Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke
dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang
bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang
berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang
tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap
mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam
cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium
dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme Sel makroorganisme tidak bisa hidup
bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang
membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara, sebagian besar
mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat
menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
Penyebab Utama Punahnya Dinosaurus
Sekitar
251 juta tahun lalu, lebih dari 90 persen spesies di Bumi mendadak punah.
Penyebab kematian itu bukanlah meteorit atau letusan gunung berapi raksasa
seperti teori sebelumnya.
Penelitian
terbaru menunjukkan, penghuni Bumi pernah nyaris musnah oleh mikroba sederhana.
Teori yang selama ini berlaku menyebutkan kepunahan massal dipicu oleh letusan gunung berapi di wilayah luas yang sekarang disebut Siberia. Bencana alam
pada akhir periode Permian ini mendorong kenaikan emisi gas rumah kaca secara
drastis sehingga membunuh makhluk hidup.
"Tapi skenario itu tidak cocok dengan fakta di lapangan," kata Daniel Rothman dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, Jumat, 14 Desember 2012.
"Tapi skenario itu tidak cocok dengan fakta di lapangan," kata Daniel Rothman dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, Jumat, 14 Desember 2012.
Rothman
menganalisis sampel sedimen tanah dari Cina. Usianya diperkirakan akhir periode
Permian. Dari analisis diketahui kadar karbon Bumi kala
itu melonjak tajam.
Menurutnya,
kenaikan karbon ini terlalu drastis untuk proses geologi seperti letusan gunung
berapi. "Mikroba dapat menghasilkan senyawa karbon secara cepat,"
ujar dia.
Simpulan
itu diambil usai Rothman menganalisa genom Methanosarcina, sebuah metanogen
yang bertanggung jawab untuk sebagian besar produksi gas metana biogenik di
Bumi saat ini. Ia menemukan bahwa mikroba telah mampu menghasilkan metana sejak
231 juta tahun lalu. Inilah yang mengindikasikan mikroba sebagai penyebab
kepunahan massal.
Apalagi,
masih dari analisis sedimen, Rothman dan rekan-rekannya menemukan kadar nikel
melonjak tajam persis 251 juta tahun lalu. Nikel diperkirakan berasal dari lava
gunung berapi raksasa di Siberia. Nah, Methanosarcina menggunakan nikel dalam
jumlah besar ini untuk menghasilkan metana secara cepat.
"Ini
menunjukkan Methanosarcina memicu kepunahan massal,"
kata Rothman pada pertemuan American Geophysical Union di San Francisco.
Gagasan
ini cukup meyakinkan bagi sebagian ahli geologi. Gagasan Rothman, yang
menyatakan suatu makhluk hidup memicu kepunahan makhluk hidup lainnya, cukup
menarik. "Mirip dengan kepunahan yang terjadi saat ini, sebagian sebagian
besar didorong oleh manusia," kata Anthony Barnosky dari University of
California, Berkeley.
sumber : www.wikipedia.org dan www.tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar