Talmud (bahasa Ibrani: תלמוד) adalah
catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum
Yahudi, etika, kebiasaan dan
sejarah. Talmud mempunyai dua komponen: Mishnah, yang merupakan kumpulan Hukum Lisan Yudaisme pertama
yang ditulis; dan Gemara, diskusi
mengenai Mishnah dan tulisan-tulisan yang terkait dengan Tannaim yang sering
membahas topik-topik lain dan secara luas menguraikan Tanakh. Istilah Talmud dan Gemara seringkali
digunakan bergantian. Gemara adalah dasar dari semua aturan dari hukum
rabinik dan banyak
dikutip dalam literatur rabinik yang lain. Keseluruhan Talmud biasanya
juga dirujuk sebagai bahasa
Ibrani: ש״ס (Shas;
baca: Syas), singkatan bahasa Ibrani untuk shishah
sedarim, atau "enam tatanan" Mishnah.
Asal-Usul
Studi keyahudian pada mulanya tidak tertulis (lisan).
Para rabi menguraikan dan memperdebatkan hukum serta membahas Alkitab Ibrani tanpa bantuan
karya-karya tertulis (selain dari kitab-kitab di dalam Kitab Suci sendiri.)
Namun, situasi ini berubah secara drastis terutama sebagai akibat penghancuran
komunitas Yahudi pada tahun 70 M, dan pergolakan norma-norma sosial dan hukum
Yahudi yang ditimbulkannya. Karena para rabi dituntut menghadapi realitas yang
baru—yang utamanya Yudaisme tanpa Bait Suci dan Yudea tanpa otonomi—membanjirlah wacana
hukum dan sistem studi oral yang lama tidak dapat lagi dipertahankan. Pada masa
inilah wacana rabinik mulai dicatat secara tertulis.
Hukum lisan tertua yang dicatat kemungkinan dalam bentuk midrashi. Di sini diskusi halakhik disusun sebagai tafsiran eksegetis terhadap Pentateukh. Tetapi sebuah bentuk alternatifnya, yang disusun
menurut topiknya dan bukan menurut ayat-ayat Alkitab, menjadi dominan pada
sekitar tahun 200 M., ketika Rabi
Judah haNasi meredaksi Mishnah (משנה).
Mishnah
Mishnah (משנה) adalah kompilasi pandangan dan perdebatan hukum.
Namanya sendiri berarti "redaksi", dari kata kerja shanah שנה,
yang berarti "mengulangi" atau "meninjau". Nama ini mungkin
merupakan petunjuk pada metode studi wacana rabinik dengan cara mengulang-ulang
secara lisan.
Pernyataan-pernyataan dalam Mishnah biasanya singkat dan
padat, mencatat pandangan-pandangan singkat dari para rabi yang memperdebatkan
sebuah topic, atau mencatat sebuah peraturan yang tidak disebutkan sumbernya,
yang tampaknya mewakili sebuah pandangan consensus. Para rabi Mishnah dikenal
sebagai Tannaim (tunggal: Tanna תנא).
Berbeda dengan Midrash, Mishna hanyalah sebuah catatan
dari kumpulan halakha (yang lainnya adalah Tosefta), namun
demikian, penataannya menurut topic menjadi kerangka bagi Talmud secara
keseluruhan.
Mishna terdiri atas enam tatanan (sedarim,
tunggal: seder סדר). Masing-masing dari tatanannya mengandung antara 7
dan 12 traktat, yang disebut masechtot (tunggal: masechet מסכת;
harafiah: "jaringan"). Masing-masing masechet dibagi menjadi
bab-bab (peraqim) yang terdiri dari unit-unit yang lebih kecil yang
disebut mishnayot (tunggal: mishnah). Tidak setiap traktat dalam
Mishnah mempunyai padanan Gemaranya. Selain itu, tatanan traktat dalam Talmud
berbeda dalam kasus-kasus tertentu dengan tatanan di dalam Mishnah; lih.
diskusi pada masing-masing Seder.
- Tatanan Pertama: Zeraim ("Benih"). 11 traktat. Membahas doa dan berkat, tithes, dan hukum-hukum pertanian .
- Tatanan Kedua: Moed ("Hari-hari Raya"). 12 traktat. Berkaitan dengan hukum-hukum Sabat dan Hari-hari Raya.
- Tatanan Ketiga: Nashim ("Perempuan"). 7 traktat. Berkaitan dengan pernikahan dan perceraian, beberapa bentuk sumpah dan hukum-hukum tentang orang Nazir.
- Tatanan Keempat: Nezikin ("Ganti rugi"). 10 traktat. Berkaitan dengan hukum sipil dan kriminal, cara kerja pengadilan dan sumpah.
- Tatanan Kelima: Kodashim ("Hal-hal yang suci"). 11 traktat. Berkaitan dengan ritus-ritus korban, Bait Suci, dan hukum-hukum yang mengatur apa yang boleh dan tak boleh dimakan .
- Tatanan Keenam: Tohorot ("Kesucian"). 12 traktat. Berkaitan dengan hukum-hukum ritual kesucian.
Zeraim
(זרעים)
|
Moed
(מועד)
|
Nashim
(נשים)
|
Nezikin
(נזיקין)
|
Kodashim
(קדשים)
|
Tohorot
(טהרות)
|
|
Bava Kamma
• Bava Metzia
• Bava Batra
• Sanhedrin
• Makkot
• Shevu'ot
• Eduyot
• Avodah Zarah
• Avot
• Horayot
|
||||||
Beraita
Selain Mishnah, karya-karya Tannaim lainnya dicatat pada
kira-kira waktu yang bersamaan atau tak lama sesudah itu. Gemara seringkali
merujuk kepada pernyataan-pernyataan Tannaim untuk membandingkannya dengan apa
yang terdapat di dalam Mishna dan mendukung atau membantah proposisi-proposisi
dari Amoraim. Semua sumber Tannaim non-Mishna
disebut beraitot (harafiah:
bahan-bahan luar, "Karya-karya di luar Mishna"; tunggal: beraita
ברייתא).
Beraita mencakup Tosefta, sebuah
kumpulan Tannaim dari halakha yang sejajar
dengan Mishna; dan Midrash Halakha, khususnya Mekhilta, Sifra dan Sifre.
Gemara
Dalam tiga abad setelah peredaksian Mishna, para rabi di
seluruh Palestina dan Babilonia menganalisis, memperdebatkan, dan mendiskusikan
karya itu. Diskusi-diskusi ini membentuk Gemara (גמרא). Gemara
terutama terpusat pada upaya menjelaskan dan menguraikan pandangan-pandangan
dari Tannaim. Para rabi Gemara dikenal sebagai Amoraim (tunggal: Amora אמורא). Gemara berarti
“kesempurnaan,” dari gamar גמר : bahasa Ibrani menyelesaikan,
menyempurnakan; bahasa Aram mempelajari.
Metodologi
Banyak dari Gemara terdiri atas analisis hukum. Titik
tolak untuk analisis ini biasanya adalah suatu pernyataan legal yang ditemukan
di dalam sebuah Mishna. Pernyataan ini kemudian dianalisis dan dibandingkan
dengan pernyataan-pernyataan lain dalam dialog dialektis di antara kedua pihak yang bertikai (yang seringkali
anonim dan kadang-kadang metaforik), yang diistilahkan sebagai makshan
(penanya) dan tartzan (penjawab).
Tanya jawb ini membentuk "bangunan" gemara;
nama dari sebuah paragraf gemara adalah sugya (סוגיא;
jamak:: sugyot). Sugya biasanya terdiri atas sebuah uraian yang
terinci dan didasarkan bukti tentang sebuah pernyataan mishnah.
Dalam sebuah sugya tertentu, pernyataan-pernyataan
Kitab Suci, Tannaim dan Amoraim diangkat untuk mendukung berbagai pandangan.
Dengan demikian, gemara akan menghasilkan ketidaksepakatan semantik antara Tannaim dan Amoraim (yang seringkali menyebutkan
bahwa suatu pandangan dikeluarkan oleh seseorang yang berwibawa dan tentang
bagaimana ia mestinya akan menjawab suatu pertanyaan), dan membandingkan
padnangan-pandangan Mishna dengan bagian-bagian dari beraita. Jarang sekali
perdebatan-perdebatan itu ditutup dengan resmi. Dalam banyak kasus, kata yang
terakhir menentukan hukum praktisnya, meskipun ada banyak pengecualian terhadap
prinsip ini. Lihat Gemara untuk
pembahasan lebih lanjut.
Halakha dan Haggadah
Talmud terdiri dari banyak sekali bahan dan menyinggung
banyak sekali topik. secara tradisional pernyataan-pernyataan talmudik dapat
digolongkan ke dalam dua kategori besar, pernyataan-pernyataan Halakha
dan Hagaddah. Pernyataan-pernyataan Halakha adalah yang berkaitan
langsung dengan soal-soal hukum dan praktik Yahudi (Halakha).
Pernyataan-pernyataan Haggadah adalah yang tidak terkait secara legal,
melainkan yang bersifat eksegetis, homiletis, etis, atau historis. Lihat Haggadah untuk pembahasan lebih lanjut.
Talmud
Proses "Gemara" berlangsung di dua pusat Studi
Yahudi yang utama, Israel dan Babilonia. Sejalan dengan itu, dua kumpulan analisis berkembang,
dan dua karya Talmud pun terbentuk. Kompilasi yang lebih tua disebut
Talmud Palestina atau Talmud Yerushalmi. Talmud ini dikompilasi sekitar
abad keempat di Palestina. Talmud Babilonia disusun sekitar tahun 500 M.,
meskipun ia terus disunting di kemudian hari. Kata "Talmud", ketika
digunakan tanpa keterangan, biasanya merujuk kepada Talmud Babilonia.
Talmud Yerushalmi (Talmud
Yerusalem)
Gemara di sini adalah sinopsis dari hampir 200 tahun
analisis atas Mishna di Akademi-akademi di Israel (terutama Tiberias dan Kaisaria.) Karena
lokasi Akademi-akademi ini, hukum-hukum agrikultur Tanah Israel dibahas secara
sangat terinci. Menurut tradisi, Gemara diredaksi pada tahun 350M oleh Rav Muna
dan Rav Yossi di Israel. Gemara dirujuk secara tradisional sebagai Talmud
Yerushalmi (Talmud Yerusalem). Namun nama ini sebetulnya keliru, karena
Gemara tidak ditulis di Yerusalem. Karena itu Gemara juga dikenal secara lebih
akurat sebagai Talmud negeri Israel.
Gemara ditulis dalam bahasa Ibrani dan dialek Aram barat yang berbeda dengan padanan
Babilonianya.
Talmud Bavli (Talmud
Babilonia)
Talmud Bavli ("Talmud Babilonia") terdiri dari Mishnah dan
Gemara Babilonia. Gemara ini adalah sinopsis dari analisis selama 300 tahun
lebih atas Mishna di Akademi-akademi Babilonia. Menurut tradisi, Talmud ini
diedit oleh dua orang bijak Babilonia, Rav Ashi dan Ravina.
Pertanyaan tentang kapan Gemara akhirnya muncul dalam
bentuknya yang sekarang belum terjawab oleh para ilmuwan modern. Sebagian dari
teksnya baru mencapai bentuk finalnya setelah sekitar tahun 700. Menurut tradisi, para rabi yang menyunting talmud
setelah akhir periode Amora disebut Saboraim atau Rabanan Saborai.
Para sarjana modern juga menggunakan istilah Stammaim (bahasa Ibrani =
sumber tertutup, kabur atau tidak disebutkan) untuk para pengarang pernyataan-pernyataan
yang tidak disebutkan sumbernya dalam Gemara. (Lihat era
dalam hukum Yahudi.).
Ayat-Ayat Setan Dalam Kitab Talmud
Talmud merupakan kitab suci kelompok
Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu
pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika
yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan
bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush,
merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.
“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab
sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka
menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka
merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.
Taurat dan Talmud
Kitab Talmud adalah kitab suci
yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat.
Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga
menjadi ideologi dan prinsip-prinsip, serta arahan bagi penyusunan kebijakan
negara dan pemerintah Yahudi Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi
pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa negara Yahudi Israel disebut sebagai
negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik.
Untuk dapat memahami sepak-terjang negara Israel yang tampak arogan,
keras-kepala, tidak kenaI kompromi, orang perlu memahami isi ajaran Kitab
Talmud, yang diyakini oleh orang Yahudi sebagai kitab suci yang terpenting di
antara kitab-kitab suci mereka.
Keimanan orang Yahudi terhadap Kitab
Talmud mengatasi bahkan Kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama
Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud 'Erubin' 2b (edisi
Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, "Wahai anakku, hendaklah
engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada
ayat-ayat Taurat".
Para pendeta Talmud mengklaim
sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan
oleh Nabi Musa a.s. secara lisan. Sampai dengan kedatangan Nabi Isa a.s. Kitab
Talmud belum dihimpun secara tertulis seperti bentuknya yang sekarang. Nabi Isa
a.s. mengutuk tradisi 'mishnah' (Talmud awal) termasuk mereka yang
mengajarkannya (para pendeta Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud
seluruhnya menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat. Kaum Kristen,
karena ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama
merupakan kitab tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru.
Para pendeta Parisi
mengajarkan, doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (pendeta), lebih
tinggi kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan. Talmud mengemukakan
hukum-hukumnya berada di atas Taurat, dan bahkan tidak mendukung isi Taurat.
Seorang peneliti Yahudi, Hyam Maccoby, dalam bukunya 'Judaism on Trial’ mengutip
pemyataan Rabbi Yehiel ben Joseph, bahwa "Tanpa Talmud kita tidak akan
mampu memahami ayat-ayat Taurat ... Tuhan telah melimpahkan wewenang ini kepada
mereka yang arif, karena tradisi merupakan suatu kebutuhan yang sama seperti
kitab-kitab wahyu. Para arif itu membuat tafsiran mereka ... dan mereka yang
tidak pernah mempelajari Talmud tidak akan mungkin mampu memahami Taurat."
Memang ada kelompok di
kalangan kaum Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada
kitab Taurat saja (Perjanjian Lama yang sekarang) Mereka ini disebut golongan
'Karaiyah', kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi
korban didzalimi oleh para pendeta Yahudi orthodoks.
Kepada tradisi 'mishnah' itu
para pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut 'Gemarah'
(kitab "tafsir" para pendeta). Tradisi 'mishnah' (yang kemudian
dibukukan) bersama dengan "Gemarah', disebut Talmud. Ada dua buah versi
Kitab Talmud, yaitu 'Talmud Jerusalem' dan 'Talmud Babilonia'. 'Talmud Babilonia'
dipandang sebagai kitab yang paling otoritatif1.
Beberapa kutipan yang diangkat
dari Kitab Tamud dalam uraian berikut ini merupakan dokumen aseli yang
tidak-terbantahkan, dengan harapan dapat memberikan pencerahan kepada segenap
ummat manusia, termasuk kaum Yahudi, tentang kesesatan dan rasisme dari ajaran
Talmud yang penuh dengan kebencian, yang menjadi kitab suci baik bagi kaum
Yahudi Orthodoks maupun Hasidiyah di seluruh dunia.
Pelaksanaan ajaran Talmud
tentang keunggulan kaum Yahudi yang dldasarkan pada ajaran kebencian itu telah
menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang
sejarah ummat manusia sampai dengan saat ini, khususnya di tanah Palestina.
Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal
penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang
bukan-Yahudi disebut "goyyim", sama dengan binatang, derajat mereka
di bawah derajat manusia. Ras Yahudi adalah "ummat pilihan",
satu-satunya ras yang mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam
a.s. Marilah kita periksa beberapa ajaran Talmud.
Talmud (Manuskrip Babylonia)
Beberapa Contoh Isi Ajaran
Talmud
Erubin 2b, "Barangsiapa yang
tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam
kotoran manusia yang mendidih di neraka".
Moed Kattan 17a,
"Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka
hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah
kejahatan itu disana”
Menganiaya seorang Yahudi Sama
Dengan Menghujat Tuhan
Sanhedrin 58b, "Jika
seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus
dibunuh".
Dibenarkan Menipu Orang yang
Bukan-Yahudi
Sanhedrin 57a, "Seorang
Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya".
Orang Yahudi Mempunyai
Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi
Baba Kamma 37b, "Jika lembu
seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti
rugi; tetapi ,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang
Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya".
Orang Yahudi Boleh Mencuri
Barang Milik Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, "Jika seorang
Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan
kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma
113b),
Sanhedrin 57a, "Tuhan tidak
akan mengampuni seorang Yahudi 'yang mengawinkan anak-perempuannya kepada
seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau
mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)' …".
Orang Yahudi Boleh Merampok
atau Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, "Jika seorang
Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri
oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya".
Baba Kamma 37b, "Kaum
kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada
Bani Israel".
Orang Yahudi Boleh Berdusta
kepada Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, "Orang Yahudi
diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir".
Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan
di bawah Derajat Manusia
Yebamoth 98a, "Semua anak
keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang".
Abodah Zarah 36b,
"Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak
lahir".
Abodah Zarah 22a - 22b,
"Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu".
Ajaran Gila Di Dalam Talmud
Gittin 69a, "Untuk
menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban,
dicampur dengan madu lalu dimakan“.
Shabbath 41a, "Hukum yang
mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah
ditentukan".
Yebamoth 63a, " ... Adam
telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga".
Yebamoth 63a, "...menjadi
petani adalah pekerjaan yang paling hina ".
Sanhedrin 55b, "Seorang
Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun
satu hari)".
Sanhedrin 54b, "Seorang Yahudi
diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur
di bawah sembilan tahun".
Kethuboth 11b, "Bilamana
seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada
dosanya".
Yebamoth 59b, "Seorang
perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah
dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan
jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi".
Abodah Zarah 17a,
"Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum
pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar".
Hagigah 27a, "Nyatakan,
bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan mas uk neraka".
Baba Mezia 59b, "Seorang
rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi
itu memenangkan debat tersebut".
Gittin 70a, "Para rabbi
mengajarkan, 'Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh
sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil,
konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau
ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit
ayan".
Gittin 69b, "Untuk
menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan
campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit
itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat
anggota tubuh menjadi lemas ".
Pesahim 11a, "Sungguh
terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang
laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid
atau duduk-duduk di perempatan jalan ".
Menahoth 43b-44a, "Seorang
Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku bersyukur, ya
Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan,
atau seorang budak belian’ ".
Takhayul Kaum Yahudi
Bukanlah mengada-ada bila
edisi Talmud Babilonia dipanadang sebagai kitab suci Yahudi yang paling
otoritatif. Karena orang Kristen terperdaya oleh para pengkhotbah Yahudi, maka
para Paus kian hari kian percaya dan meminta fatwa kepada rabbi Yahudi sebagai
"nara sumber yang shahih" untuk mendapatkan keterangan bila berkaitan
dengan kitab Perjanjian Lama, yang tanpa mereka sadari berkonsultasi dengan
para okultis (juru-ramal).
Yudaisme adalah agama kaum Farisi
dan para pendeta Babilonia, yang menjadi sumber ajaran Talmud dan Qabala, yang
di kemudian hari membentuk agama Yudaisme. Kitab suci Yudaisme Orthodoks
lainnya, seperti 'Kabbalah', isinya penuh dengan ajaran tentang astrologi,
ramal-meramal, gematria, nekromansi (sihir), dan demonologi (ilmu hitam). Jika
seorang Yahudi ingin bertaubat ia cukup mengangkat seekor ayam, membaca mantera
untuk keperluan itu, dan mengibas-kibaskannya di atas kepalanya untuk
memindahkan dosa- dosanya kepada ayam tersebut. Yang dapat kita katakan
mengenai hal ini tidak lain adalah takhayul dalam arti yang sebenar-benarnya.
Selanjutnya lambang Israel yang mereka sebut sebagai “bintang Nabi Daud"
sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Nabi Daud a.s. Bintang itu adalah
hexagram (bersudut enam) supranatural yang melambangkan yantra dari androgen
(kelenjar yang memberikan karakteristik pada kaum laki-Iaki), yang dihubungkan
dengan para Khazar Bohemia pada abad ke-14. (Penyesatan publik dengan
penggunaan nama "negara Israel" yang didirikan pada tahun 1948,
merupakan buah hasil persekongkolan antara kaum Bolshevik-Yahudi dengan kaum
Zionis yang atheis; nama itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kelanjutan
kerajaan Nabi Daud, tetapi dikukuhkan melalui pcngakuan pertama di PBB yang
diberikan oleh diktator komunis Uni Sovyet Joseph Stalin).
Kaum Kristen akan lebih
terbuka matanya bila berkunjung ke komunitas Yahudi Hasidik menonton acara
'Purim', dimana sebuah patung serupa Halloween meloncat-loncat (seperti
'jailangkung'). Meskipun upacara 'Purim' itu merujuk kepada Kitab Esther yang
disebutkan sebagai nash dasarnya, dalam prakteknya upacara 'Purim' tidak lain
adalah sebuah tradisi kaum kafir Bacchan.17 Para rabbi orthodoks menggunakan
kutukan, mantra, imej, dan sebagainya, yang mereka anggap lebih besar kuasanya
dari kuasa Tuhan. Kesesatan itu mereka ambil dari ajaran Sefer Yezriah, (sebuah
buku tentang ilmu sihir kaurn Qabalis). Kaum non-Yahudi dapat menyaksikan
ulangan perilaku paganisme Babilonia kuno setiap kali mereka mengamati ritual
para rabbi agama Yudaisme.18 Dengan mengetahui ajaran Talmud yang menjadi dasar
konstitusi prinsip, dan arah kebijakan negara dan pemerintah Israel, mudah
dipahami mengapa negara Israel sangat arogan dengan kebuasan yang melebihi Nazi
Jerman.
Sumber : www.wikipedia.org, www.blackfiles.mywapblog.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar