Gerakan Taliban, atau Taliban atau Taleban
(Bahasa Persia
dan Pashtun
طالبان; Bahasa Iran, dari bentuk jamak Bahasa Arab
طالب ṭālib,
"murid"), adalah gerakan nasionalis Islam Sunni pendukung Pashtun
yang secara efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan
sejak 1996
sampai 2001.
Kelompok Taliban
dibentuk pada tahun 1994 mendapat dukungan dari Amerika
Serikat dan Pakistan. Dewan Keamanan PBB mengecam tindakan kelompok ini
karena kejahatannya terhadap warga negara Iran dan Afghanistan.Taliban
melakukan berbagai aksi pelanggaran HAM di Afghanistan.
Kelompok ini mendapat
pengakuan diplomatik hanya dari tiga negara: Uni Emirat
Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta pemerintah Republik Chechnya Ichkeria yang tidak
diakui dunia. Anggota-anggota paling berpengaruh dari Taliban, termasuk Mullah Mohammed Omar,
pemimpin gerakan ini, adalah mullah desa (pelajar yunior agama Islam), yang sebagian besar
belajar di madrasah
di Pakistan.
Gerakan ini terutama berasal dari Pashtun di Afganistan, serta Provinsi Perbatasan Barat Laut
(North-West Frontier Province, NWFP) di Pakistan, dan juga mencakup
banyak sukarelawan dari Arab, Eurasia,
serta Asia Selatan.
Pemerintahan Taliban
digulingkan oleh Amerika Serikat karena dituduh melindungi pemimpin Al Qaeda
Osama Bin Laden yang juga dituduh Washington mendalangi serangan terhadap
menara kembar WTC, New York pada tanggal 11 September 2001 bekerja sama dengan
kubu Aliansi Utara. Invasi ini dimulai pada bulan Oktober sampai dengan bulan
November 2001 dengan secara mengejutkan sehingga pihak Taliban langsung keluar
dari ibukota Afganistan, Kabul sehingga pihak Amerika relatif cepat dan mudah
menguasainya. Akan tetapi beberapa tahun setelahnya American Free Press
mengungkapkan hal sebaliknya, yaitu keterlibatan CIA dan agen intelijen Israel,
Mossad dalam peristiwa serangan 11 September 2001 hanyalah skenario untuk
mengakuisisi negara-negara arab, dalam hal ini Irak dan Afghanistan.
Awal Kemunculan Taliban
Secara etimologis kata Taliban
(plural) berasal dari kata talib (singular), kata ini
adalah bahasa Pastho (sekarang adalah bahasa resmi Afghanistan) yang berasal
dari bahasa Arab. Talib adalah kata yang ditunjukkan bagi seseorang yang sedang
mencari pengetahuan agama.
Asal usul kelompok Taliban bermula dari Mullah Muhammad Omar (selanjutnya akan disebut Mullah Omar), seorang pejuang gerilyawan pada masa pendudukan Soviet (1979-1989). Dia adalah anggota dari kelompok Harakat-i-Inqilab-i-Islami (Gerakan Revolusi Islam) pimpinan Mohammad Nabi Muhammadi. Harakat-i-Inqilab-i-Islami adalah salah satu faksi dari tujuh faksi dalam kelompok Mujahidin (Peshawar Seven) yang melawan pasukan pendudukan Soviet.
Semua bermula ketika maraknya perebutan kekuasaan antar warlord pasca mundurnya pasukan Soviet dari Afghanistan. Banyak terjadi kekacauan, perpecahan, dan tindak kejahatan. Hal ini sangat mengganggu para pelajar (dan juga penduduk lainnya) yang sedang menimba ilmu di madrasah-madrasah.
Keadaan inilah yang mendorong Mullah Omar dan rekannya, Mullah Ghaus, Mullah Moh. Rabbani, Mullah Abbas, Mullah Hassan Rehmani, dll untuk menciptakan kembali kedamian, melucuti senjata para warlord, dan menegakkan hukum Islam, atau hukum Syariah, di seluruh tanah Afghanistan.
Asal usul kelompok Taliban bermula dari Mullah Muhammad Omar (selanjutnya akan disebut Mullah Omar), seorang pejuang gerilyawan pada masa pendudukan Soviet (1979-1989). Dia adalah anggota dari kelompok Harakat-i-Inqilab-i-Islami (Gerakan Revolusi Islam) pimpinan Mohammad Nabi Muhammadi. Harakat-i-Inqilab-i-Islami adalah salah satu faksi dari tujuh faksi dalam kelompok Mujahidin (Peshawar Seven) yang melawan pasukan pendudukan Soviet.
Semua bermula ketika maraknya perebutan kekuasaan antar warlord pasca mundurnya pasukan Soviet dari Afghanistan. Banyak terjadi kekacauan, perpecahan, dan tindak kejahatan. Hal ini sangat mengganggu para pelajar (dan juga penduduk lainnya) yang sedang menimba ilmu di madrasah-madrasah.
Keadaan inilah yang mendorong Mullah Omar dan rekannya, Mullah Ghaus, Mullah Moh. Rabbani, Mullah Abbas, Mullah Hassan Rehmani, dll untuk menciptakan kembali kedamian, melucuti senjata para warlord, dan menegakkan hukum Islam, atau hukum Syariah, di seluruh tanah Afghanistan.
Mulah Hassan mengatakan
bahwa, pemilihan Mullah Omar sebagai pemimpin Taliban bukan dikarenakan hal
politis atau kemampuannya di bidang militer, namun lebih kepada keteguhan dan
kesalehannya dalam menjalankan agama Islam.
Ironis bagi suku
Pasthun, karena pasca mundurnya Soviet dan jatuhnya Najibullah, mereka seolah
tersingkir. Kota Kabul jatuh ke tangan seorang pemimpin Tajik bernama
Burhanuddin Rabbani dengan pemimpin perangnya bernama Ahmad Shah Massoud, dan
juga pasukan Uzbek di Utara Afghanistan yang dipimpin oleh Abdul Rashid Dostum.
Ini merupakan pukulan psikologis bagi orang Pasthun, karena ini adalah kali
pertama mereka kehilangan kekuasaan setelah selama 300 tahun menguasai
Afghanistan.
Cerita yang berkembang
mengenai awal kemunculan Taliban berawal dari kisah penangkapan 2 orang gadis
remaja yang diculik oleh seorang warlord dan keduanya diperkosa berkali-kali
disebuah kamp. Atas perintah Mullah Omar, 30 orang Thalib dengan 16 pucuk
senjata dikirim untuk menyerang kamp tersebut, membebaskan kedua gadis, dan
menggantung warlord tersebut di laras sebuah tank.
Beberapa bulan
kemudian, dua orang warlord sedang bersitegang memperebutkan seorang anak kecil
untuk disodomi. Perselisihan ini menewaskan beberapa sipil. Anak kecil ini
kemudian berhasil dibebaskan oleh Omar. Ia tidak meminta apa-apa kecuali agar
orang-orang mengikuti ajaran agama Islam. Hal ini membuat Omar terkenal dimata
masyarakat Kandahar pada waktu itu.
Pada masa awal pembentukannya, Omar mengirim utusannya untuk bertemu dengan Ismail Khan. Utusan lainnya, Mullah Muhammad Rabbani, juga bertemu dengan presiden Burhanuddin Rabbani di Kabul untuk membicarakan perdamaian mpada bulan September 1994. Presiden Rabbani mendukung kelompok Pashtun manapun yang bersedia berhadapan dengan pasukan Hekmatyar. Pada saat itu Hekmatyar (dan juga Dostum) tengah sibuk membombardir Kabul.
Taliban memiliki kedekatan dengan Pakistan, dimana sebagian besar anggota pasukan mereka berasal dari madrasah-madrasah milik Maulana Fazlur Rehman, dan didukung oleh Jamiat-e-Ulema-Islam (JUI), yaitu sebuah partai politik yang sangat mendukung etnis Pashtun di Baluchistan dan North West Frontier Province (NWFP) di Pakistan. Lebih strategisnya lagi, Rehman pada saat itu adalah sekutu Perdana Mentri Benazir Bhutto dan dia memiliki akses untuk melobi pemerintah, tentara, dan pejabat intelijen ISI Pakistan.
Pada masa awal pembentukannya, Omar mengirim utusannya untuk bertemu dengan Ismail Khan. Utusan lainnya, Mullah Muhammad Rabbani, juga bertemu dengan presiden Burhanuddin Rabbani di Kabul untuk membicarakan perdamaian mpada bulan September 1994. Presiden Rabbani mendukung kelompok Pashtun manapun yang bersedia berhadapan dengan pasukan Hekmatyar. Pada saat itu Hekmatyar (dan juga Dostum) tengah sibuk membombardir Kabul.
Taliban memiliki kedekatan dengan Pakistan, dimana sebagian besar anggota pasukan mereka berasal dari madrasah-madrasah milik Maulana Fazlur Rehman, dan didukung oleh Jamiat-e-Ulema-Islam (JUI), yaitu sebuah partai politik yang sangat mendukung etnis Pashtun di Baluchistan dan North West Frontier Province (NWFP) di Pakistan. Lebih strategisnya lagi, Rehman pada saat itu adalah sekutu Perdana Mentri Benazir Bhutto dan dia memiliki akses untuk melobi pemerintah, tentara, dan pejabat intelijen ISI Pakistan.
Taliban:
Penjaga Terakhir Negeri Afghanistan
Dunia pertama kali
menyadari kehadiran Taliban pada tahun 1994, ketika mereka ditunjuk oleh
Islamabad untuk melindungi sebuah konvoi yang mencoba membuka rute perdagangan
antara Pakistan dan Asia Tengah.
Kelompok yang terdiri
dari orang-orang Afganistan yang dilatih di sekolah-sekolah agama di Pakistan
bersama dengan mantan pejuang atau mujahidin Islam ini terbukti efektif
mengawal, dan mengendalikan kelompok-kelompok lain yang hendak menyerang dan
menjarah konvoi tersebut.
Pada awalnya, pejuang
Taliba hanya berpusat di Kandahar saja. Namun, seiring dengan diterimanya
mereka oleh masyarakat Afghanistan, mereka pun merambah ke ibukota, Kabul,
tepatnya pada bulan September 1996.
Anti Korupsi
Popularitas Taliban
yang menanjak dengan banyak orang Afghan itu awalnya mengejutkan semua faksi
yang ada.
Etnis Pashtun, sebagian
besar dukungan mereka berasal dari masyarakat Pashtun Afghanistan, kecewa
dengan etnis yang ada Tajik dan Uzbek pemimpin. Walau hal ini bukan semata-mata
masalah etnis, lebih dikarenakan rakyat Afghan sudah sangat lelah dan muak akan
pelanggaran hukum yang berlaku di banyak bagian negara itu. Mereka menyenangi
Taliban karena Taliban berhasil memberantas korupsi, memulihkan perdamaian dan
perdagangan yang memungkinkan rakyat Afghanistan untuk berkembang lagi.
Taliban terkenal dengan
penolakannya untuk berkerjam sama dengan pemerintah dan orang-orang kaya di
negerinya. Hal itu membuat mereka semakin dihormati.
Negara Islam
Taliban mengatakan
tujuan mereka adalah untuk mendirikan negara Islam, melarang hal-hal yang
mubadzir seperti menonton televise dan bioskop dan atau musik. Banyak media
Barat yang membesar-besarkan bahwa kebijakan Taliban ini picik dan konservatif,
namun seharusnya, dengan segala sejarah yang panjang tentang Islam, keputusan
Taliban itu merupakan sebuah pilihan yang harus dihormati. Mengapa media Barat
tidak bereaksi terhadap para biksu agama Hindu dan Budha yang mengisolasi diri
lebih daripada Taliban?
Usaha Taliban untuk
memberantas kejahatan sangat efektif karena mengenalkan hukum Islam termasuk
eksekusi publik dan hukum potong tangan. Tentu saja, dalam melaksanakan hikum
ini tidak sembarangan dan asal-asalan, karena ada berbagai macam prosedur yang
memang telah digariskan dalam Islam sendiri. Sayang, lagi-lagi, dalam hal ini
Barat menyorot dan membesar-besarkan secara tidak proporsional. Disebutkan
bahwa Taliban melarang anak-anak perempuan pergi kes ekolah, padahal
kenyataannya, siapa gerangan yang membuka sekolah-sekolah untuk anak perempuan
di Pakistan dan Afghanistan? Tiada lagi tiada bukan, Taliban sendiri.
Memperluas Kendali
Taliban sekarang
mengendalikan hampir semua wilayah Afghanistan. Di sebelah utara negara itu,
adalah benteng terakhir dari komandan etnik Tajik Ahmed Shah Masood.
Dengan 90% negara di
bawah kendali mereka, Taliban terus menekan klaim bagi pengakuan internasional
akan keberadaan mereka dan hokum Islamnya. Namun sanksi PBB yang kini
diberlakukan pada Afghanistan membuatnya semakin tidak mungkin bahwa Taliban
akan mendapatkan pengakuan.
Sanksi ini dimaksudkan
untuk memaksa Taliban menyerahkan militan kelahiran Saudi Osama bin Laden, yang
dituduh oleh Amerika Serikat pada tahun 1998 merencanakan pengeboman kedutaan
besar AS di Kenya dan Tanzania, yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Afghanistan telah
mengalami 20 tahun perang, dan tahun ini telah membawa keburukan terburuk dalam
beberapa dasawarsa. Taliban, terlatih sejak zaman negeri mereka diperangi
Russia pada tahun 1980-an, dan kini oleh AS dan sekutunya, terus berdiri di
atas kaki mereka. “Ini tanah kami. Meski luka dan mati tertanam di sini.”
(sa/bbc)
Sumber : www.wikipedia.org, www.kaskus.co.id, www.eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar