Buku tentang diet mudah Anda dapatkan di toko buku
atau situs belanja online. Informasi tentang diet, terutama untuk menurunkan
berat badan, juga berlimpah di berbagai media termasuk internet. Berbagai jenis
diet pun menjadi pilihan, iming-iming turun berat badan dalam waktu instan pun
menjadi daya tariknya. Namun, mengapa banyak orang yang diet dan berhasil
langsing tapi tak sehat, atau mati-matian diet tapi berat badan masih naik
turun tak karuan?
Menurut Astri Kurniati, Manager Nutrition and Health Science dari Nutrifood Research Center, banyak orang tergerak melakukan diet karena sejumlah faktor. Baik karena khawatir mengingat angka obesitas dan kegemukan terus meningkat. Juga karena banyak orang ingin langsing, agar bisa tampil lebih menarik menggunakan busana favoritnya selain terlihat lebih seksi. Bahkan ada juga orang yang melakukan diet karena anjuran dokter, dengan alasan kesehatan. Namun banyak orang yang salah kaprah memahami konsep diet.
Menurut Astri Kurniati, Manager Nutrition and Health Science dari Nutrifood Research Center, banyak orang tergerak melakukan diet karena sejumlah faktor. Baik karena khawatir mengingat angka obesitas dan kegemukan terus meningkat. Juga karena banyak orang ingin langsing, agar bisa tampil lebih menarik menggunakan busana favoritnya selain terlihat lebih seksi. Bahkan ada juga orang yang melakukan diet karena anjuran dokter, dengan alasan kesehatan. Namun banyak orang yang salah kaprah memahami konsep diet.
"Dengan berbagai pilihan diet, dan agar tak
bingung memilihnya, setiap orang harus tahu cara membedakan diet, mana yang
kurang sehat untuk tubuhnya di masa depan. Untuk itu, setiap orang semestinya
memahami konsep diet sebelum memilih atau menjalankannya," jelas Astri
dalam bincang-bincang Nutrifood bertema Be Smart Choosing Your Diet, di fX
Lifestyle X'nter Jakarta, Rabu (9/5/2012).
Astri menjelaskan empat konsep fad diet yang
perlu dipahami masyarakat. Apa sebenarnya fad diet? Fad diet merupakan diet
yang mengharuskan Anda mengurangi atau menghilangkan satu dari komponen makanan
harian, mendapat iming-iming turun berat badan dalam waktu cepat, hanya
mengasup 800 kkal per hari. Diet semacam ini boleh jadi berhasil menurunkan
berat dalam waktu singkat namum berjangka pendek dan mengancam kesehatan dalam
jangka waktu panjang.
Untuk memahami konsep diet ini, ingat kembali konsep pola makan dan kebutuhan kalori. Pada dasarnya setiap individu, membutuhkan asupan karbohidrat (55-60 persen dari kalori), lemak (20-30 persen), dan protein (15-20 persen), setiap harinya. Sementara total kebutuhan kalori rata-rata orang dewasa mencapai 2.000 kkal per hari.
Untuk memahami konsep diet ini, ingat kembali konsep pola makan dan kebutuhan kalori. Pada dasarnya setiap individu, membutuhkan asupan karbohidrat (55-60 persen dari kalori), lemak (20-30 persen), dan protein (15-20 persen), setiap harinya. Sementara total kebutuhan kalori rata-rata orang dewasa mencapai 2.000 kkal per hari.
Empat konsep fad diet:
1. Diet
Tinggi Karbo dan Protein.
Konsep diet ini mengacu pada
pengurangan asupan lemak (20-30 persen per hari dari kebutuhan kalori harian).
Artinya, orang yang diet dengan cara ini akan menghilangkan lemak dalam
makanan.Sebagai kompensasinya, penganut diet ini mengasup karbohidrat dan
protein lebih tinggi dari biasanya.
Studi terhadap 50.000 orang
yang menggunakan konsep diet ini, menunjukkan selama 7,5 tahun diet menghindari
lemak, rata-rata berat badan turun 1,9 kg. Diet semakin tidak efektif karena
tidak dibarengi olahraga dan manajemen stres.
"Diet seperti ini tidak
bisa berdampak jangka panjang, apalagi jika hanya diet tanpa olahraga dan
manajemen stres. Pada beberapa orang, saat stres ia cenderung akan makan lebih
banyak," jelas Astri, menambahkan konsep diet seperti ini juga menyebabkan
kekurangan vitamin D yang didapatkan dari lemak.
Dampak dari konsep diet ini di
antaranya risiko terkena penyakit jantung, karena asupan karbohidrat lebih
tinggi dari semestinya.
2. Diet
Rendah Karbo Tinggi Protein
Konsep diet ini sudah muncul
sejak 1860, dan menjadi pilihan kedua setelah banyak orang merasa gagal
menjalani Diet Tinggi Karbo dan Protein. Konsep diet yang kedua ini memangkas
kebutuhan karbohidrat harian dari anjuran 300 gr per hari menjadi hanya 20-30
gr. "Asupan karbo 20-30 gr per hari setara dengan satu lembar roti,"
jelas Astri.
Ia menambahkan, setiap harinya
setiap orang membutuhkan 3-8 porsi karbohidrat per hari. Satu porsi setara
dengan satu cup nasi putih. Meski begitu, asupan karbohidrat tak hanya
didapatkan dari nasi, namun bisa dari kentang atau makanan lainnya.
Dampak diet ini di antaranya,
Anda sering buang air kecil sehingga menyebabkan hilangnya 1 kg air dari dalam
tubuh, dan menyebabkan bau mulut, serta kerja otak terganggu sehingga
menyebabkan gangguan berpikir seperti kurang konsentrasi.
"Diet ini mengurangi
cadangan air dalam tubuh sekitar 1 kg karena diuretic. Dengan kata lain, Anda
akan kehilangan 1 kg air dari dalam tubuh, karena terlalu sering dikeluarkan
dalam bentuk urine. Dampak lainnya, Anda akan mengalami ketosis atau oksidasi
lemak. Saat lemak dibakar ada komponen yang menghasilkan ketone menyebabkan bau
mulut. Untuk kesehatan, efek sampingnya paling terasa ke otak. Karbohidrat
adalah makanan utama otak. Kalau kurang karbo, otak tak bisa bekerja
maksimal," jelasnya.
3. Diet
Rendah Karbo Tinggi Lemak
Jika Anda melakukan diet dengan
mengurangi atau menghilangkan satu atau lebih komponen makanan, maka Anda akan
mengasup komponen makanan lain dalam jumlah lebih besar. Ini adalah konsep yang
wajib dipahami agar Anda tak lagi terjebak dalam program diet yang memberikan
iming-iming tubuh langsing, namun merusak fisik dalam jangka waktu panjang.
Konsep fad diet ketiga ini membuat Anda akan mengurangi makan makanan mengandung karbohidrat. Contoh sederhananya, Anda mengurangi atau bahkan tidak makan nasi sama sekali. Namun, agar tubuh tidak lemas, Anda akan mengasup makanan kaya lemak dan protein, misalnya Anda hanya makan ikan, daging, tempe atau tahu, telur dan berbagai makanan kecuali nasi, kentang atau roti yang mengandung karbohidrat.
Konsep fad diet ketiga ini membuat Anda akan mengurangi makan makanan mengandung karbohidrat. Contoh sederhananya, Anda mengurangi atau bahkan tidak makan nasi sama sekali. Namun, agar tubuh tidak lemas, Anda akan mengasup makanan kaya lemak dan protein, misalnya Anda hanya makan ikan, daging, tempe atau tahu, telur dan berbagai makanan kecuali nasi, kentang atau roti yang mengandung karbohidrat.
Bagaimana pun tubuh membutuhkan
karbohidrat. Jika asupan ini dihilangkan sejumlah risiko seperti osteoporosis
bisa Anda alami di masa mendatang. "Kandungan kalsium di urine akan naik.
Makanan tinggi protein mengandung asam, dan menyebabkan kalsium ke luar dari
tulang sehingga berisiko terhadap terjadinya osteoporosis," jelas Astri.
Menurutnya, jurnal kesehatan
internasional tidak melarang diet ini namun juga tidak merekomendasikan. Ia
menyebutkan Dukan Diet merupakan salah satu contoh diet tinggi protein, namun
mengurangi atau menghilangkan asupan karbohidrat.
4. Diet
Sangat Rendah Kalori
Diet seperti ini biasanya
berlaku untuk pasien obesitas dengan pengawasan dokter. Diet ini bertujuan
untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas agar risiko operasi
berkurang.
Konsep diet ini adalah mengurangi asupan kalori hingga 800 kkal per hari, dengan catatan berada dalam pengawasan dokter dan nutritionist. Biasanya, penderita obesitas yang akan melakukan operasi hanya akan mengonsumsi cairan, buah, sayur, karbohidrat dan protein dihilangkan untuk menurunkan berat badan dan memastikan hanya mengasup 800 kalori per hari.
Pada penderita obesitas, diet ini berhasil menurunkan berat badan untuk tujuan medis. Sayangnya, dengan alasan ingin menurunkan berat badan dalam waktu instan, banyak orang menjalankan diet ini padahal ia tidak menderita obesitas. Alhasil, diet yang keliru menyebabkan efek samping dari kekurangan kalsium hingga kematian.
Konsep diet ini adalah mengurangi asupan kalori hingga 800 kkal per hari, dengan catatan berada dalam pengawasan dokter dan nutritionist. Biasanya, penderita obesitas yang akan melakukan operasi hanya akan mengonsumsi cairan, buah, sayur, karbohidrat dan protein dihilangkan untuk menurunkan berat badan dan memastikan hanya mengasup 800 kalori per hari.
Pada penderita obesitas, diet ini berhasil menurunkan berat badan untuk tujuan medis. Sayangnya, dengan alasan ingin menurunkan berat badan dalam waktu instan, banyak orang menjalankan diet ini padahal ia tidak menderita obesitas. Alhasil, diet yang keliru menyebabkan efek samping dari kekurangan kalsium hingga kematian.
"Seharusnya diet ini hanya
untuk penderita obesitas karena penurunan berat badan cenderung drastis, lebih
dari 1,5 kg per minggu," jelas Astri.
Sembilan Makanan Terburuk Untuk Dikonsumsi
Kami tidak mengatakan,
makanan-makanan di bawah ini tidak boleh lagi Anda konsumsi. Tetapi berusahalah
menghindari makanan di bawah ini dalam menu Anda, jika Anda ingin
mempertahankan nutrisi dan menurunkan berat badan.
1. Pencuci Mulut Yang Digoreng
Pada dasarnya makanan
pencuci mulut sudah memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi. Jadi bayangkan
betapa buruknya jika dihidangkan dengan cara digoreng. Dan jangan terlena
dengan pisang goreng atau nanas goreng mentang-mentang buah. Karena dibuat
dengan adonan pembungkus dan sirup, mereka adalah pencuci mulut yang buruk.
2. Makanan Yang Digoreng Dan Berlapis Keju
Pada dasarnya, semua
gorengan buruk bagi kesehatan. Jadi jika kentang goreng dilapisi keju, tentu
makanan ini masuk dalam daftar paling buruk untuk dikonsumsi. Keju biasanya
mengandung lemak 10 kali lebih bayak dari ikan dan daging putih. Apalagi
ditambah karbohidrat goreng.
3. Minuman Bersoda
3. Minuman Bersoda
Minuman ringan dan soda
buruk bagi kesehatan karena mengandung banyak kalori, meskipun dikonsumsi dalam
jumlah kecil. Berdasarkan hasil studi, minuman bersoda dapat meningkatkan
risiko kerapuhan tulang alias osteoporosis, sakit gigi, dan serangan jantung.
Selain itu, minuman-minuman diet juga tidak direkomendasikan karena berpotensi
meningkatkan risiko erosi gigi (karena gelembung-gelembung dalam minuman itu
bersifat masam).
4. Alcopop Berwarna
Alcopop adalah minuman
yang mengandung alkohol dengan kadar 4-7 persen. Alcopop mengandung kalori yang
tinggi, karena mengandung gula dan alkohol berkalori. Ditambah lagi, minuman
itu penuh pewarna dan perasa, yang membuatnya menjadi minuman yang cukup
beracun. Panduan yang cukup praktis adalah, semakin cerah warna alcopop, maka
semakin buruklah minuman itu untuk dikonsumsi.
5. Makanan Cair
Oke, makanan cair
memang tidak selalu buruk, namun makanan cair atau minuman makanan pengganti
dapat menjauhkan Anda dari mengonsumsi makanan yang tepat. Makanan pengganti
mungkin akan lebih cocok dikonsumsi orang yang sedang sakit, namun jangan
biarkan makanan semacam itu menggantikan makanan alami.
6. Daging Olahan
Daging olahan punya
nama lain “daging misteri”, karena tidak jelas apa yang terkandung di dalamnya.
Namun satu hal yang pasti, jika daging olahan itu dikemas dalam kaleng dan
jenis dagingnya tidak jelas, maka daging tersebut tidak baik bagi tubuh.
Berusahalah untuk menghindari sosis dan salami, karena hasil olahan dengan
lemak dan garam.
7. Chicken Nugget
Chicken nugget hampir
sama dengan sosis, yakni berasal dari daging sisa dicampur dengan tepung. Dan
saat nugget-nugget kecil itu digoreng, maka akan meningkatkan levelnya sebagai
makanan terburuk untuk dikonsumsi. Sepotong kecil nugget yang digoreng menyerap
lebih banyak lemak dari hasil penggorengan itu.
8. Donat
Jika ada satu makanan
yang melambangkan makanan junk food abad ke-21, itu adalah donat. Baik
dilapisi, diisi, dikilapkan dengan gula dan selai, atau yang polos sekalipun,
makanan ini tidak baik bagi tubuh. Bukan hanya sekedar masalah tepung halus dan
gula halus, namun makanan ini juga digoreng dalam minyak sulingan. Donat akan
mengganggu keseimbangan gula darah Anda, dan dapat mempercepat proses
pembakaran, sehingga Anda akan cepat merasa lapar lagi.
9. Sup Kaleng
9. Sup Kaleng
Sup memang bukan
makanan yang buruk dan tidak layak dibandingkan dengan makanan-makanan di atas.
Namun jika sudah berbicara mengenai garam dan makanan kemasan, maka tentu saja
sup kaleng masuk daftar. Akan jauh lebih baik bila Anda memasak sup sendiri.
Bukan kalengan.
Sumber :
www.Kompas.Com, www.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar