Minggu, 05 Mei 2013

Mengenal Anak Indigo



Anak Indigo
Anak indigo atau anak nila (bahasa Inggris: Indigo children) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu semu yang didasarkan dari gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an. Konsep ini mulai terkenal setelah diterbitkannya beberapa buku pada akhir tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu dasawarsa kemudian. Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang meyakini bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati) hingga yang menyebut anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif.
Meskipun tidak ada satu bukti penelitian pun yang membuktikan keberadaan anak indigo atau sifat mereka, fenomena ini menarik perhatian orang tua yang anaknya didiagnosis mengalami kesulitan belajar atau yang ingin anaknya spesial. Kaum skeptik memandangnya sebagai cara orang tua menghindari penanganan pediatrik atau diagnosis psikiatrik yang tepat. Daftar sifat yang dimiliki anak indigo juga dikritik karena terlalu umum sehingga dapat diterapkan untuk hampir semua orang (E

fek Forer). Fenomena indigo dituduh pula sebagai alat untuk menambang uang dari orang tua yang mudah ditipu.

Asal-Usul
Konsep anak indigo pertama kali dikemukakan oleh cenayang Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Pada tahun 1982, Tappe menerbitkan buku Understanding Your Life Through Color (Memahami Hidup Anda Melalui Warna) yang menjelaskan bahwa semenjak pertengahan tahun 1960-an, ia mulai menyadari bahwa ada banyak anak yang lahir dengan aura "indigo" (dalam publikasi lain Tappe juga mengatakan bahwa warna indigo atau nila berasal dari "warna kehidupan" anak yang ia dapatkan melalui sinestesia). Gagasan ini kemudian dipopulerkan oleh buku yang berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived (Anak Indigo: Anak-anak Baru Telah Tiba) pada tahun 1998. Buku ini ditulis oleh Lee Carroll dan Jan Tober Pada tahun 2002, konferensi internasional untuk anak indigo yang dihadiri oleh kurang lebih 600 orang diadakan di Hawaii. Konferensi pada tahun-tahun berikutnya diadakan di Florida dan Oregon. Beberapa film bertajuk indigo juga telah dibuat, seperti Indigo pada tahun 2003yang disutradarai oleh James Twyman. Film mengenai indigo juga dirilis di Rusia pada tahun 2008.
Dalam sebuah artikel di Nova Religio pada tahun 2009, Sarah W. Whedon pada tahun 2009 mengusulkan bahwa konstruksi sosial anak indigo merupakan tanggapan terhadap "krisis anak-anak Amerika" yang tampak dalam bentuk peningkatan kekerasan anak-anak dan diagnosis attention deficit disorder dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Whedon meyakini bahwa orang tua melabeli anak mereka sebagai "indigo" sebagai penjelasan alternatif bagi ADD dan ADHD anak mereka. 

Karakteristik
Beberapa ciri anak indigo adalah:
·                    Empatik, penuh rasa ingin tahu, berkeinginan kuat, independen, dan sering dianggap aneh oleh teman dan keluarga
·                     Mengenal dirinya dan memiliki tujuan yang jelas
·                     Memiliki spiritualitas di bawah sadar yang kuat semenjak kecil
·                     Meyakini bahwa dirinya layak untuk berada di dunia.
Beberapa ciri lain adalah:
·                     Memiliki IQ yang tinggi, mempunyai kemampuan intuitif, dan
·                     Sering menolak mengikuti aturan atau petunjuk.
Menurut Tober dan Carroll, anak indigo mungkin tidak memiliki performa yang baik di sekolah karena menolak mengikuti aturan, lebih pintar (atau lebih matang secara spiritual) dari guru mereka, dan kurang tanggap terhadap disiplin yang didasarkan kepada rasa bersalah, takut atau manipulasi. 

Hubungan Dengan Attention-Deficit Hyperactivity Disorder
Banyak anak yang dilabeli indigo didiagnosis mengidap attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan buku Tober dan Carroll yang berjudul The Indigo Children sendiri menghubungkan konsep indigo dengan diagnosis ADHD. Robert Todd Carroll menyatakan bahwa pelabelan anak-anak sebagai indigo merupakan alternatif dari diagnosis yang seolah menunjukkan ketidaksempurnaan, kecacatan atau penyakit kejiwaan. Setelah menghubungkan konsep anak indigo dengan ketakutan terhadap penggunaan Ritalin untuk mengontrol ADHD, Carroll berpendapat bahwa ketakutan akan penggunaan Ritalin telah memperkeruh suasana, dan berdasarkan pilihan yang ada, tentu adalah sesuatu yang masuk akal apabila orang tua lebih memilih meyakini bahwa anak mereka itu spesial dan terpilih untuk misi yang penting daripada menerima kenyataan bahwa anak mereka mengidap penyakit kejiwaan.
Stephen Hinshaw, profesor psikologi di Universitas California, Berkeley, menyatakan bahwa ketakutan akan kelebihan pengobatan terhadap anak itu masuk akal, namun anak berbakat yang didiagnosis ADHD dapat belajar lebih baik dengan lebih banyak struktur, bahkan jika struktur tersebut awalnya mengakibatkan kesulitan. Banyak anak yang dilabeli inidgo telah dimasukkan ke sekolah rumah.

Kritik
Menurut psikolog Russell Barkley, pergerakan Zaman Baru belum menghasilkan satu bukti pun mengenai keberadaan anak indigo, dan 17 sifat yang dikaitkan dengan anak indigo itu merupakan efek Forer (atau dalam kata lain, terlalu umum sehingga dapat dikaitkan dengan hampir semua orang). Konsep indigo dikritik terdiri dari sifat-sifat yang terlalu umum, dan juga dianggap sebagai diagnosis palsu yang sama sekali tidak didukung oleh sains. Kurangnya dasar ilmiah untuk konsep indigo diakui oleh beberapa tokoh pendukung indigo seperti Doreen Virtue, pengarang buku The Care and Feeding of Indigos, dan James Twyman, orang yang membuat dua film mengenai indigo.
Ahli kesehatan kejiwaan juga khawatir karena pelabelan indigo dapat menghambat diagnosis dan penanganan yang tepat yang dapat membantu sang anak. Ahli lain juga menyatakan bahwa sifat-sifat anak indigo dapat diinterpretasikan sebagai pembangkangan dan kewaspadaan belaka.
Nick Colangelo, profesor di Universitas Iowa, menyatakan bahwa buku indigo pertama seharusnya tidak diterbitkan, dan bahwa "...pergerakan anak indigo itu bukan mengenai anak-anak, dan juga bukan mengenai warna indigo, tapi mengenai orang dewasa yang menyebut diri mereka sebagai ahli dan mengeruk uang dari buku, presentasi dan video."

Komersialisasi
Di artikelnya yang berjudul "Indigo: The Color of Money" (Indigo: Warna Uang), Lorie Anderson menuduh bahwa Twyman dan organisasinya adalah "penipu Zaman Baru yang mencari keuntungan." Menurutnya, kepercayaan akan anak indigo dapat menghasilkan banyak uang dari penjualan buku, video, sesi bimbingan untuk anak-anak, serta sumbangan.Saat ini ada berbagai macam buku, film, kemah musim panas, dan konferensi yang ditargetkan untuk orang tua yang meyakini bahwa anak mereka adalah seorang indigo.

Ciri-ciri Fisik Anak Indigo, Adakah Pada Anak Anda?
Beberapa tulisan dan buku yang membahas mengenai anak Indigo hanya mengemukakan ciri-ciri perilaku dan kejiwaannya saja, dan tidak ada yang secara spesifik menjelaskan ciri-ciri fisiknya. Apakah ciri-ciri fisik anak Indigo itu, yang membedakannya dengan anak-anak pada umumnya, memang ada?
Berbicara mengenai jiwa dan gambaran perubahannya yang muncul pada fisik, pasti sudah banyak orang yang tahu. Bagaimana emosi, seperti marah, sedih, dan gembira akan tergambar pada perubahan raut wajah, atau gerakan bahasa tubuh lainnya.
Emosi yang terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama bisa membuat suatu perubahan yang menetap pada roman muka dan tampilan fisik lainnya. Orang yang berkarakter jahat, sebagai contoh, seperti narapidana kambuhan, preman atau orang yang dalam kehidupannya sehari-hari selalu bergelut dengan dunia kejahatan, akan tergambarkan pada wajahnya dengan jelas. Begitu juga dengan orang yang berkarakter baik, seperti orang yang penolong, dermawan, baik hati, wajahnya akan tampak menyenangkan, teduh dan memberikan ketenangan apabila dipandang.
Pemahaman itulah yang digunakan dalam pembuatan karakter tokoh film atau animasi kartun, di mana seorang penjahat divisualisasikan dengan muka yang bengis, sorot mata kejam, jarang tersenyum, sedangkan seorang pemuka agama bermuka bersih bercahaya, seorang penegak hukum dengan wajah tegas, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Fisik Sejak Lahir, Anak-Anak Hingga Dewasa
Anak Indigo terlahir dengan jiwa yang tua, atau tingkat kedewasaan dini pada usia sangat muda atau anak-anak. Sebagian anak Indigo bahkan memperlihatkan pertumbuhan jiwa yang luar biasa sejak usia bayi, seperti kemampuan berpikir analitik dalam memahami fungsi benda-benda, menilai karakter orang dewasa, mengungkapkan maksud hatinya kepada orang di sekitarnya, dan lain sebagainya. Pengaruh perkembangan jiwa yang terlalu cepat itu juga tampak pada pertumbuhan fisik seperti gigi yang muncul lebih cepat, dan kemampuan motorik seperti berjalan dan berbicara yang lebih dulu dari bayi pada umumnya.
Karena kemampuan anak Indigo terletak pada kekuatan jiwanya, maka bentuk fisik secara spesifik banyak terdapat di bagian kepalanya. Ciri yang khas adalah bentuk kepala yang sedikit agak lebih besar dari bayi atau anak-anak pada umumnya, terutama pada bagian lingkar kepala, dan dahi serta kening yang lebih lebar.
Kuantitas otak anak Indigo biasanya lebih besar disebabkan penggunaannya relatif lebih sering sejak usia dini tadi. Mereka berpikir dan menganalisa setiap apa yang dilihat, didengar atau dirasakannya. Pelebaran pada lingkar kepala menunjukkan penggunaan kemampuan telepati, pada kening adalah analitik, sedangkan dahi adalah visualisasi dan imajinasi citra-citra supranatural.
Bentuk daun telinga pun mempunyai bentuk yang sedikit lebih keluar dari kepala, memanjang pada bagian ujung atas, dan agak menekuk ke atas pada bagian cuping bawah. Lebih kuatnya “insting reptil” merupakan sebab kemunculan ciri binatang yang tergambar pada bentuk daun telinga ini.
Begitu juga dengan mata, terutama tatapan mata yang sangat tajam dan dalam, dengan bagian pupil atau orang-orangan mata yang lebih besar, sehingga tampak hanya tersisa sedikit ruang untuk warna putih mata. Pandangan mata anak Indigo bertolak belakang dengan pandangan mata anak autis. Kalau anak autis tidak bisa menatap mata orang lain, atau tidak bisa berkonsentrasi pada satu titik dalam waktu yang lama, sedangkan anak Indigo sebaliknya, mereka dengan berani menatap – sambil menganalisa karakter – orang dewasa di depan mereka, dan tingkat konsentrasinya terhadap sesuatu sangat tinggi untuk ukuran mereka. Sedangkan orang-orangan mata yang lebih besar menunjukkan kemampuan melihat makhluk gaib dan hal-hal yang tersembunyi lainnya dari dimensi-dimensi lain. Selain itu ada sebagian anak Indigo yang terlahir dengan mata agak sedikit jereng, baik ke tengah – ke arah hidung – atau ke luar.
Susunan gigi-geligi mereka biasanya terlihat rapi dan bagus, dan terasa sangat tajam apabila anda merasakan gigitannya. Pada usia bayi ketika mulai tumbuh satu dua gigi, mereka cenderung melakukan kegiatan gigit-menggigit yang lebih sering dan intensif.
Ada semacam tanda aneh yang mungkin ditemukan pada saat kelahirannya – dan mungkin terbawa sampai usia beberapa tahun. Tanda itu terdapat di dahi, di antara kedua mata, sedikit agak di atasnya. Tanda yang pada sebagian anak Indigo terlihat cukup jelas seperti bekas pukulan yang membekas dalam dengan warna agak gelap samar. Tanda ini seperti “mata ketiga” yang menampakkan dirinya secara fisik.
Demikianlah sedikit pengetahuan saya tentang ciri-ciri fisik anak Indigo, yang mungkin bisa membantu para orang tua dalam mengenali keindigoan pada anak-anak mereka, terutama sejak usia bayi (balita) hingga usia anak-anak. Ciri-ciri tersebut di atas bisa saja akan bertahan hingga usia dewasa, namun biasanya akan mengalami penurunan atau peningkatan sesuai perubahan perilaku dan emosi jiwa. Namun secara umum, ukuran kepala yang lebih besar, bentuk daun telinga, dahi dan kening yang lebar, dan tatapan mata akan bertahan hingga usia dewasa.

Ini Dia Ciri-ciri Anak Indigo?
 Selama ini anak indigo selalu identik dengan kelebihannya yang bisa melihat makhluk halus atau membaca masa depan. Tapi sebenarnya apa saja ciri-ciri yang dimiliki oleh anak indigo ?. Anak indigo seringkali disebut sebagai anak nila yaitu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan seorang anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial dan tidak biasa. Anak indigo terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi.
"Kalau memiliki kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya memiliki kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut talented atau berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Sementara menurut dr Suzy Yusnadewi, SpKJ, psikiater anak dari Klinik Talenta Center, pada umumnya tidak ada yang salah dengan anak indigo, karena anak-anak ini juga terbilang normal hanya saja ia berbeda. Perbedaan ini terletak pada kemampuan lebih yang dimiliki oleh anak-anak indigo. "Anak indigo adalah anak berkebutuhan khusus dan berkarakteristik khusus dengan perilaku berbeda," ujar dr Suzy.  Dr Suzy menuturkan anak-anak indigo cenderung memiliki sifat yang menyendiri, berhalusinasi dan sulit bersosialisasi. Ada yang mengkategorikan anak indigo mirip dengan schizofrenia, tapi secara kognitif atau daya pikir kecerdasan dia normal.
"Karena dia punya perilaku berbeda atau biasa orang sebut indera keenam, anak indigo biasanya bisa melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang, tapi secara medis itu masih kontroversi," ujar dr Suzy yang juga praktek di RSJ Grogol.dr Suzy menuturkan ada beberapa ciri yang biasa dimiliki oleh anak indigo yaitu:

1. Memiliki kemampuan di luar akal sehat
2. Punya pemikiran sendiri
3. Sering tidak bisa atau sulit untuk konsentrasi
4. Suka mengkhayal
5. Sering diam
6. Bisa menceritakan suatu hal secara detail meski dia tidak mengalaminya, misalnya ia bisa menceritakan temannya secara detail tapi saat bertemu secara nyata dengan temannya itu ia tidak bisa akrab.


Sementara itu dalam buku How To Raise An Indigo Child karangan Barbara Condron, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari anak indigo yaitu:

1. Memiliki kemampuan tajam untuk mengamati dengan daya ingat yang sangat baik.
2. Mampu mengorganisasi dan mendata informasi dengan sangat cepat.
3. Bersifat kreatif dan cerdas.
4. Lebih menyukai cara sendiri dalam mempelajari sesuatu, menggabungkan berbagai jenis informasi dengan cara yang inovatif serta kreatif.
5. Ingin mengalami langsung suatu kejadian atau hal dan bukan sekadar membicarakan.
6. Harus tertarik pada sesuatu untuk memusatkan perhatiannya, dan bila sudah tertarik maka ia akan memiliki energi yang tiada batas.
7. Memiliki rasa harga diri dan integritas yang kuat serta sangat peka.
8. Energi yang berlebihan menyebabkan perhatiannya cepat teralih.
9. Mudah merasa bosan.
10. Membutuhkan orang dewasa yang stabil secara emosional dan senantiasa penuh kasih sayang.

Cara Mendeteksi Anak Indigo
Kemampuan anak indigo secara psikologis sudah bisa dideteksi sejak anak usia 3 tahun. Bagaimana cara mendeteksi apakah anak ini indigo atau tidak? "Anak indigo seringkali menguasai berbagai bidang dengan baik, sesuai dengan tipenya. Secara psikologis, anak berumur 3 tahun setelah bisa bicara dapat dideteksi kemampuan indigonya," jelas dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD Gatot Subroto.
Secara fisik anak-anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya. Hanya batinnya saja yang lebih dewasa. Anak-anak indigo sering memperlihatkan sifat orang dewasa, sangat cerdas dan memiliki indera keenam yang sangat tajam.
Oleh karena itu, untuk dapat memahami anak indigo, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dangan memperhatikan semua faktor pada orang secara utuh dengan lingkungannya. "Pemeriksaan anak indigo dapat dilakukan oleh dokter spesialis anak, psikiater anak, psikolog anak, pedagog atau pendidik yang telah terlatih, aura imaging dan hipnografi untuk melihat kemampuan komunikasi spiritualnya. Masing-masing pemeriksaan ini memilki aspeknya masing-masing," kata dr Erwin.

Untuk mengetahui seorang anak indigo atau tidak dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Pemeriksaan Kecerdasan
Pemeriksaan secara psikologis dapat dilakukan dengan cara mengukur tingkat kecerdasan anak. Anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi, bahkan melebihi kecerdasan rata-rata anak pada umumnya. Untuk dapat dikatakan sebagai indigo, IQ seorang anak harus lebih dari 130 poin.

2. Periksa Aura
Aura adalah energi elektromagnetic yang berputar mengelilingi tubuh. Energi ini tergambar dalam aneka warna yang beragam dan dapat dilihat melalui pemeriksaan Aura Video Station atau ESP (Extra Sensory Perception). Anak indigo memiliki aura berwarna keunguan yang merupakan representasi kondisi mental yang bersifat spiritual.

3. Membandingkan Dengan Realitas
Anak indigo sering dianggap berhalusinasi apabila melihat bayangan atau sosok yang aneh dan ganjil. Untuk memastikan keabsahanannya, bisa dicek langsung dengan realitas di lapangan.
Misalnya pada anak indigo dengan kemampuan melihat kejadian di masa depan atau precogniton, apabila perkataannya kemudian lantas benar terjadi, maka ada kemungkinan ia indigo. Jika banyak perkataannya yang ternyata terbukti, maka jelas sudah ia memiliki kemampuan indigo. Bisa juga diperbandingkan dengan orang indigo lainnya. Apabila sama-sama memiliki bayangan atau gambaran yang sama, maka perkataannya tidak mengada-ada.

Julukan yang Sering Diterima Anak Indigo
Anak indigo memang berbeda. Mereka terlahir dengan berkah kemampuan spiritual dan kecerdasan yang tinggi, sehingga bisa melihat dan merasakan hal-hal berbau supranatural. Karena itulah banyak yang menjulukinya sebagai dukun atau paranormal.
Anak indigo terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Kemampuan spiritual tersebut meliputi kemampuan untuk melihat masa depan, melihat masa lampau, telepati, membaca pikiran, bahkan melihat hal-hal yang gaib seperti hantu, makhluk halus dan hal-hal supranatural lainnya.
Tak jarang orang menyebut anak indigo sebagai anak yang memiliki indra keenam. Karena kemampuan tersebut, banyak anak indigo yang diminta untuk meramal dan menerawang masa depan, menyembuhkan penyakit dan melihat hal-hal di luar akal sehat lainnya.
Bahkan karena kemampuan itu pula, masyarakat memberi berbagai julukan untuk anak indigo, seperti dukun, paranormal, tabib atau orang sakti. "Saya tidak pernah menyebut anak indigo dengan sebutan paranormal karena mereka sebenarnya juga normal. Anak indigo bisa disebut anak berbakat istimewa karena aspek spiritualnya lebih menonjol," ujar dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD Gatot Subroto. Menurut dr Erwin, ada beberapa ahli yang memiliki sebutan lain untuk anak indigo, yaitu Nostradamus yang menyebutnya sebagai pemimpin-pemimpin yang bersorban biru. Sedangkan Edgar Cayse menyebutnya sebagai highly spiritual children, dan ada juga ahli yang menyebutnya super psychic children.
Namun psikiater anak, dr Suzy Yusnadewi, Sp.KJ(K), menyayangkan pemberian julukan tersebut. Menurutnya, pemberian julukan negatif seperti dukun pada anak indigo, bisa berdampak hilangnya masa kanak-kanak sang anak. Hal ini karena tidak jarang kemampuan tersebut justru dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
"Banyak yang menyebut anak indigo sebagai dukun yang bisa memprediksi masa yang akan datang. Itu bisa berdampak tidak bagus untuk anak. Dia bisa kehilangan masa kanak-kanaknya, karena dengan julukan itu banyak orang berdatangan meminta pertolongan," jelas dr Suzy Yusnadewi, Sp.KJ(K), psikiater anak dari RSJ Grogol, saat berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (3/10/2012).
Hal senada juga disampaikan oleh dr Erwin, yang kini menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI). Sebagai psikiater anak, ia berprinsip bahwa tidak boleh merenggut masa kana-kanak seorang anak.
"(Kemampuan spiritual anak indigo) Boleh dimanfaatkan tetapi harus dibatasi," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto. Bagi dr Erwin, masa kanak-kanak bagi anak indigo sekalipun tetap merupakan masa untuk bermain dan bergembira. Tidak adil baginya kalau waktu untuk hal-hal yang menyenangkan itu terampas untuk kepentingan tertentu, misalnya demi kebanggaan orangtua atau yang lebih parah untuk mencari uang. 

Anak Indigo Rata-Rata Punya IQ Tinggi?
Banyak orang berpikiran anak-anak indigo memiliki tingkat kecerdasan atau IQ di atas rata-rata sehingga ia cerdas. Tapi benarkah anak-anak indigo ini lebih cerdas ketimbang anak lainnya?
"Syarat untuk menjadi anak indigo tidak hanya memiliki kemampuan spiritual yang tinggi, namun juga memiliki kecerdasan di atas rata-rata," ujar dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD Gatot Subroto.
dr Erwin menuturkan umumnya IQ anak indigo berada pada tingkat 130 ke atas dan lebih tinggi daripada anak-anak cerdas atau gifted. Anak-anak indigo ini bisa menyelesaikan soal yang tidak bisa dilakukan oleh anak-anak sebayanya, bahkan ia bisa langsung mengembangkan konsep baru yang didapatnya.
Anak indigo dapat melakukan sesuatu yang belum pernah diajarkan, sedangkan anak cerdas dapat melakukan sesuatu setelah diajarkan, dan anak cerdas tidak mempunya kelebihan dibidang lain seperti anak indigo.
"Anak indigo kecerdasannya tinggi, minimal superior dan anak indigo seringkali menguasi berbagai bidang dengan baik, sesuai dengan tipenya," ujar dr Erwin yang juga konsultan hipnosis kedokteran dari kolegium psikiatri Indonesia.
Kecerdasan superior ini karena anak indigo telah melampaui generasi biru atau nalar sehingga terkadang anak-anak indigo memiliki pola belajar yang berbeda dan tidak bisa mengikuti pembelajaran konvensional. Pendidikan anak indigo ini tercantum dalam program pendidikan khusus (luar biasa).
Untuk dapat memahami anak indigo maka diperlukan pendekatan yang holistik dengan memperhatikan semua faktor pada seseorang secara utuh dan menyeluruh dengan lingkungannya. Serta pendekatan yang eklektik dengan memperhatikan kekhususan yang khas pada seseorang yang berbeda dari orang lain.
Tidak ada yang salah dengan anak indigo karena ia normal hanya saja berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Serta karena kondisinya yang sudah melewati generasi biru maka anak indigo seringkali ditandai dengan cerdas dan kreatif.
Sementara itu dr Suzy Yusnadewi, SpKJ, psikiater anak dari Klinik Talenta Center menuturkan bahwa kecerdasan anak indigo ini tergantung dari si anak dan juga orangtuanya. Hal ini karena anak indigo memiliki cara pembelajaran yang berbeda dengan anak-anak lainnya.

4 Kemampuan Unik dari Anak Indigo
Hanya karena sulit diterima akal sehat, kemampuan unik anak-anak indigo sering terabaikan. Kebanyakan orang sulit memahami bahwa anak indigo bisa membaca pikiran, melihat peristiwa yang belum terjadi atau bahkan mengobati penyakit.
"Yang paling terekspose adalah kemampuan interdimensional. Padahal kalau yang humanis, perikemanusiaannya tinggi, itu malah jarang (diekspose)," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto. Menurut dr Erwin, secara umum ada 4 jenis kemampuan anak indigo dan kemampuan yang dimiliki anak-anak itu bisa berbeda-beda.

Keempat jenis kemampuan anak indigo yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Interdimensional
Menurut dr Erwin, kemampuan ini paling sering diekspose karena bagi kebanyakan orang sulit diterima akal sehat. Contoh kemampuan jenis ini antara lain bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus.
2. Humanis
Kemampuan ini berhubungan dengan perikemanusiaan, sehingga tidak terlalu kontroversial. Anak indigo dengan kemampuan ini memiliki cara yang unik dalam berkomunikasi dengan manusia lain serta bisa lebih peka terhadap perasaan orang lain.
3. Konseptualis
Anak indigo yang memiliki kemampuan ini sering memiliki konsep atau pemikiran yang sulit dipahami oleh orang lain.
4. Artis
Jenis kemampuan anak indigo yang satu ini menonjol di bidang seni. Karya seni yang dihasilkan anak indigo dengan kemampuan ini cenderung bernuansa spiritual, misalnya puisi yang banyak berbicara tentang roh.
Terkait kemampuan interdimensional, dr Erwin mencontohkan salah satu kelebihan anak indigo yang disebut clairvoyance. Berasal dari Bahasa Prancis, kemampuan ini berarti bisa melihat peristiwa di tempat lain yang terjadi pada waktu yang bersamaan.
Ada juga kemampuan pre-cognition, yakni melihat peristiwa yang belum terjadi di suatu tempat. Sebaliknya adalah post-cognition atau sering disebut juga retro-cognition atau melihat peristiwa yang terjadi pada masa lalu, di suatu tempat yang beru pertama kali dikunjungi.
Anak indigo pada umumnya juga cerdas secara intelektual, sehingga seringkali lebih cepat dari yang lain dalam menyelesaikan tugas di sekolahnya. Akibatnya ia punya lebih banyak waktu luang, lalu berkegiatan sendiri dan akhirnya dikira hiperaktif.
"Padahal keduanya sama sekali berbeda, hiperaktif itu gerakannya cenderung tidak terkoordinir sehingga mudah jatuh dan sebagainya. Kalau indigo, itu hanya karena sudah selesai saja pekerjaannya," tambah dr Erwin.
dr Erwin menuturkan kebanyakan anak indigo bisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau mampu melihat makhluk halus yang tidak bisa dilihat oleh mata. Kemampuan spiritual ini masuk dalam wilayah ESP (Extra Sensory Perception).
"Memang anak bayi kebanyakan memiliki kemampuan melihat makhluk gaib. Tapi seiring bertambahnya umur, kemampuan tersebut akan menghilang. Namun pada anak indigo kemampuannya ini tidak dapat hilang," ujar dr Erwin.
Pada anak-anak, hilangnya kemampuan merasakan makhluk gaib karena dalam perkembangannya ia banyak mempelajari matematika dan ilmu pengetahuan lain, sedangkan pada anak indigo karena ia memiliki kemampuan ESP, yaitu kemampuan yang melebihi persepsi indrawi yang dimiliki manusia.
Lebih lanjut dr Erwin menjelaskan dulu kebudayaan timur selalu mengajarkan untuk melakukan samadi dan meditasi untuk mengasah hal-hal seperti indra keenam. Namun sebenarnya indigo adalah sifat yang dilahirkan dan tidak dapat dipelajari, serta kemampuan yang dimilikinya ini juga tidak dapat dilatih.
Secara umum, indra keenam atau ESP ini dapat dibedakan menjadi 4 kategori yaitu:

1. Telepati yaitu kemampuan melakukan transfer pemikiran kepada orang lain (mind to mind communication) tanpa harus mengenal batasan ruang.

2. Clairvoyance yaitu kemampuan untuk merasakan dan medengar peristiwa-peristiwa di masa lalu atau yang sudah pernah terjadi.

3. Precognition yaitu kemampuan mengetahui peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang atau belum terjadi.

4. Psychokinetik yaitu kemampuan mempengaruhi suatu peristiwa yang terjadi hanya dengan menggunakan pikirannya saja.

Anak Indigo Punya Kemampuan Indra Keenam Sejak Lahir
Anak indigo merupakan anak yang memiliki kemampuan istimewa dan perilaku berbeda, yang secara awam diasumsikan sebagai indra keenam. Dari beberapa penelitian yang ada, anak indigo memiliki indra keenam sejak lahir.
"Anak indigo dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus yang memiliki perilaku berbeda tapi dari segi kognitif, daya pikir dan kecerdasan normal. Ciri khasnya perilaku berbeda, sering juga disebut indra keenam. Biasanya sudah ada sejak lahir," ujar dr Suzy Yusnadewi, Sp.KJ(K), psikiater anak dari RSJ Grogol. Menurut dr Suzy, definisi anak indigo secara medis sendiri hingga kini masih kontroversial. Namun melihat fakta sosial yang ada, anak indigo sering dicirikan dengan kemampuan indra keenam, yang bisa melihat peristiwa yang akan datang atau melihat makhluk halus.
Bahkan ada yang menganggap bahwa anak indigo hampir mirip dengan pasien skizofrenia karena sering berhalusinasi. Dokter yang juga berpraktik di Klinik Talenta Center ini mengatakan, hingga sekarang ada dua anggapan tentang anak indigo, pertama anak indigo termasuk skizofenia karena suka berkhayal dan kedua merupakan faktor genetis yang diturunkan karena orangtuanya memiliki indra keenam.
Namun sekali lagi, indigo memang masih kontroversi secara ilmiah dan belum sepenuhnya dipahami secara ilmu pengetahuan. Bahkan di kalangan ahli pun, fenomena indigo ditanggapi dengan pendapat yang berbeda.
dr Erwin Kusuma SpKJ (K) yang menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI), mendefinisikan anak indigo sebagai anak yang terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi.
"Anak indigo terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Kemampuan spiritualnya bisa bermacam-macam dan berbeda dengan dari teman sebayanya," kata dr Erwin Kusuma SpKJ (K), yang juga psikiater dari RSPAD Gatot Subroto.
Lebih lanjut lagi, dr Erwin menerangkan bahwa kemampuan spiritual tersebut meliputi kemampuan untuk melihat masa depan, melihat masa lampau, telepati, membaca pikiran, bahkan melihat hal-hal yang gaib seperti hantu, makhluk halus dan hal-hal supranatural lainnya. Tak jarang orang menyebut orang indigo sebagai orang yang memiliki indera keenam.
Padahal menurut dr Erwin, pemahaman mengenai indigo tidak sedangkal itu. Untuk dapat disebut sebagai indigo, seseorang harus memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual yang baik. Anak indigo memiliki kemampuan pemahaman yang melebihi anak-anak seusianya. Namun ia juga memiliki kemampuan spiritual yang tinggi.
Sedangkan berdasarkan beberapa penelitian, seperti dikutip dari buku 'Misteri Indra Keenam pada Anak' karangan Zen F. Hawka, anak indigo didefinisikan sebagai anak yang memiliki indra keenam sejak lahir, atau bisa dikatakan anak indigo adalah ciri anak yang memiliki indra keenam.
Pada umumnya, manusia memiliki lima indra atau yang sering disebut dengan panca indra, yaitu indra penglihatan (mata), pendengaran (telinga), pengecap (lidah), penciuman (hidung) dan peraba (kulit).
Namun berdasarkan beberapa fakta sosial dan beberapa fenomena ganjil tentang keberadaan diri manusia itu sendiri, para ilmuwan menemukan kenyataan bahwa selain lima indra tersebut, ada satu indra lagi yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu indra keenam (the sixth sense atau Extra Sensory Perception). Sebagian kalangan mengasumsikan hal itu sebagai kekuatan supranatural.
Dengan kemampuan tersebut, anak indigo bisa memiliki kemampuan istimewa yang tidak dimiliki anak lain. Misalnya, telepati yang bisa memancarkan pemikirannya kepada orang lain tanpa harus mengenal batas. Anak indigo biasanya juga memiliki kemampuan untuk melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang.
"Dengan indra keenam, anak indigo biasanya bisa melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang. Mereka memiliki kemampuan yang tidak bisa diterima akal sehat. Anak indigo biasanya juga memiliki pikiran sendiri, sering mengkhayal dan diam, tapi dia bisa menceritakan sesuatu secara detail walaupun mereka tidak pernah melihatnya sendiri," tutup dr Suzy.

Indra Keenam Anak Indigo Itu Berkah, Tapi Banyak Disalahgunakan
Karena memiliki kemampuan lebih, anak indigo rentan dimanfaatkan untuk keperluan tertentu. Kalau sekiranya bisa memberikan manfaat bagi orang lain mungkin tak mengapa, tapi masalahnya kadang lebih banyak merugikan si anak itu sendiri.
Kemampuan anak indigo untuk meramal masa depan, membaca pikiran atau bahkan menyembuhkan orang sakit kadang mendorong orangtua untuk mengkaryakan atau mengeksploitasinya secara berlebihan. Akhirnya si anak terlalu sibuk dan kehilangan waktu bermain seperti anak lain seusianya.
"Kalau saya sebagai psikiater anak, prinsipnya tidak boleh direnggut masa anaknya. Boleh dimanfaatkan tetapi harus dibatasi," kata dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ(K), psikiater anak dari RSPAD Gatot Subroto. Bagi dr Erwin, masa kanak-kanak bagi anak indigo sekalipun tetap merupakan masa untuk bermain dan bergembira. Tidak adil baginya kalau waktu untuk hal-hal yang menyenangkan itu terampas untuk kepentingan tertentu, misalnya demi kebanggaan orangtua atau yang lebih parah untuk mencari uang.
Selama tidak berlebihan, memanfaatkan kemampuan anak indigo untuk menolong orang lain menurut dr Erwin sah-sah saja dilakukan. Misalnya salah seorang anak indigo yang ditanganinya, beberapa kali membantu menyembuhkan orang sakit karena mampu menerawang organ-organ di dalam tubuh manusia.
Begitu juga yang dialami Dhiaz, gadis indigo berusia 19 tahun di Jakarta yang punya kemampuan meneropong kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Ia sering diminta oleh teman-teman remaja sebayanya untuk meramal dan dengan senang hati ia akan melakukannya."Banyak," jawabnya mantab saat ditanya apakah sering ada permintaan untuk meramal dari teman-teman sepergaulannya.
Bagi remaja seusia Dhiaz, ramal-meramal adalah hal yang sangat menarik sehingga hampir semua majalah punya rubrik ramalan bintang atau zodiak. Ramalan yang tidak jelas sumbernya saja banyak yang percaya, apalagi kalau peramalnya adalah Dhiaz si gadis indigo yang memang punya kemampuan lebih.
Ditegaskan lagi oleh Dr Erwin, yang terpenting saat memanfaatkan kemampuan anak indigo adalah tetap memperhatikan kebutuhannya untuk hidup sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Anak indigo juga butuh bergembira, jadi biarkan anak-anak tersebut melakukan apa yang bisa membuatnya bahagia.

Ketika Anak Indigo Lahir, Bakat Cerdas atau Jadi Cenayang?
Boleh percaya atau tidak, sebagian dari kita dilahirkan memiliki kemampuan di atas rata-rata. Berbeda dengan kisah superhero di komik-komik, kemampuan yang dimiliki ini lebih mengarah kepada hal-hal spiritual dan supranatural. Secara universal, mereka yang terlahir dengan kemampuan ini disebut dengan indigo.
Sampai saat ini, ilmu pengetahuan masih belum dapat sepenuhnya memahami fenomena indigo. Sebagian orang berusaha mencari jawabannya, sebagian lagi menolaknya dan menganggapnya mengada-ada. Yang jelas, keberadaan anak indigo selalu menimbulkan pertanyaan mengenai batas-batas antara sains dan metafisika.
Indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti warna nila. Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1970-an. Ia kemudian menerbitkan buku berjudul 'Understanding Your Life Through Color' pada tahun 1982. Dalam bukunya tersebut, Tappe menjelaskan bahwa ia menyadari ada banyak anak yang lahir dengan aura 'indigo'.
Aura merupakan energi elektromagnetic yang berputar mengelilingi tubuh. Energi ini tergambar dalam aneka warna yang beragam dan dapat dilihat melalui pemeriksaan Aura Video Station atau ESP (Extra Sensory perception). Masing-masing warna menggambarkan kondisi mental yang berbeda. Warna indigo merupakan representasi kondisi mental yang bersifat spiritual.
"Anak indigo terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Kemampuan spiritualnya bisa bermacam-macam dan berbeda dengan dari teman sebayanya," kata dr Erwin Kusuma SpKJ (K), psikiater dari RSPAD Gatot Subroto. Lebih lanjut lagi, dr Erwin menerangkan bahwa kemampuan spiritual tersebut meliputi kemampuan untuk melihat masa depan, melihat masa lampau, telepati, membaca pikiran, bahkan melihat hal-hal yang gaib seperti hantu, makhluk halus dan hal-hal supranatural lainnya. Tak jarang orang menyebut orang indigo sebagai orang yang memiliki indera keenam.
Padahal menurut dr Erwin, pemahaman mengenai indigo tidak sedangkal itu. Untuk dapat disebut sebagai indigo, seseorang harus memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual yang baik. Anak indigo memiliki kemampuan pemahaman yang melebihi anak-anak seusianya. Namun ia juga memiliki kemampuan spiritual yang tinggi.
"Kalau memiliki kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya memiliki kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut talented atau berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Dr Erwin tidak memungkiri bahwa konsep indigo yang besifat spiritual ini banyak disalahpahami. Meskipun sudah ada banyak penelitian mengenai indigo saat ini, masih banyak para ahli yang menganggap kemampuan yang dimiliki orang indigo merupakan halusinasi atau gangguan lain yang perlu disembuhkan.
Padahal indigo bukanlah kelainan dan tidak dapat dihilangkan. Pada halusinasi, gangguan yang dialami tidak sesuai dengan realitas. Namun pada orang indigo, seringkali kemampuan spiritualnya ini dikonfirmasi oleh bukti-bukti nyata yang mendukung. Misalnya pada beberapa kasus anak-anak indigo yang memiliki bayangan sesuatu yang akan terjadi, ternyata bayangannya tersebut benar-benar terjadi.
"Sifat-sifat anak indigo bukan merupakan gejala penyakit, maka tidak akan tercantum dalam daftar penyakit yang dirilis WHO. Tidak perlu dilakukan terapi, hanya pembinan untuk dirinya, orangtua dan gurunya yang belum mengerti tentang anak indigo," jelas dr Erwin.

Kemunculan Anak Indigo ke Dunia
Sebagian dari kita mengenal bahwa sebagian kecil anak terlahir sebagai indigo. Tapi, benarkah indigo itu ada dan sejak kapan fenomena ini mulai diketahui?
Anak-anak ini disebut anak-anak indigo karena mereka dianggap memiliki aura berwarna nila. Istilah anak indigo berasal dari sebuah buku oleh Nancy Ann Tappe pada tahun 1982, yaitu Understanding Your Life Through Color. Buku lain, The Indigo Children: The New Kids Have Tiba, ditulis oleh Carroll dan Tober yang terbit pad 1998 menyebutkan, diperkirakan sebesar 60% dari orang berusia 14 sampai 25 dan 97% dari anak di bawah 10 adalah “indigo”.
Selain indigo, banyak sebutan lain untuk anak dengan kemampuan lebih ini, diantaranya Star Kids (karena mereka mengaku dari dunia lain), Crystalline Children (karena beberapa orang mengatakan mereka sangat berkembang), dan sebagainya. Tidak satu pun dari klaim ini dapat bertahan sebab fenomena ini tidak dikaji dalam penelitian objektif melalui pengamatan ilmiah.
Menurut College of Metaphysical Studies, banyak dari mereka dikenal dengan bermacam sebutan seperti Indigo Children, Children of the Blue Ray, Rainbow Children, Star Children, Millennium Children, the Crystalline Children. Apapun sebutannya, dari mereka kita mendengar cerita-cerita luar biasa dan bahkan mengejutkan.
Walau demikian, Bryn Mawr College mengungkapkan bahwa salah satu karakteristik yang sangat dikenal pada anak indigo, yakni memiliki hipersensitivitas. Menurut keyakinan New Age, anak-anak ini memiliki tingkat empati yang sangat tinggi, dan secara alami tertarik pada hal-hal tentang misteri, spiritualitas, paranormal, dan okultisme.
Anak-anak ini dianggap mewakili keadaan yang lebih tinggi dalam evolusi manusia, beberapa percaya bahwa mereka memiliki kemampuan seperti paranormal. Sementara yang membedakan anak indigo dengan yang lain dari segi konvensional adalah empati yang meningkat dan kreativitas yang tinggi.
Kritik terhadap fenomena indigo cukup sederhana. Kritikus, seperti psikolog Russell Barkley, mengatakan bahwa gerakan New Age yang mengatakan gerakan munculnya indigo dalam jumlah banyak belum menghasilkan bukti empiris keberadaan anak-anak indigo. Ciri-ciri yang mereka gunakan untuk menggambarkan mereka pun hanya terlihat samar dan tidak jelas.
Kritikan lain adalah bahwa anak-anak ini selaras dengan paranormal. Mungkin, mereka mendapatkan hal ini akibat dari menonton acara televisi dengan penekanan pada sihir, keajaiban, dan ramalan. Mereka mungkin menanggapi apa yang mereka lihat dalam televisi.
Program pendidikan bagi anak indigo telah dijelaskan oleh College of Metaphysical Studies, dimulai dengan berhenti memberikan label indigo pada anak-anak tertentu. Banyak orang telah mencoba untuk memberikan label pada anak-anak dengan sebutan anak indigo dan bangga dengan ini. Padahal, pemberian label akan membuat mereka masuk ke dalam kotak yang dapat membatasi kreativitas dan kemampuan untuk mencapai potensi yang terbesar.

9 Penderitaan yang Ditanggung Anak Indigo
Terlahir sebagai anak Indigo bukanlah sebuah pilihan, tetapi merupakan takdir yang tidak bisa dihindari. Ketika dia menyadari kehadirannya bukan sebagai orang biasa, merasakan kemarahan yang besar terhadap perilaku manusia yang buruk dan jahat, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, ingin merubah dunia menjadi lebih baik dengan kekuatan sendiri, saat itu dia tidak bisa lagi melepaskan diri dari tanggung jawab, karena dia sudah menyadari bahwa dia adalah seorang anak Indigo.
Hari-harinya dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran yang mendesak, susah tidur dengan tenang, dan penglihatan-penglihatan yang mengganggu pikiran dan perasaan, sepertinya hidupnya sudah ditakdirkan untuk menanggung semua itu. Dia mungkin bisa melupakannya untuk beberapa saat, tetapi pemikiran-pemikiran dan suara-suara akan terus mengisi hari dan malamnya.
Berikut adalah 10 penderitaan yang harus ditanggung oleh anak Indigo sebagai resiko keindigoannya. Dampaknya bisa dikurangi apabila mendapatkan bimbingan dan penyembuhan yang tepat. Bagi sebagian anak Indigo proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
1. Sakit Kepala Yang Hebat
Hampir semua indigo pernah mengalami sakit kepala yang hebat. Hal ini disebabkan proses berpikir yang keras tanpa dikehendaki, banyak hal yang ingin dilakukan tapi tidak bisa diatasi, dan pikiran yang terlalu luas memasuki hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh pemikiran manusia pada umumnya. Kondisi ini memerlukan energi besar dan proses berpikir yang berat.
Terapi obat mungkin bisa membantu, tetapi bersifat non permanen dan beresiko kelebihan pemakaian karena penggunaan yang terus-menerus. Meditasi dan perbaikan aura cakra adalah terapi terbaik, selain bisa dilakukan sendiri juga mempunyai resiko yang lebih ringan. Mungkin juga perlu belajar memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.
2. Susah Tidur
Suara-suara yang mengganggu, penampakan-penampakan, melihat penderitaan alam, sukma yang berjalan kemana-mana, dan pemikiran-pemikiran idealis yang menuntut perwujudan membuat seorang anak indigo susah untuk tidur. Walaupun mata terpejam tetapi tetap mendengar dan berpikir.
Anak Indigo harus belajar untuk sering berkoneksi dengan Tuhan lebih intensif dan berpasrah dengan segenap jiwa kepada-Nya. Lepaskan semua beban pikiran, mintalah pentunjuk dan serahkan kepada-Nya untuk menyelesaikan.
3. Lambung Yang Lemah
Salah satu organ tubuh yang paling menderita disebabkan stress karena berpikir dengan berat adalah lambung. Lambung yang lemah akan bereaksi negatif berupa produksi asam lambung yang berlebihan pada saat anak Indigo stress. Makan obat sakit lambung secukupnya dan perbanyak ibadah serta lakukan meditasi untuk penenangan.
4. Empati Yang Menyakitkan
Tidak mudah untuk berempati terhadap penderitaan orang lain, atau alam yang sedang dizholimi oleh manusia-manusia jahat dan serakah, sedangkan sedikit yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan buruk itu. Rasa empati ini sering kali berakibat buruk kepada anak Indigo. Disebabkan kepekaan yang berlebihan pada anak Indigo, rasa empati yang mendalam bisa menjadikan dirinya ikut menderita. Rasa empati terhadap orang yang sakit bisa membuat anak Indigo menderita penyakit yang sama, seperti terjadi penularan walaupun bukan penyakit yang menular.
Untuk mengurangi efek negatif rasa empati yang mendalam ini sebagian anak Indigo mengambil sikap tidak acuh yang berlebihan. Sehingga mereka tampak sebagai anak yang tidak peduli lingkungan sosial dan tidak mau bergaul.
Sebaiknya rasa empati disalurkan ke dalam bentuk tindakan langsung seperti mengobati orang yang sakit atau berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan kebaikan orang lain. Penyaluran energi dalam bentuk kepasrahan kepada Tuhan adalah jalan yang paling efektif.
5. Rasa Marah Yang Mendesak
Rasa marah melihat perilaku manusia yang buruk dan jahat adalah alasan utama seorang anak Indigo ingin menunaikan kewajibannya. Rasa marah ini kemudian berwujud menjadi semangat yang besar untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Bagi anak Indigo yang belum menemukan jati dirinya, biasanya rasa marah ini bisa berakibat buruk terhadap perilakunya kepada orang di sekitarnya. Perlawanan dan protes-protes akan selalu ditunjukkannya kepada orang di sekelilingnya, seperti orang tua, saudara-saudaranya dan guru di sekolah yang tidak memahami keadaannya.
6. Kepribadian Yang Berubah-Ubah
Persinggungan anak Indigo dengan dimensi supranatural yang terlalu sering dan mendalam mengakibatkan pengaruh negatif berupa “jejak yang tertinggal”. Hal ini semacam sisa-sisa efek elektromagnetik pada sel-sel otak. Jejak-jejak dimensi lain ini kemudian akan berulang berupa “kunjungan-kunjungan” yang berlanjut.
Karena suara dari dimensi lain itu datang berupa gelombang yang kemudian ditafsirkan sebagai suara di dalam batin, seringkali anak Indigo mengalami efek kebingungan berupa kepribadian ganda. Bahkan seringkali antar “pribadi” terjadi pertentangan pendapat dalam menghadapi suatu permasalahan.
Untuk mengatasi hal ini anak Indigo harus mempertajam indera keenamnya untuk membedakan setiap “pribadi” yang datang. Mungkin diri anak indigo akan menjadi sebuah forum pertemuan berbagai “pribadi”, namun sebagai pribadi yang bebas seorang anak Indigo harus mampu mandiri dan mempunyai pandangan atau keyakinan sendiri yang kuat. Jadikan setiap informasi yang datang sebagai pengetahuan dan dimanfaatkan seperlunya sesuai dengan kebutuhan. 
7. Dilematis
Ada sebagian anak Indigo – umumnya yang sudah menginjak remaja – yang mengalami kebingungan untuk memilih antara dua hal, apakah akan terus menjadi anak Indigo dengan segala atribut dan tanggung jawabnya atau berusaha memadamkan keindigoannya dan tidak peduli dengan apa pun yang terjadi di sekitarnya. Kedua pilihan itu sama-sama tidak enak, terlebih-lebih kalau harus memadamkan keindigoan sedangkan tuntutan tanggung jawab terus mengejar-ngejar. Bisa-bisa hidup seorang Indigo akan dihantui perasaan bersalah sampai dewasanya.
8. Cap “Aneh”
Cap “aneh” sebetulnya hal lumrah bagi seorang Indigo. Tetapi stempel “aneh” ini akan menjadi permasalahan serius bagi anak-anak yang belum bisa menerima penolakan lingkungan. Perlu pengertian orang tua dan orang di sekitarnya untuk tidak terlalu memposisikan anak Indigo sebagai “alien” di lingkungannya sendiri.
9. Dijauhi Teman-Teman
Beberapa anak Indigo dijauhi dalam pergaulan teman sebayanya karena dia lebih sering menjadi “orang tua” bagi teman-temannya, ketimbang sebagai teman bermain. Peringatan-peringatan, nasehat dan larangan-larangan membuat anak-anak lain jengkel dan menjauh.
Walaupun kesendirian lebih disukai oleh anak Indigo daripada berkumpul dengan teman-temannya, sebaiknya dia tetap harus bersosialisasi dengan tetap bersekolah dan bermain bersama keluarga.  
Bagi para orang tua dan guru anak-anak Indigo hendaknya memahami bahwa anak Indigo mempunyai kondisi kejiwaan yang khusus. Pemahaman orang-orang di sekitarnya atas keadaan mereka akan sangat membantu penyembuhan luka batin yang dialaminya. Menjadi tanggung jawab kita bersama menghantarkan mereka menuju keberhasilan hidup di masa dewasanya kelak.

10 Kemampuan Tidak Umum dan Aneh Orang Indigo
Kehadiran orang Indigo di bumi diyakini sejak manusia pertama muncul – ini berarti semua manusia keturunan orang Indigo. Di masa awal kehidupan pra sejarah manusia hanya mengandalkan kemampuan yang ada pada dirinya untuk menghadapi kekerasan alam. Karena ilmu pengetahuan dan teknologi belum berkembang pesat seperti sekarang, satu-satunya cara mempertahankan diri untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi adalah dengan menggunakan secara optimal semua anggota tubuh yang ada.
Bagian terlemah dari tubuh manusia tapi memiliki kekuatan pengendalian terbesar adalah otak. Organ lembek yang harus dilindungi tulang tengkorak keras ini merupakan pusat perintah, kendali, dan pengatur keseluruhan organ tubuh dan triliyunan sel lainnya (sekitar 100 triliyun sel yang membentuk tubuh manusia).
Ketiadaan peralatan pada masa itu memaksa manusia berpikir menggunakan otaknya untuk menembus rintangan alam. Selain menciptakan peralatan sangat sederhana seperti batu pemantik api, senjata dari batu, perangkap binatang, pakaian dari kulit binatang buruan yang berbulu, dan lain sebagainya, manusia juga mengembangkan kemampuan organ tubuh terutama panca indranya.
Kekuatan daya sensor panca indra meningkat karena secara alami dibutuhkan, misalnya mata untuk melihat binatang buruan yang berada di tempat jauh, telinga untuk mendengarkan suara binatang buas yang berbahaya pada malam hari, penciuman untuk mengendus bau air di tengah padang pasir dan lain-lain. Peningkatan kekuatan daya sensor panca indra ini berlangsung terus-menerus karena sering dipergunakan, dan apabila sampai pada suatu kondisi puncak tertentu kemampuannya bisa sangat mencengangkan.

 Mengindera Dengan Otak
Proses pengindraan dengan alat indrawi adalah kegiatan sensor informasi dengan menggunakan alat bantu. Tingkat kekuatan alat bantu, seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit – yang sering disebut panca indra – sangat menentukan hasil pengindraan yang dicapai. Alat indra yang lemah atau rusak tidak bisa menghasilkan proses pengindraan yang baik. Begitu juga tingkat kemampuan sistem syaraf pusat dengan ujung-ujung syarafnya ikut menentukan proses penghantaran sinyal-sinyal listrik statis dari alat indra ke otak.
Pada orang indigo fungsi alat bantu panca indra dikurangi dan sebagai gantinya digunakan pengindraan langsung oleh otak dengan tugas sensor dibantu oleh ujung-ujung syaraf di tepi otak bagian luar. Ujung-ujung syaraf otak ini menangkap secara langsung pancaran gelombang yang mendatanginya dan mengirimkannya menjadi sinyal-sinyal listrik untuk diolah di otak.

Gelombang Otak
Dalam melakukan kegiatannya otak menggunakan energi dari tubuh yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Tegangan listrik yang dibutuhkan oleh otak untuk bekerja hanya 1/10 volt. Dengan sinyal-sinyal listrik inilah otak bekerja menerima, mengolah dan menyampaikan informasi. Semua kegiatan otak ini berlangsung di sel-sel yang jumlahnya 1 triliyun, 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel-sel penghubung.
Dalam melakukan kegiatannya otak memancarkan gelombang yang disebut gelombang otak. Gelombang otak ini dibedakan menurut frekuensinya, yaitu Gamma (berfrekuensi 16-100 Hz), Beta (12-19 Hz), Alpa (8-12 Hz), Theta (4-8 Hz), Delta (0,5-4 Hz) dan yang terakhir ditemukan oleh Dr. Jeffrey D. Thompson, D.C., B.F.A . ,dari Neuroacoustic research, bahwa masih ada gelombang otak dengan frekuensi dibawah delta, atau dibawah 0.5 hz, yakni gelombang Epsilon. Semua gelombang tadi merambat di udara dengan kecepatan cahaya sebesar 299.792,46 kilometer per detik.
Gelombang otak inilah yang ditangkap oleh sensor di otak orang Indigo sebagai pembawa informasi dan dipancarkan kembali sebagai bentuk penyampaian informasi atau perintah. Gelombang otak berfrekuensi sangat rendah, sehingga mudah dipantulkan oleh penghalang, seperti partikel debu dan akan tersebar sehingga mudah dikumpulkan. Kebanyakan otak orang Indigo bekerja di gelombang dengan frekuensi sangat rendah (Alpha ke bawah).
Kemampuan yang tidak umum dan aneh berikut ini sering dihubung-hubungkan dengan mistik. Padahal kemampuan ini murni kelebihan daya kerja otak dari manusia secara umum, hingga mampu terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi.
 1. Telepati
Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga – cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita – yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.
Setiap kali orang berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan membaca pikiran dan perasaan – menangkap gelombang – dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh – mengirim gelombang – hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.
 2. Klervoyans
Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup. 
3. Prekognision
Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah putaran spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada prakteknya mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu – gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.
 4. Retrokognision
Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.
Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.
5. Mediumship
Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali informasi.
Ruh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.
 6. Psikometri
Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.
 7. Sugesti hipnosis
Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.
 8. Analitik
Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
 9. Telekinetik
Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
10.Komunikasi Dengan Tuhan
Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.
10 kemampuan tidak umum ini tidak semuanya dimiliki oleh semua orang Indigo. Namun apabila terus dilatih semua kemampuan akan bisa dimiliki karena pada dasarnya hal itu sudah ada pada setiap Indigo. Untuk orang yang bukan Indigo kemampuan ini juga bisa diperoleh dengan latihan keras dan disiplin, namun seringkali hambatannya juga sangat besar.
Kemampuan-kemampuan tersebut tidak lantas membuat orang Indigo berbuat semaunya dan melakukan kejahatan terhadap makhluk lain. Ingatlah ungkapan berikut ini : Kekuatan yang lebih menuntut tanggung jawab yang lebih pula. Salam damai.

Sumber: www.wikipedia.org,www.wikimu.com,www.detik.com,www.psikologizone.com,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar