksanakan di Belfast Lough dan perairan terbuka Laut Irlandia. Selama dua belas jam, Titanic dioperasikan dengan beragam kecepatan, kemampuan beloknya diuji dan "berhenti mendadak" dilakukan dengan pemunduran mesin dari mode maju penuh hingga mundur penuh, sehingga kapal ini berhenti pada jarak 850 yd (777 m) atau 3 menit 15 detik. Kapal ini menempuh jarak sekitar 80 mil laut (92 mi; 150 km), dengan rata-rata 18 knot (21 mph; 33 km/jam) dan mencapai kecepatan maksimum di bawah 21 knot (24 mph; 39 km/jam). Ketika pulang ke Belfast pada sekitar pukul 19.00, pengawas Board of Trade menandatangani "Agreement and Account of Voyages and Crew" yang sah selama dua belas bulan dan menetapkan kapal ini layak berlayar di laut. Satu jam kemudian, Titanic kembali meninggalkan Belfast – untuk terakhir kalinya – untuk berlayar ke Southampton sejauh 570 mil laut (660 mi; 1,060 km). Setelah berlayar selama 28 jam, kapal tiba sekitar tengah malam 4 April dan ditarik ke Berth 44 di pelabuhan Southampton, bersiap untuk kedatangan penumpangnya dan seluruh awaknya.

Pelayaran perdana
Titanic akan berlayar dalam bentuk kapal utuh selama dua minggu sebelum tenggelam; kendati didaftarkan di Liverpool, kapal ini tidak pernah tiba di sana. Kisah peristiwa tenggelamnya begitu terkenal, tetapi akan dijabarkan secara singkat di sini.
Pelayaran perdana Titanic ditujukan menjadi pelayaran lintas Atlantik pertama antara Southampton di Inggris, Cherbourg di Perancis, Queenstown di Irlandia, dan New York di Amerika Serikat, pulang melalui Plymouth di Inggris pada rute ke timur. White Star Line akan mengoperasikan tiga kapal pada rute ini: Titanic, Olympic, dan RMS Oceanic yang lebih kecil ukurannya. Masing-masing kapal akan berlayar tiga minggu sekali dari Southampton dan New York, biasanya berangkat pada siang hari setiap Rabu dari Southampton dan setiap Sabtu dari New York, sehingga memungkinkan White Star Line mengoperasikan pelayaran mingguan dari masing-masing kota. Kereta khusus dijadwalkan dari London dan Paris untuk mengangkut penumpang ke Southampton dan Cherbourg. Dermaga dalam di Southampton, yang saat itu bernama "White Star Dock", telah dibangun sedemikian rupa untuk mengakomodasi kapal-kapal kelas Olympic yang baru dan dibuka tahun 1911.

Awak
Titanic memiliki sekitar 885 awak kapal untuk pelayaran perdananya. Sebagaimana kapal-kapal lain pada masa itu, Titanic tidak mempunyai awak permanen, dan sebagian besar awaknya adalah pekerja biasa yang naik kapal beberapa jam sebelum berlayar dari Southampton. Proses perekrutan sudah dimulai pada 23 Maret dan beberapa di antara mereka telah dikirim ke Belfast, tempat mereka bekerja sebagai awak utama selama uji coba pelayaran laut Titanic dan perjalanan ke Inggris pada awal April.
Kapten Edward John Smith, kapten paling senior di White Star Line, ditransfer dari Olympic untuk mengambil alih kendali Titanic. Henry Tingle Wilde juga ditarik dari Olympic untuk bertugas sebagai Chief Mate. Chief Mate dan First Officer Titanic sebelumnya, William McMaster Murdoch dan Charles Lightoller, diturunkan pangkatnya masing-masing ke First dan Second Officer. Second Officer yang asli, David Blair, tidak jadi dipekerjakan.
Awak Titanic dibagi menjadi tiga departemen utama; Dek, dengan 66 awak; Mesin, 325 orang; dan Makanan, 494 orang. Mayoritas awak kapal bukan pelaut, tetapi teknisi, pemadam kebakaran atau tukang api yang bertugas mengawasi mesin, atau pelayan dan staf dapur yang bertugas melayani penumpang. Dari jumlah tersebut, lebih dari 97% di antaranya adalah pria; hanya 23 awak yang wanita, biasanya bertugas sebagai pelayan. Sisanya mewakili beragam profesi – tukang roti, koki, tukang daging, tukang ikan, pencuci piring, pengurus, instruktur gimnasium, petugas binatu, pelayan, pengatur tempat tidur, tukang bersih-bersih dan bahkan pencetak, yang mencetak harian Atlantic Daily Bulletin untuk penumpang dengan berita-berita terkini yang disampaikan melalui operator nirkabel kapal.
Sebagian besar awak kapal mendaftar di Southampton pada tanggal 6 April; secara keseluruhan, 699 awak berasal dari sana, dan 40 persen di antaranya adalah warga asli kota tersebut. Sejumlah staf khusus ada yang mempekerjakan diri dan ada pula yang merupakan subkontraktor. Mereka meliputi lima petugas pos, yang bekerja untuk Royal Mail dan US Postal Service, staf Restoran A La Carte Kelas Satu dan Café Parisien, operator radio (dipekerjakan Marconi) dan delapan musisi, yang dipekerjakan oleh sebuah lembaga dan berangkat dengan status penumpang kelas dua. Gaji awak kapal sangat beragam, mulai dari Kapten Smith sebesar £105 per bulan (sama dengan £7.704 hari ini) hingga £3 10s (£257 hari ini) yang diterima pelayan. Staf makanan yang dibayar rendah bisa menambah gaji mereka melalui tip dari penumpang.

Penumpang
Penumpang Titanic mencapai 1.317 orang: 324 di Kelas Satu, 284 di Kelas Dua, dan 709 di Kelas Tiga. 869 (66%) di antaranya adalah pria dan 447 (34%) wanita. Ada 107 anak-anak yang menumpang, kebanyakan adalah penumpang Kelas Tiga. Titanic dianggap belum mencukupi kapasitas pada saat pelayaran perdananya, karena kapal ini mampu menampung 2.566 penumpang – 1.034 di Kelas Satu, 510 di Kelas Dua dan 1.022 di Kelas Tiga.
Biasanya, kapal mewah seperti Titanic sudah dipesan penuh saat pelayaran perdananya. Sayangnya, mogok batu bara nasional di Britania Raya mengakibatkan gangguan pada jadwal perkapalan musim semi 1912, sehingga banyak pelayaran lintas samudra dibatalkan. Banyak calon penumpang memilih untuk menunda rencana perjalanan mereka hingga mogok usai. Mogok tersebut selesai beberapa hari sebelum Titanic berlayar, tetapi sudah terlambat karena besarnya dampak yang dirasakan. Titanic hanya mampu berlayar pada tanggal yang dijadwalkan, karena batu baranya dipindahkan dari kapal lain yang berlabuh di Southampton, seperti City of New York dan Oceanic.
Sejumlah orang berpengaruh saat itu memesan tiket Kelas Satu Titanic. Termasuk di antaranya adalah miliuner Amerika Serikat John Jacob Astor IV bersama istrinya Madeleine Force Astor, industrialis Benjamin Guggenheim, pemilik Macy's Isidor Straus bersama istrinya Ida, miliuner asal Denver Margaret "Molly" Brown, Sir Cosmo Duff Gordon bersama istrinya, couturière Lucy (Lady Duff-Gordon), pemain kriket dan pebisnis John Borland Thayer bersama istrinya Marian dan anaknya Jack, Countess of Rothes, penulis dan sosialita Helen Churchill Candee, jurnalis dan aktivis reformasi sosial William Thomas Stead, penulis Jacques Futrelle bersama istrinya May, dan aktris film bisu Dorothy Gibson. Pemilik Titanic, J. P. Morgan dijadwalkan ikut dalam pelayaran perdananya, tetapi menyatakan batal pada menit terakhir. Selain itu, ada juga direktur pelaksana White Star Line J. Bruce Ismay dan desainer Titanic Thomas Andrews, yang ikut untuk mengamati masalah kapal dan menilai kinerja kapal baru tersebut secara umum.
Jumlah pasti penumpang kapal tidak diketahui karena tidak semua pemesan tiket benar-benar naik ke kapal; sekitar lima puluh orang membatalkan perjalanannya dengan berbagai alasan,dan tidak semua penumpang tetap berada di kapal sepanjang perjalanannya.
Tarif penumpang Titanic sangat bervariasi. Tarif Kelas Tiga dari London, Southampton, atau Queenstown adalah £7 5s (sama dengan £532 hari ini), sementara tarif Kelas Satu termurah adalah £23 (£1.688 hari ini). Kamar Kelas Satu paling mahal memakan biaya £870 pada musim liburan (£63.837 hari ini).

Keberangkatan Dan Pelayaran Ke Barat
Pada hari Rabu 10 April 1912, pelayaran perdana Titanic dimulai. Setelah embarkasi awak kapal, penumpang mulai tiba pukul 09.30 ketika kereta kapal London and South Western Railway dari stasiun Waterloo London tiba di stasiun kereta api Southampton Terminus di sisi dermaga, tepat di samping tempat berlabuhnya Titanic. Jumlah penumpang Kelas Tiga yang besar menandakan mereka yang berhak naik pertama, diikuti penumpang Kelas Satu dan Dua selama satu jam sebelum keberangkatan. Para petugas menunjukkan kabin-kabin mereka dan penumpang Kelas Satu secara pribadi disambut oleh Kapten Smith. Penumpang Kelas Tiga diperiksa kesehatan dan cacat fisiknya yang mungkin mengakibatkan mereka ditolak masuk Amerika Serikat – bukan sesuatu yang ingin dilihat White Star Line, karena penumpang-penumpang tersebut harus diangkut kembali melintasi Atlantik. 922 penumpang tercacat menaiki Titanic di Southampton. Penumpang lainnya dijemput di Cherbourg dan Queenstown.
Pelayaran perdananya dimulai tepat waktu pada siang hari. Sebuah kecelakaan nyaris dihindari beberapa menit kemudian ketika Titanic berlayar di samping kapal SS City of New York dan Oceanic yang sedang berlabuh. Bobot raksasanya mengakibatkan kapal-kapal kecil tersebut terangkat oleh gelombang air yang besar dan jatuh ke lembah gelombang. Kabel labuh New York tidak sanggup menghadapi tegangan mendadak dan putus, sehingga kapal tersebut berayun buritan dulu ke arah Titanic. Kapal tunda di dekatnya, Vulcan, berusaha mengendalikan New York dan Kapten Smith memerintahkan agar mesin-mesin Titanic "dimundurkan penuh". Kedua kapal menghindari tabrakan dengan beda jarak sekitar 4 kaki (1.2 m). Insiden ini menunda keberangkatan Titanic selama satu jam, sementara New York yang hanyut berhasil dikendalikan.
Setelah berlayar dengan selamat melintasi serangkaian gelombang pasang dan selat di Southampton Water dan Solent, Titanic berlayar ke Selat Inggris. Kapal ini berlayar menuju pelabuhan Cherbourg di Perancis sejauh 77 mil laut (89 mi; 143 km). Cuaca saat ini berawan, agak baik namun dingin dan mendung. Karena Cherbourg tidak memiliki fasilitas dermaga untuk kapal seukuran Titanic, kapal tender dipakai untuk mentransfer penumpang dari daratan ke kapal. White Star Line mengoperasikan dua kapal di Cherbourg, SS Traffic dan SS Nomadic. Keduanya dirancang sedimikian rupa sebagai kapal tender untuk kapal kelas Olympic dan diluncurkan tidak lama setelah Titanic(Nomadic saat ini adalah satu-satunya kapal White Star Line yang masih beroperasi). Empat jam setelah Titanic meninggalkan Southampton, kapal tiba di Cherbourg dan disambut oleh kapal-kapal tender. 274 penumpang naik kapal dan 24 lainnya tinggal di kapal tender untuk diangkut kembali ke daratan. Proses ini berjalan selama 90 menit dan pada pukul 20.00 Titanic bongkar sauh dan berangkat ke Queenstown dengan cuaca dingin dan berangin.
Pada pukul 11.30 hari Kamis 11 April, Titanic tiba di Cork Harbour di Irlandia selatan. Cuaca agak berawan namun relatif hangat dengan angin dingin.Lagi-lagi fasilitas dermaga yang ada tidak muat dengan ukuran kapal, dan kapal tender dipakai untuk membawa penumpang ke Titanic. 113 penumpang Kelas Tiga dan tujuh penumpang Kelas Dua naik kapal, sementara tujuh lainnya tinggal. Di antara penumpang yang naik adalah Bapa Francis Browne, seorang pengikut Jesuit, yang juga seorang fotografer dan mengambil banyak foto di dalam Titanic, termasuk foto terakhir kapal yang pernah diketahui. Keberangkatan tidak resmi juga ada ketika seorang awak kapal, tukang api John Coffey, warga asli Queenstown, menyelinap masuk kapal dengan bersembunyi di bawah kantung surat yang akan diangkut ke daratan.Titanic bongkar sauh untuk terakhir kalinya pada pukul 13.30 dan berlayar ke barat melintasi Atlantik.
Setelah meninggalkan Queenstown, Titanic menyusuri pesisir Irlandia hingga Fastnet Rock, kira-kira sejauh 55 mil laut (63 mi; 102 km). Dari sana, kapal ini berlayar sejauh 1.620 mil laut (1,860 mi; 3,000 km) mengikuti rute Lingkaran Besar melintasi Atlantik Utara untuk mencapai titik di samudra yang dikenal sebagai "sudut" di tenggara Newfoundland, tempat kapal-kapal uap yang berlayar ke barat melakukan perubahan arah pelayaran. Posisi Titanic hanya beda beberapa jam dari sudut tersebut, yang berada di jalur loksodrom sejauh 1.023 mil laut (1,177 mi; 1,895 km) menuju Nantucket Shoals Light, ketika kapal mengalami tabrakan fatal dengan gunung es. Jalur terakhir pelayaran adalah sejauh 193 mil laut (222 mi; 357 km) menuju Ambrose Light dan akhirnya tiba di New York Harbor.
Tiga hari pertama pelayarannya dari Queenstown berlalu tanpa kecelakaan. Mulai 11 April hingga siang tampak setempat keesokan harinya, Titanic telah berlayar sejauh 484 mil laut (557 mi; 896 km); hari selanjutnya, 519 mil laut (597 mi; 961 km); dan pada siang hari terakhir pelayarannya, 546 mil laut (628 mi; 1,011 km). Sejak itu sampai waktu tenggelamnya, kapal ini telah berlayar sejauh 258 mil laut (297 mi; 478 km) dengan kecepatan rata-rata 21 knot (24 mph; 39 km/jam). Cuaca saat kapal meninggalkan Irlandia cerah dengan langit berawan dan angin haluan. Suhu sejuk sepanjang Sabtu 13 April, tetapi keesokan harinya Titanic melewati front cuaca dingin dengan angin kencang dan gelombang setinggi 8 kaki (2.4 m). Cuaca buruk tersebut mereda seiring waktu sampai Minggu sore 14 April, cuaca cerah, tenang, dan sangat dingin.
Titanic menerima serangkaian peringatan dari kapal-kapal lain akan keberadaan es hanyut di wilayah Grand Banks of Newfoundland. Meski begitu, kapal ini terus berlayar dengan kecepatan penuh, yang merupakan praktik standar pada masa itu. Saat itu diyakini secara luas bahwa es adalah ancaman kecil bagi kapal besar dan Kapten Smith sendiri mengatakan bahwa ia tidak bisa "membayangkan kondisi apapun yang akan mengakibatkan kapal tenggelam. Pembangunan kapal modern sudah mengatasi semuanya."

Tenggelam
Pada pukul 23.40 (waktu kapal), pengawas Frederick Fleet melihat gunung es tepat di depan Titanic dan memberitahu anjungan. First Officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan mengitari es dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi kanan Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa selamat jika lebih dari empat kompartemen bocor. Titanic mulai tenggelam haluan dulu, dengan air masuk dari satu kompartemen ke kompartemen lain ketika sudut kapal di air semakin curam.
Para penumpang Titanic belum siap menghadapi situasi darurat semacam itu. Sekoci kapal hanya cukup mengangkut setengah dari total penumpang yang ada; jika kapal penuh penumpang, hanya sekitar sepertiganya yang bisa diangkut sekoci. Awak kapal pun belum dilatih dengan baik dalam melakukan evakuasi. Para petugas tidak tahu berapa banyak orang yang bisa mereka angkut ke sekoci dan meluncurkan sebagian besar sekoci dalam keadaan setengah penuh.Penumpang kelas tiga kebanyakan ditinggalkan berjuang sendiri, sehingga banyak yang terperangkap di bawah dek ketika kapal terisi air. Protokol "wanita dan anak-anak dahulu" dipatuhi secara umum dalam pemuatan sekoci dan sebagian besar penumpang dan awak pria ditinggalkan di kapal.
Dua jam empat puluh menit setelah Titanic menabrak gunnug es, tingkat tenggelamnya tiba-tiba meningkat sementara dek depannya sudah berada di bawah air dan air laut mengalir masuk palka-palka yang terbuka. Ketika buritannya yang tidak tertopang naik dari air sampai menampakkan baling-balngnya, kapal ini terbelah antara cerobong ketiga dan keempat akibat tekanan yang luar biasa pada lunasnya. Bagian buritan tetap terapung selama beberapa menit dengan sudut hampir vertikal dan ratusan orang yang bertahan di sana.Pada pukul 14.20, kapal tenggelam dan terpisah dari haluannya. Penumpang dan awak yang selamat tercebur ke air dingin yang mematikan dengan suhu 28 °F (−2 °C). Hampir semua orang di air tewas akibat hipotermia atau serangan jantung dalam hitungan menit atau tenggelam. Hanya 13 orang yang berhasil diselamatkan ke sekoci, padahal sekoci tersebut sanggup menampung hampir 500 orang lagi.
Sinyal darurat dikirim melalui peralatan nirkabel, roket dan lampu, tetapi tidak satupun kapal yang merespon berada dalam jarak dekat untuk mencapai Titanic sebelum tenggelam. Sebuah kapal yang kebetulan dekat, Californian, yang merupakan kapal terakhir yang berkomunikasi dengan Titanic sebelum tabrakan, melihat sinyalnya namun terlambat memberi bantuan.Sekitar pukul 04.00, RMS Carpathia tiba di tempat kejadian sebagai respon terhadap panggilan darurat Titanic sebelumnya. 710 orang selamat dari bencana ini dan mereka diangkut oleh Carpathia ke New York, kota tujuan Titanic, sementara 1.517 orang lainnya tidak selamat.

Dampak Peristiwa
Kedatangan Carpathia di New York
Carpathia memakan tiga hari untuk mencapai New York setelah meninggalkan tempat kejadian. Pelayarannya terhambat oleh es hanyut, kabut, badai petir dan laut yang tidak bersahabat.Kapal ini berhasil menyebarkan berita tentang bencana ini ke seluruh dunia menggunakan peralatan nirkabel. Laporan awalnya kurang jelas, sehingga pers Amerika Serikat salah melaporkan pada tanggal 15 April bahwa Titanic sedang ditarik ke pelabuhan oleh SS Virginian.
Pada hari itu juga, muncul konfirmasi bahwa Titanic tenggelam dan sebagian besar penumpang serta awaknya tewas. Berita ini menarik kerumunan orang ke kantor-kantor White Star Line di London, New York, Southampton, Liverpool dan Belfast. Dampak terbesar terjadi di Southampton, tempat penduduknya mengalami kehilangan terbesar akibat tenggelamnya kapal. 4 dari 5 awak Titanic berasal dari kota ini.
Surat kabar milik Salvation Army, The War Cry, melaporkan bahwa "tak ada seorang pun selain hati yang membatu yang tidak tergetar melihat penderitaan seperti ini. Siang dan malam kerumunan wajah yang pucat dan gelisah menunggu dengan sabar berita yang tak kunjung datang. Hampir setiap orang yang ada dalam kerumunan itu kehilangan seorang kerabatnya."Baru pada tanggal 17 April daftar korban selamat pertama yang tidak lengkap diumumkan, karena tertunda akibat komunikasi buruk.
Carpathia merapat pada pukul 21:30 tanggal 18 April di Pier 54 New York dan disambut oleh sekitar 40.000 orang yang menunggu di sisi dermaga dalam kondisi hujan deras. Bantuan langsung berbentuk pakaian dan transportasi ke tempat perlindungan diberikan oleh Women's Relief Committee, Travelers Aid Society of New York, Council of Jewish Women, dan lain-lain.Banyak di antara penumpang Titanic yang selamat tidak menetap di New York, namun langsung berangkat ke rumah kerabatnya. Sejumlah korban selamat yang kaya menyewa kereta pribadi untuk membawa mereka pulang, dan Pennsylvania Railroad menyediakan layanan kereta khusus secara gratis untuk mengangkut korban selamat ke Philadelphia. 214 awak Titanic yang selamat dibawa ke kapal uap SS Lapland milik Red Star Line, tempat mereka menetap sementara di kabin penumpang.Carpathia dengan cepat diisi kembali persediaan makanan dan perlengkapannya sebelum melanjutkan pelayarannya ke Fiume, Austria-Hongaria. Para awak kapalnya diberikan bonus sebesar gaji bulanannya oleh Cunard sebagai hadiah atas tindakan mereka, dan sejumlah penumpang Titanic bersama-sama memberikan mereka bonus tambahan sebesar £900 (£66.038 hari ini) yang dibagi-bagi kepada sesama awak kapal.
Kedatangan kapal di New York menarik perhatian pers, dengan berbagai surat kabar berlomba-lomba menjadi yang pertama melaporkan kesaksian korban selamat. Sejumlah wartawan menyuap untuk naik kapal pilot New York, yang memandu Carpathia ke pelabuhan, dan seorang wartawan bahkan berusaha masuk Carpathia sebelum merapat ke dermaga.Kerumunan berkumpul di luar kantor-kantor surat kabar untuk melihat laporan terkini ditempelkan di jendela atau papan berita. Butuh empat hari lagi untuk mengumpulkan dan merilis daftar lengkap korban bencana, sehingga menambah kesedihan para kerabat yang menunggu berita tentang para penumpang Titanic. Pada tanggal 23 April, Daily Mail melaporkan:
"Pada akhir sore itu harapan hilang sudah. Orang-orang yang menunggu semakin berkurang jumlahnya, dan pria maupun wanita pulang dalam keadaan diam. Di Southampton yang rendah hati nyaris tidak ada keluarga yang tidak kehilangan seorang kerabat atau temannya. Anak-anak yang pulang dari sekolah mengetahui tragedi tersebut, dan wajah-wajah kecil yang sedih berpaling ke rumah gelap tanpa ayah."
Banyak badan amal didirikan untuk membantu korban dan keluarga mereka, banyak di antaranya kehilangan satu-satunya sumber nafkah mereka, atau semua harta benda yang dimiliki sebagian besar korban selamat dari Kelas Tiga. Pada tanggal 29 April, bintang opera Enrico Caruso dan Mary Garden serta anggota Metropolitan Opera mengumpulkan $12.000 untuk membantu korban bencana dengan mengadakan konser khusus yang memperdengarkan berbagai versi "Autumn" dan "Nearer My God To Thee". Di Britania, dana bantuan dikumpulkan untuk keluarga awak kapal Titanic yang tewas, dengan total hampir £450.000 (£33.018.954 hari ini). Pengumpulan dana tersebut masih dilakukan sampai akhir 1960-an.

Penyelidikan Bencana
Bahkan sebelum korban selamat tiba di New York, penyelidikan sudah direncanakan untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terulangnya kembali bencana seperti ini. Senat Amerika Serikat memulai penyelidikan bencana pada tanggal 19 April, sehari setelah Carpathia tiba New York.
Ketua penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan kesaksian para penumpang dan awak selagi kejadian tersebut masih segar dalam ingatan mereka. Smith juga perlu mengirim surat pangillan kepada seluruh penumpang dan awak Britania yang selamat selagi mereka masih ada di Amerika Serikat, sehingga mencegah mereka pulang ke Britania Raya sebelum penyelidikan Amerika Serikat selesai tanggal 25 Mei. Pers Britania mencela Smith sebagai seorang oportunis yang secara tidak sensitif memaksakan sebuah penyelidikan untuk mendapatkan prestise politik dan merebut "momennya untuk berdiri di panggung dunia". Kendati begitu, Smith sudah mempunyai reputasi sebagai seorang aktivis keselamatan kereta api di Amerika Serikat, dan ingin menginvestigasi setiap malapraktik yang mungkin dilakukan oleh pebisnis kereta api J. P. Morgan, pemilik sejati Titanic.
Lord Mersey ditunjuk sebagai ketua penyelidikan bencana oleh British Board of Trade, yang dilaksanakan antara 2 Mei dan 3 Juli. Masing-masing penyelidikan berusaha mempelajari kesaksian dari penumpang dan awak Titanic, awak Californian milik Leyland Line, Kapten Arthur Rostron dari Carpathia dan para pakar lainnya. Kedua penyelidikan mencapai simpulan yang umumnya sama; regulasi mengenai jumlah sekoci yang harus diangkut kapal sudah kedaluwarsa dan tidak cocok lagi, Kapten Smith gagal menanggapi peringatan es dengan baik, sekoci-sekoci tidak terisi atau terawaki dengan baik, dan tabrakan yang terjadi adalah akibat langsung dari pelayaran ke zona bahaya dalam kecepatan sangat tinggi.
Rekomendasi yang diberikan meliputi perubahan besar-besaran regulasi maritim untuk memberlakukan peraturan keselamatan baru, seperti menjamin bahwa jumlah sekoci yang disediakan lebih banya, latihan sekoci dilaksanakan dengan baik dan peralatan nirkabel di kapal penumpang selalu diawasi petugas selama 24 jam. International Ice Patrol didirikan untuk mengawasi keberadaan gunung es di Atlantik Utara, dan regulasi keselamatan maritim diperkenalkan ke dunia internasional melalui Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut; kedua peraturan tersebut masih berlaku sampai sekarang.

Peran SS Californian
Salah satu masalah paling kontroversial yang dipelajari dalam penyelidikan tersebut adalah peran yang dimainkan kapal SS Californian, yang saat itu terletak beberapa mil saja dari Titanic tetapi tidak menanggapi panggilan darurat ataupun roket sinyalnya. Testimoni kepada penyelidikan Britania mengungkapkan bahwa pada pukul 20:10, Californian melihat cahaya sebuah kapal di selatan, yang kemudian disetujui oleh Kapten Stanley Lord dan Perwira Ketiga C.V. Groves (yang menggantikan tugas Lord pada pukul 23:10) sebagai kapal penumpang.Californian telah memperingatkan Titanic melalui radio akan keberadaan es hanyut yang menjadi alasan Californian berhenti berlayar pada malam itu, akan tetapi ditegur oleh operator nirkabel senior Titanic, Jack Phillips. Pada pukul 23:50, perwira Californian melihat cahaya kapal menghilang, seolah-olah mati atau belok tajam, dan hanya cahaya sisi kirinya yang tampak.Sinyal lampu Morse diarahkan ke kapal tersebut atas perintah Lord antara pukul 23:30 dan 01:00, tetapi tidak ditanggapi.
Kapten Lord masuk ruang peta pada pukul 23:00 untuk menghabiskan malam itu, tetapi Perwira Kedua Herbert Stone yang saat itu bertugas, memberitahu Lord pada pukul 01:10 bahwa kapal tersebut menembakkan 5 roket. Lord ingin tahu apakah itu sinyal perusahaan, yang berarti suar berwarna yang dipakai untuk identifikasi. Stone mengatakan bahwa ia tidak tahu dan semua roketnya putih. Kapten Lord menginstruksikan awaknya untuk terus memberi sinyal kepada kapal lain dengan lampu morse, dan kembali tidur. Tiga roket lain terlihat pukul 01:50 dan Stone melihat kapal tersebut tampak aneh di air, seolah-olah miring ke satu sisi. Pada pukul 02:15, Lord diberitahu bahwa kapal tersebut tidak terlihat lagi. Lord bertanya lagi apakah cahaya yang muncul memiliki warna, dan ia diberitahu bahwa semuanya putih.
Californian akhirnya menanggapi. Pada sekitar pukul 05:30, Kepala Perwira George Stewart membangunkan operator nirkabel Cyril Furmstone Evans, memberitahunya bahwa sepanjang malam terlihat banyak roket, dan memintanya untuk mencoba berkomunikasi dengan kapal manapun. Ia mendapat kabar mengenai tenggelamnya Titanic, Kapten Lord diberitahu, dan Californian diperintahkan untuk memberi bantuan. Kapal ini tiba setelah Carpathia selesai mengangkut semua korban selamat.
Penyelidikan ini menyimpulkan bahwa kapal yang dilihat California adalah Titanic dan Californian punya kemungkinan besar untuk datang menyelamatkan Titanic. Sayangnya, Kapten Lord bertindak buruk dalam menangani hal tersebut.

Korban Selamat Dan Tewas
Jumlah korban tenggelamnya Titanic tidak jelas akibat adanya beberapa faktor, termasuk perbedaan daftar penumpang, yang mencakup nama-nama orang yang membatalkan perjalanan mereka pada menit terakhir, dan fakta bahwa sejumlah penumpang memakai alias atas berbagai alasan dan terhitung dua kali di daftar korban.Jumlah korban tewas diperkirakan antara 1.490 dan 1.635 orang.Jumlah di bawah diperoleh dari laporan Board of Trade Britania Raya tentang bencana ini.
Kategori penumpang
Jumlah penumpang
Korban selamat
Korban tewas
Persentase selamat
Persentase tewas
Anak-anak, Kelas Satu
6
5
1
83.4%
16.6%
Anak-anak, Kelas Dua
24
24
0
100%
0%
Anak-anak, Kelas Tiga
79
27
52
34%
66%
Wanita, Kelas Satu
144
140
4
97%
3%
Wanita, Kelas Dua
93
80
13
86%
14%
Wanita, Kelas Tiga
165
76
89
46%
54%
Wanita, Awak
23
20
3
87%
13%
Pria, Kelas Satu
175
57
118
33%
67%
Pria, Kelas Dua
168
14
154
8%
92%
Pria, Kelas Tiga
462
75
387
16%
84%
Pria, Awak
865
192
693
22%
78%
Total
2224
710
1514
32%
68%
Kurang dari sepertiga penumpang Titanic selamat dari bencana ini. Beberapa korban selamat meninggal tidak lama setelah itu; luka dan dampak terpapar air dingin mengakibatkan kematian beberapa korban selamat di kapal Carpathia. Jumlah ini menunjukkan perbedaan tingkat selamat yang mencolok dari berbagai kelas penumpang Titanic. Meski hanya 3 persen wanita kelas satu yang tewas, 54 persen wanita di kelas tiga tewas. Sama juga, lima dari enam anak-anak kelas satu dan semua anak-anak kelas dua selamat, tetapi 52 dari 79 anak-anak kelas tiga tewas. Korban selamat terakhir yang masih hidup, Millvina Dean dari Inggris, yang pada usia sembilan minggu menjadi penumpang termuda di kapal ini, meninggal dunia tanggal 31 Mei 2009 pada usia 97 tahun.

Pengangkatan Dan Pemakaman Jenazah
Setelah jumlah korban tewas yang besar diketahui masyarakat, White Star Line menyewa kapal kabel CS Mackay-Bennett dari Halifax, Nova Scotia untuk mengangkat jenazah. Tiga kapal Kanada lainnya ikut serta dalam pencarian, yaitu kapal kabel Minia, kapal persediaan mercusuar Montmagny dan kapal nelayan Algerine. Masing-masing kapal dipenuhi persediaaan balsem, pengurus pemakaman, dan pendeta. Dari 333 korban yang berhasil diangkat, 328 diantaranya diangkat oleh kapal Kanada dan lima lagi oleh beberapa kapal uap Atlantik Utara yang kebetulan lewat.Pada pertengahan Mei 1912, RMS Oceanic mengangkat tiga jenazah penumpang asli Collapsible A sekitar 200 mil (320 km) dari tempat kejadian. Ketika Perwira Kelima Harold Lowe dan enam awak kapal kembali ke tempat kejadian menggunakan sekoci untuk mengangkat korban selamat, mereka menyelamatkan seorang wanita dari Collapsible A, tetapi meninggalkan jenazah tiga penumpangnya. Setelah diangkat dari Collapsible A oleh Oceanic, jenazah-jenazah tersebut dimakamkan di laut.
Kapal pengangkat jenazah pertama yang mencapai tempat kejadian, yaitu kapal kabel CS Mackay-Bennett, menemukan begitu banyak jenazah sampai-sampai persediaan balsem di kapal cepat habis, dan regulasi kesehatan mensyaratkan bahwa hanya jenazah yang telah dibalsem yang boleh masuk pelabuhan. Kapten Larnder dari Mackay-Bennett dan para pengurus makam di kapal memutuskan untuk melindungi jenazah penumpang kelas satu saja, sambil menegaskan keputusan mereka dengan perlunya mengidentifikasi orang-orang kaya secara visual untuk menyelesaikan sengketa apapun terkait rumah-rumah besar yang mereka miliki. Akibatnya, penumpang dan awak kelas tiga dimakamkan di laut. Larnder sendiri mengklaim bahwa sebagai seorang pelaut, ia juga ingin dimakamkan di laut.
Jenazah yang berhasil diangkat diberangkatkan ke Halifax, kota terdekat dengan lokasi tenggelamnya kapal yang mempunyai jalur kereta api dan kapal uap. Koroner Halifax, John Henry Barnstead, mengembangkan sistem terperinci untuk mengidentifikasi jenazah dan barang-barang pribadi. Kerabat korban dari seluruh Amerika Utara datang untuk mengidentifikasi dan mengklaim jenazah. Sebuah kamar jenazah sementara beruukran besar didirikan di gelanggang curling dan para pengurus makam dipanggil dari seluruh Kanada Timur untuk membantu.Beberapa jasad dikirimkan untuk dimakamkan di kampung halaman mereka di seluruh Amerika Utara dan Eropa. Sekitar dua per tiga jenazah berhasil dikenali. Korban yang tidak dikenali dimakamkan dengan nomor-nomor biasa berdasarkan urutan penemuannya. Sebagian besar korban yang berhasil diangkat, 150 jenazah, dimakamkan di tiga pemakaman Halifax, yang terbesar adalah Fairview Lawn Cemetery diikuti Mount Olivet dan Baron de Hirsch.

Bangkai
Titanic lama dianggap tenggelam secara utuh dan selama beberapa tahun banyak skema dirancang untuk mengangkat bangkainya. Tidak satupun skema yang terwujud. Masalah utamanya adalah kesulitan menemukan dan mencapai bangkai yang tergeletak lebih dari 12,000 kaki (3.658 m) di bawah permukaan laut, di sebuah lokasi yang tekanan airnya melebihi 6.500 pon per inci persegi. Sejumlah ekspedisi dilakukan untuk menemukan Titanic sampai akhirnya berhasil ditemukan oleh ekspedisi Perancis-Amerika Serikat pada tanggal 1 September 1985.
Tim tersebut menemukan bahwa Titanic terbelah dua, mungkin tidak jauh di bawah permukaan air sebelum akhirnya mendarat di dasar laut. Bagian haluan dan buritannya terpisah sejauh sepertiga mil (0,6 km) di ngarai landas kontinen di lepas pantai Newfoundland. Keduanya terletak 132 mil (212 km) dari koordinat yang salah diberikan oleh operator radio Titanic pada malam tenggelamnya kapal. Kedua bagian kapal menghantam dasar laut dengan kecepatan yang mengakibatkan haluan remuk dan buritan runtuh sepenuhnya. Bagian haluan adalah bagian yang lebih utuh ketimbang buritannya dan masih mempunyai interior yang lumayan utuh. Berbeda dengan haluan, buritan hancur sepenuhnya; geladaknya saling bertumpukan dan sebagian besar lambungnya terkoyak dan tersebar di dasar laut. Tingkat kerusakan yang lebih besar pada buritan mungkin diakibatkan oleh kerusakan struktural ketika tenggelam. Akibat terlalu lemah, sisa buritan tertekan akibat menghantam dasar laut.
Kedua bagian dikelilingi sebaran puing seluas hampir 5 kali 3 mils (8,0 × 4,8 km). Sebaran ini terdiri dari ratusan ribu barang, seperti bagian-bagian kapal, furnitur, peralatan makan, dan barang pribadi, yang jatuh dari kapal ketika tenggelam atau terlempar ketika haluan dan buritan menghantam dasar laut. Sebaran puing ini juga merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi sejumlah korban Titanic. Jenazah dan pakaian mereka dikonsumsi oleh makhluk laut dan bakteri, sehingga meninggalkan sepasang sepatu dan bot – yang tidak bisa dimakan - sebagai satu-satunya tanda bahwa pernah ada jenazah di sana.
Sejak ditemukan kembali, bangkai Titanic sudah dikunjungi beberapa kali oleh para penjelajah, ilmuwan, pembuat film, wisatawan dan penyelamat harta, yang berhasil mengangkat ribuan barang dari sebaran puing untuk dilindungi dan dipamerkan kepada publik. Kondisi kapal memburuk dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir, sebagian dikarenakan oleh kerusakan tidak sengaja yang dilakukan kapal selam serta peningkatan tingkat pertumbuhan bakteri pemakan besi di lambung kapal.Diperkirakan bahwa dalam 50 tahun berikutnya, lambung dan struktur Titanic akan runtuh seluruhnya dan meninggalkan bagian interior kapal yang bercampur dengan tumpukan besi karat di dasar laut.
Banyak artefak Titanic diangkat dari dasar laut oleh RMS Titanic Inc., yang memamerkannya melalui tur pameran di seluruh dunia dan pameran permanen di hotel dan kasino Luxor Las Vegas di Las Vegas, Nevada. Sejumlah museum memamerkan artefak yang disumbangkan korban selamat atau didapatkan dari jenazah korban yang mengapung di laut.

Peninggalan
Budaya
Dalam dunia sastra, "tenggelam seperti Titanic" adalah sebuah simile yang berarti kegagalan besar, sebagaimana berbagai referensi mengenai kapal atau peristiwa tenggelamnya. Prinsip kelautan bahwa seorang kapten tenggelam bersama kapalnya sering dijadikan rujukan terhadap Titanic dan Kapten Smith yang melakukannya. Motif "band bermain ketika kapal tenggelam" hampir merujuk secara eksklusif pada kapal Titanic.Tragedi ini telah menginspirasi banyak buku dan film, terutama film A Night to Remember tahun 1958 dan Titanic yang disutradarai James Cameron. Kedua film disambut baik oleh para kritikus dan film yang terakhir disebutkan tadi, setelah dirilis pada tanggal 19 Desember 1997, memperoleh kesuksesan komersial yang luar biasa. Film ini mendapatkan empat belas nominasi Academy Awards dan memenangkan sebelas di antaranya, serta mendapatkan hadiah untuk kategori Best Picture dan Best Director.Dengan pendapatan kotor di seluruh dunia sebesar $1,8 miliar, Titanic adalah film pertama yang mencapai angka miliaran dolar dan menjadi film terlaris sepanjang masa selama dua belas tahun (sampai dikalahkan film Cameron sendiri, Avatar, pada tahun 2010).Titanic juga menjadi film epik terbaik keenam sepanjang masa dalam daftar AFI's 10 Top 10 yang disusun American Film Institute.

Legenda Dan Mitos
Titanic dikisahkan dalam sejarah sebagi kapal yang disebut-sebut tidak bisa tenggelam.Tetapi, kendati disebut seperti itu di berbagai berita pasca bencana, faktanya adalah baik The White Star Line maupun Harland and Wolff tidak menyebutnya tidak bisa tenggelam, hanya seolah-olah tidak bisa tenggelam.Kisah terkenal lainnya adalah bahwa band kapal yang dipimpin Wallace Hartley terus bermain secara heroik sementara kapal uap ini tenggelam. Ini tampaknya benar, tetapi ada informasi yang saling bertentangan mengenai lagu yang dimainkan terakhir kali. Banyak orang mengatakan lagu tersebut adalah "Nearer, My God, to Thee", sementara yang lainnya menyebut "Autumn".Terakhir, sebuah mitos yang tersebar luas adalah bahwa sinyal bahaya Kode Morse yang diakui secara internasional, "SOS", pertama kali dipakai ketika Titanic tenggelam. Memang benar operator nirkabel Britania jarang sekali memakai sinyal "SOS" pada masa itu dan memilih kode "CQD", "SOS" sudah dipakai secara internasional sejak 1908. Operator nirkabel pertama Titanic, Jack Phillips, mengirimkan "SOS" dan "CQD" dalam panggilan daruratnya.

Tugu Peringatan Dan Museum
Di Southampton, Inggris, tugu peringatan untuk para teknisi Titanic dapat ditemukan di Andrews Park di Above Bar Street. Dekat tugu utama, di sudut Cumberland Place dan London Road, terdapat Titanic Musicians' Memorial untuk memperingati Pimpinan Band Wallace Hartley dan musisi lain yang terus bermain ketika kapal tenggelam. Ada tugu peringatan lain yang ditujukan kepada Wallace Hartley di kampung halamannya di Colne, Lancashire.
Sebuah tugu peringatan untuk lima karyawan pos kapal, yang bertuliskan "Steadfast in Peril", didirikan oleh Southampton Heritage Services.
Di Cobh (dikenal sebagai Queenstown sejak 1849 sampai 1920), County Cork, Irlandia, sebuah tugu peringatan Titanic berdiri di pusat kota.Queenstown adalah pelabuhan jemput terakhir bagi kapal ini sebelum berlayar melintasi Atlantik pada tanggal 11 April 1912. Sebuah kebun peringatan yang dilengkapi dinding kaca besar bercantumkan semua nama penumpang Titanic akan dibangun di Cobh untuk memperingati satu abad tenggelamnya kapal.
Banyak awak kapal Titanic yang berasal dari Liverpool, termasuk enam teknisi seniornya. Memorial to the Engine Room Heroes of the Titanic berdiri di Pier Head, Liverpool City Centre, dekat bekas kantor pusat White Star Line. Sebuah plakat peringatan yang memperingati orkestra ternama kapal ini (yang terbentuk di Liverpool dan meliputi warga Liverpool, John Frederick Clarke) dipasang di dalam Philharmonic Hall di Hope Street.
Titanic Memorial di Belfast, Irlandia Utara diresmikan tanggal 26 Juni 1920. Di sisi alas tiang tercantum nama dari dua puluh dua pria Belfast yang tewas dalam bencana ini.Tugu ini adalah bagian tengah dari kebun peringatan Titanic yang berukuran kecil dan akan diresmikan pada 15 April 2012, tepat satu abad setelah bencana terjadi.
Pada tanggal 31 Maret 2012, Titanic Belfast, sebuah tempat wisata senilai £77 juta yang dibangun di lahan bekas galangan kapal Harland and Wolff tempat Titanic dibangun resmi dibuka untuk umum.Arsitekturnya menyerupai Titanic itu sendiri, dengan fasada eksternalnya yang membentuk lambung raksasa kapal tersebut. Markah tanah ini berdiri di Titanic Quarter, sebelah timur Belfast, berjarak beberapa menit berjalan kaki dari ruang gambar lama tempat Thomas Andrews membuat rancangan kapal tersebut.
Sebuah tugu peringatan untuk 36 teknisi yang tewas dalam bencana didirikan di foyer Scottish Opera, Elmbank Street, Glasgow, sebelumnya kantor pusat Institution of Engineers and Shipbuilders in Scotland, yang para anggotanya turut menyumbang untuk pendirian tugu ini. Tugu ini diresmikan pada tanggal 15 April 1914.
Para pria Titanic yang mengorbankan nyawanya agar wanita dan anak-anak bisa diselamatkan diperingati oleh Titanic Memorial di Washington, D.C., dan ada pula tugu peringatan untuk Ida Straus di Straus Park, Manhattan, New York.
Museum Titanic tertua di Amerika Serikat berada di Indian Orchard, Massachusetts. Didirikan tahun 1963, Titanic Historical Society Museummemiliki banyak artefak asli dari kapal Titanic, termasuk pelampung Mrs. John Jacob Astor, cetak biru, dan memorabilia lainnya. Museum bersama Titanic Historical Society sering menyewakan artefak-artefak tersebut kepada berbagai museum besar di seluruh Amerika Serikat.
Banyak artefak dipamerkan di National Maritime Museum di Greenwich, Inggris, sebagai bagian dari tur pameran ke museum ini. Merseyside Maritime Museum di kota asal Titanic, Liverpool, juga memiliki beragam koleksi artefak dari bangkai yang dipamerkan dalam pameran permanen bernama 'Titanic, Lusitania and the Forgotten Empress'.
Sebagian puing apung yang diangkat bersama jenazah korban pada tahun 1912 dapat dilihat di Maritime Museum of the Atlantic, Halifax, Nova Scotia. Barang-barang lainnya adalah bagian dari tur pameran Titanic: The Artifact Exhibition. Sebuah tempat wisata baru bernama Branson Titanic Museum yang dibuka tahun 2006 di Missouri, Amerika Serikat, adalah sebuah museum bertingkat dua permanen berbentuk kapal RMS Titanic. Museum ini dibangun setengah ukuran aslinya dan berisikan 400 artefak sebelum penemuan bangkai yang tersebar di dua puluh galeri.

Peringatan 100 tahun
Pada pukul 12:13 tanggal 31 Mei 2011, tepatnya 100 tahun setelah Titanic diluncurkan dari galangan kapal, sebuah suar ditembakkan di kawasan galangan kapal Belfast untuk memperingatinya. Semua kapal di wilayah sekitar galangan kapal Harland and Wolff kemudian membunyikan klakson dan kerumunan yang ada bertepuk tangan selama 62 detik, waktu yang diperlukan untuk meluncurkan kapal dari galangannya pada tahun 1911. Pada tanggal 12 Maret 2012, BBC Songs Of Praise, dari Belfast, membentuk tugu peringatan Titanic. Program ini menyiarkan serangkaian himne maritim dan diakhiri Nearer, My God, to Thee, yang dianggap sebagai lagu terakhir yang dimainkan band kapal.
Pada tanggal 4 April 2012, 100 tahun setelah rampungnya pembangunan Titanic dan pelayaran perdananya diperingati dengan peluncuran kembali film Titanic tahun 1997 dalam wujud 3D.ITV1 telah membuat miniseri Titanic empat episode yang dikarang oleh pemenang Oscar, Julian Fellowes, dan ditayangkan pada awal 2012. Sebuah drama panggung berjudul Iceberg – Right Ahead! akan dipentaskan di Upstairs at the Gatehouse, London pada 22 Maret sampai 22 April 2012; Lyric Theatre, Belfast mementaskan White Star of the North; dan pentas teater Sea Odyssey diadakan di Liverpool.
Royal Philharmonic Orchestra akan memainkan The Titanic Requiem, sebuah karya musik gubahan penyanyi/penulis lagu Robin Gibb dan putranya RJ Gibb, pada tanggal 10 April di London. Acara ini akan melibatkan permainan hologram yang menampilkan laut, kapal, dan gunung es.
Kapal pesiar Balmoral yang dioperasikan Fred Olsen Cruise Lines disewa oleh Miles Morgan Travel untuk mengikuti rute asli Titanic dan berhenti di atas dasar laut tempat kapal tersebut tenggelam pada 15 April 2012.
SeaCity Museum di Southampton, Hampshire akan dibuka pada 10 April 2012, tanggal ketika RMS Titanic melakukan pelayaran perdananya dari Southampton. Museum ini akan memamerkan 2000 tahun sejarah laut Southampton, serta memperingati 549 penduduk kota yang tenggelam bersama Titanic.
 
Sumber : www.wikipedia.org