Ordo Bait Allah adalah
ordo-religi-militer Kristen terbesar dan paling kuat, disebut juga Para Perwira Miskin Kristus dan Bait Salomo
(bahasa Inggris: Poor Fellow-Soldiers of Christ and
of the Temple of Solomo, bahasa Latin: pauperes commilitones Christi Templique
Solomonici), berpusat di
Yerusalem dan dikenal sebagai para Ksatria
Templar (bahasa Inggris: Knights
Templar) yang dibentuk pada 1119, setelah Perang Salib Pertama pada 1096, untuk membantu Kerajaan
Yerusalem melindungi
kerajaannya, dan untuk memastikan keamanan para peziarah
Eropa yang pergi ke Yerusalem.
Organisasi
Kaum Templar diatur sebagai sebuah ordo monastik,
mengikuti aturan yang diciptakan untuk mereka oleh Bernard dari Clairvaux, seorang anggota
Ordo Sistersian.
Kaum Templar sangat berhubungan dan dengan cepat menjadi penggerak utama dalam politik internasional pada masa Perang Salib.
Suatu saat pernah mereka diberikan sejumlah bula Kepausan istimewa
(lihat Omne Datum Optimum) yang mengijinkan mereka
mengumpulkan pajak dan menerima sumbangan persepuluhan di wilayah yang berada
di bawah kuasa mereka, hingga membantu peningkatan kekuasaannya.
Ada empat divisi persaudaraan dalam Templar:
- ksatria, dilengkapi sebagai kavaleri berat;
- sersan, dilengkapi sebagai kavaleri ringan dan diambil dari kelas sosial yang lebih rendah dari ksatria;
- petani, yang menangani harta milik Ordo;
- pendeta tentara, yang ditahbiskan sebagai imam dan merawat kebutuhan rohani Ordo.
Setiap ksatria dibantu oleh sepuluh orang. Sebagian bruder
memusatkan tugasnya dalam perbankan, karena Ordo ini seringkali dipercayakan
dengan harta berharga para peserta Perang Salib. Namun kebanyakan Ksatria
Templar ini memusatkan tugasnya pada peperangan. Ini memang sebuah ordo militer
yang secara langsung hanya bertanggung jawab kepada Paus. Sebagian
menganggapnya sebagai pendahulu dari tentara profesional modern dan
satuan-satuan pasukan elit khusus. Kaum Templar menggunakan kekayaan mereka
untuk membangun banyak perbentengan di seluruh Tanah Suci. Mereka adalah
satuan-satuan yang terlatih paling baik dan paling berdisiplin pada masa itu.
Sejarah
Templar didirikan oleh Hugh de Payens, seorang
ksatria Perang Salib Pertama, bersama dengan 9 orang ksatria lainnya, pada
sekitar tahun 1119. Mereka tetap tinggal di Tanah Suci
seusai perang untuk mengawal para peziarah yang datang dari Jaffa ke Yerusalem.
Nama mereka merujuk kepada markas besar mereka yang
historis, yaitu Bait Suci Yerusalem di Gunung Bait Suci. Apa yang
dikira kaum Templar sebagai Bait Suci Yahudi di Yerusalem sesungguhnya adalah Masjid
al-Aqsa, sebuah tempat suci Islam di puncak Bukit Moria,
yang mereka ganti namanya menjadi Templum Domini (Bait Suci Tuhan).
Puncak ini suci bagi orang Yahudi dan Kristen dan dikenal sebagai Gunung Bait
Suci, namun bagi orang Muslim dikenal sebagai Al-Haram asy-Syarif ("tanah suci yang
mulia"). Templum Domini menjadi model bagi gereja-gereja Templar di
kemudian hari di Eropa, seperti misalnya Gereja Temple di London, dan ditampilkan pada beberapa Segel
Templar.
Selain di Palestina, ordo ini berperang di Reconquista
Spanyol dan Portugal, yaitu perebutan kembali Spanyol dan Portugal dari
tangan kekuasaan Islam. Markas besar kaum Templar di Tomar, Portugal adalah Convento de Cristo. Mereka diberikan tanah yang luas dan
kastil di daerah yang masih kosong. Pada suatu saat, mereka mewarisi kerajaan Aragon,
bersama-sama dengan ordo-ordo militer lainnya. Para Ksatria Templar dapat
dikenali melalui mantel luar putih mereka,
dengan salib merah yang menonjol yang ditempatkan di atas jantung atau di dada,
seperti yang dapat dilihat dalam banyak gambar tentang para perwira Salib.
Perbankan
Hampir secara kebetulan kaum Templar terjun ke dunia
perbankan. Ketika orang-orang bergabung dengan ordo ini, sering mereka
menyumbangkan uang dalam jumlah besar atau harta milik lainnya kepada ordo ini
karena semua harus mengambil sumpah kemiskinan. Ditambah dengan bantuan
besar-besaran dari Paus, kekuatan finansial mereka sudah terjamin sejak awal.
Karena kaum Templar menyimpan uang tunai di kantor-kantor cabang dan
greja-gereja mereka, wajarlah bila pada 1135 Ordo ini mulai
meminjamkan uang kepada para peziarah Spanyol yang ingin berkunjung ke Tanah
suci. Keterlibatan para Ksatria ini dalam perbankan
berkembang di kemudian hari menjadi basis yang baru bagi uang, karena kaum Templar
semakin terlibat dalam kegiatan perbankan. Salah satu petunjuk dari koneksi
politik mereka yang kuat ialah bahwa keterlibatan kaum Templar dengan riba tidak menimbulkan
pertikaian di kalangan Ordo itu maupun Gereja pada umumnya. Tuduhan ini
biasanya dihindarkan, dengan dikeluarkannya peraturan bahwa kaum Templar
mempunyai hak atas produksi harta milik yang digadaikan.
Koneksi politik kaum Templar dan kesadaran akan sifat
komersial dan urban dari komunitas seberang lautan sudah
barang tentu menyebabkan Ordo ini memperoleh posisi kekuatan yang penting, baik
di Eropa maupun di Tanah Suci. Sukses mereka membangkitkan
keprihatinan di kalangan banyak ordo lainnya dan belakangan juga di kalangan
kaum bangsawan dan raja-raja Eropa pula, yang pada saat itu berusaha memonopoli
kekuasaan atas uang dan perbankan setelah masa kacau yang panjang di mana masyarakat sipil,
khususnya Gereja dan ordo awamnya, telah mendominasi aktivitas finansial. Harta
milik kaum Templar meluas di Eropa maupun di Timur Tengah, termasuk untuk
beberapa waktu di seluruh Pulau Siprus.
Kehancuran
Keruntuhan kaum Templar mungkin dimulai oleh masalah
pinjaman. Filipus IV, Raja Perancis membutuhkan uang
tunai untuk peperangannya dan meminta bantuan uang dari kaum Templar. Mereka
menolak. Raja berusaha meminta Paus mengucilkan kaum Templar karena penolakan
ini, tetapi Paus Bonifasius VIII menolak. Filipus
mengirim penasihatnya Guillaume de Nogaret,
dalam upaya menculik Paus. Paus Bonifasius VIII meninggal hanya
sebulan kemudian karena terkejut atas usaha itu dan perlakuan yang buruk. Paus
berikutnya, Paus Benediktus XI, mencabut pengucilan atas
Filip IV tetapi menolak untuk membebaskan Nogaret. Timbul kecurigaan bahwa Paus
meninggal karena diracuni oleh agen Nogaret. Paus berikutnya, Paus Klemens
V, setuju atas tuntutan-tuntutan Filipus IV terhadap kaum Templar,
dan belakangan memindahkan takhta kepausan ke Avignon.
Pada 13 Oktober(hari
Jumat tanggal 13) yang sial tahun 1307, keseluruhan Ksatria
Templar di Perancis
secara berbarengan ditawan oleh agen-agen Filipus, kemudian disiksa agar mengakui
adanya ajaran sesat
di kalangan Ordo itu. Pada umumnya orang berpendapat bahwa Filipus, yang
merebut perbendaharaan dan menghancurkan sistem perbankan biara, iri terhadap
kekayaan dan kekuasaan kaum Templar, dan berusaha mengendalikannya untuk
dirinya sendiri. Kejadian-kejadian ini dan aset-aset perbankan kaum Templar
yang asli untuk para deposan yang mendadak berpindah-pindah, adalah dua dari
banyak perubahan ke arah sistem persetujuan militer untuk
mendukung uang
Eropa, dan menyingkirkan kekuasaan ini dari Ordo-ordo Gereja. Menyaksikan nasib
kaum Templar, para Hospitaller St. Yohanes dari Yerusalem dan Rhodes dan
Malta juga merasa harus meninggalkan usaha perbankan mereka. Banyak
dari harta kaum Templar di luar Perancis dialihkan oleh Paus kepada para
Ksatria Hospitaller, dan banyak Ksatria Templar yang masih tersisa juga
diterima menjadi anggota Hospitaller.
Banyak raja dan kaum bangsawan yang mendukung para
Ksatria itu saat itu, dan baru membubarkan ordo tersebut di wilayah mereka
ketika mereka diperintahkan oleh Paus Klemens
V. Robert si
Bruce, Raja Skotlandia, telah di-ekskomunikasi
karena alasan-alasan lain, dan karena itu tidak mau mendengarkan perintah Paus.
Di Portugal, nama Ordo ini diubah menjadi Ordo Kristus,
dan diyakini telah ikut berperan dalam penemuan-penemuan pelayaran Portugis
yang pertama. Pangeran Henry si Pelayar memimpin
ordo Portugis ini selama 20 tahun hingga kematiannya. Di Spanyol,
di mana raja Aragon
juga menentang penyerahan warisan kaum Templar kepada kaum Hospitaller (seperti
yang diperintahkan oleh Clemens V), Ordo Motesalah yang
mengambil alih aset-aset kaum Templar.
Tuduhan Ajaran Sesat
Perdebatan berlanjut tentang apakah tuduhan tentang ajaran sesat
memang layak dikenai menurut ukuran masa itu. Di bawah siksaan,
sebagian kaum Templar mengaku bahwa mereka menyembah kepala manusia
dan sebuah agama misteri yang dikenal sebagai Bafomet.
Para pemimpin mereka belakangan menyangkal pengakuan-pengakuan ini dan karena
itu mereka dihukum mati. Sebagian pakar menolak semua ini dan menganggapnya
sebagai pengakuan yang dipaksakan, sesuatu yang biasa terjadi pada masa Inkuisisi.
Yang lainnya berpendapat bahwa tuduhan-tuduhan ini
sebenarnya disebabkan oleh kesalahpahaman tentang ritual-ritual rahasia yang
diadakan di balik pintu tertutup yang berasal pada pergumulan pahit Tentara Salib
melawan kaum Saracen.
Hal ini mencakup penyangkalan terhadap Kristus dan meludahi Salib tiga
kali, serta mencium bokong orang lain. Menurut sebagian pakar, dan
dokumen-dokumen Vatikan yang baru-baru ini ditemukan, tindakan-tindakan ini
dimaksudkan sebagai simulasi terhadap kemungkinan penghinaan dan siksaan yang
akan dialami oleh seorang Tentara Salib bila mereka ditangkap oleh kaum Sarasin. Menurut alur
penalaran ini, mereka diajarkan bagaimana melakukan kemurtadan
hanya dengan pikiran saja dan bukan dengan hati.
Mengenai tuduhan penyembahan kepala dan bahwa kaum
Templar berusaha mencampurkan kekristenan dengan Islam, sebagian pakar
berpendapat bahwa yang pertama merujuk kepada ritual yang dilakukan dengan relikui Santa
Eufemia, salah satu
dari 11 hamba perempuan Santa Ursula, Hugues de Payens, dan Yohanes
Pembaptis dan bukan penyembahan berhala.
Kata yang terakhir konon berasal dari para "chaplain" yang
menciptakan istilah Bafomet melalui kode Atbash untuk memistikkan
istilah Sophia (kata Yunani
untuk "hikmat"). Meskipun semakin diterima, penafsiran ini
kontroversial karena penafsiran yang lebih luas diterima ialah bahwa Bafomet
adalah sebuah penghinaan dalam bahasa Perancis kuno terhadap nama Nabi Muhammad
s.a.w..
Teori
persekongkolan berkaitan dengan tekanan terhadap para Ksatria Templar yang seringkali
melampaui motif yang disebutkan, yaitu merampas harta milik dan memperkuat
kekuatan geopolitik. Menurut posisi Gereja Katolik penganiayaan ini tidak adil,
bahwa kaum Templar itu tidak mempunyai kesalahan, dan bahwa Paus pada saat itu
dimanipulasi untuk menindas mereka. Jawaban Gereja pada waktu itu memperkuat
posisi ini. Proses kepausan yang dimulai oleh Paus Klemens
V untuk menginvestigasi baik Ordo secara keseluruhan maupun para
anggotanya secara individu sama sekali tidak menemukan seorangpun ksatria yang
bersalah menyebarkan ajaran sesat di luar Perancis. Sebanyak 54 ksatria dihukum
mati di Perancis oleh penguasa Perancis dengan tuduhan pengaja-pengajar sesat
setelah menyangkal kesaksian-kesaksian awal mereka yang disampaikan di hadapan
Komisi Kepausan. Hukuman mati ini didorong oleh keinginan Filipus untuk
mencegah lebih banyak kaum Templar memiliki gagasan-gagasn yang berani. Upaya
ini gagal sama sekali, karena banyak orang lain yang memberikan kesaksian
menolak tuduhan-tuduhan ajaran sesat ini dalam investigasi kepausan yang
diadakan kemudian.
Pada akhirnya hanya tiga orang yang dituduh sesat
langsung oleh Komisi Kepausan yaitu Jacques de Molay dan dua
bawahan langsungnya. Mereka diharuskan menolak ajaran sesat mereka secara
terbuka di muka umum. De Molay memperoleh keberanian kembali dan menyatakan
bahwa Ordo dan ia bersama kedua rekannya tidak bersalah. Keduanya ditangkap
oleh penguasa Perancis dan dituduh sebagai penyesat kambuhan, lalu dibakar pada
salib pada 1314. Komisi Kepausan menemukan bahwa Ordo itu secara keseluruhan
tidak sesat, meskipun ada bukti-bukti terisolasi tentang penyebaran ajaran
sesat. Malah Komisi ini mendukung bahwa Ordo itu harus dipertahankan. Namun
Klemens V, karena menghadapi pendapat umum yang kian meningkat dan menentang
Ordo itu, merasa bahwa satu-satunya pilihan adalah menekan Ordo tersebut,
artinya menarik persetujuan paus atasnya.
Sebuah bukti yang menunjukkan bahwa Klemens V sama sekali
tidak rela bekerja sama dengan Filipus ialah bahwa Paus memutuskan harta dan
tanah Ordo itu dialihkan kepada Ordo Hospitaller (meskipun sebagian tanah kaum
Tempar dikuasai oleh Filipus dan para bangsawan Eropa lainnya selama
bertahun-tahun. Hal ini bertentangan dengan kehendak Filipus agar harta mereka
yang di Perancis dialihkan kepadanya.
Sebuah legenda yang dikenal luas mengatakan bahwa ketika ia
dibakar pada salib Jacques de Molay, Guru Besar dari para Ksatria
templar, mengutuk Raja Filipus dan Paus Clemens
V bahwa mereka akan menemui peradilan kekal dalam tempo satu tahun.
Paus Clemens V meninggal hanya satu bulan kemudian, sementara Filipus IV tujuh
bulan sesudahnya. Para komentator sangat gembira dengan perkembangan itu dan
seringkali menyampaikan cerita ini dalam laporan mereka.
Daftar Pemimpin Dari Tahun 1118 Sampai Dengan Tahun 1314
- Huguens de Payns (1118-1136)
- Robert de Craon (Robertus Burgundio) (1136-1146)
- Everard des Barres (Ebrardus de Barris) (1146-1149)
- Bernard de Tremelay (1149-1153)
- André de Montbard (1153-1156)
- Bertrand de Blanchefort (1156-1169)
- Philippe de Milly (Philippus de Neapoli/de Nablus) (1169-1171)
- Odo (Eudes) de St Amand (Odon de Saint-Chamand) (1171-1179)
- Arnaud de Toroge (Arnaldus de Turre Rubea/de Torroja )(1179-1184)
- Gérard de Ridefort (1185-1189)
- Robert de Sablé (Robertus de Sabloloi) (1191-1193)
- Gilbert Horal (Gilbertus Erail/Herail /Arayl /Horal/Roral) (1193-1200)
- Phillipe de Plessis Plaissie`/ Plesse` /Plessiez (1201-1208)
- Guillaume de Chartres (Willemus de Carnoto) (1209-1219)
- Pierre (Pedro) de Montaigu (Petrus de Monteacuto) (1219-1230)
- Armand de Périgord (Hermannus Petragoricensis aka Hermann de Pierre-Grosse) (1232-1244)
- Richard de Bures (1245-1247)
- Guillaume de Sonnac (Guillelmus de Sonayo) (1247-1250)
- Renaud de Vichiers (Rainaldus de Vicherio) (1250-1256)
- Thomas Bérard (1256-1273)
- Guillaume de Beaujeu (Guillelmus de Belloico) (1273-1291)
- Thibaud Gaudin (Thiband Ggandin) (1291-1292)
- Jacques de Molay (1292-1314)
Tempat Yang Memiliki Hubungan Sejarah Dengan Knights Templar
- Bannockburn, situs Battle of Bannockburn di Skotlandia
- Convento de Cristo, Kastil Tomar dan gereja Santa Maria do Olival di Tomar, Portugal.
- Kastil Almourol, Idanha, Monsanto, Pombal dan Zêzere di Portugal
- Kastil Soure, Coimbra, Portugal
- Quinta da Regaleira di Sintra, Portugal
- Kastil Kolossi di Siprus
- Pulau Lundy, Devon, Inggris
- Westerdale, North Yorkshire, Inggris
- Temple Church, Inner Temple, London, Inggris
- Hertford, Inggris the Guardian
- Holy Sepulchre di Cambridge, Inggris Round Church
- St Sepulchre's di Northampton, Inggris
- Kapel Rosslyn dan gereja Orphir in Skotlandia
- Temple Mount, Dome of the Rock, dan Well of Souls di Yerusalem
- Kapel Chwarszczany di Polandia
- La chapelle saint-Georges d'Ydes di Perancis
- Gereja di Laon Perancis
- Round Church of Lanleff in Brittany, Perancis
- Kastil Barberà di Spanyol
- Kastil Ponferrada di Spanyol
- Krak des Chevaliers (Kastil milik Knights Hospitaller)
- Kastil Blanc Syria
- Pulau Oak, Nova Scotia (fabled western outpost)
- Sistem Irigasi di Aragon, Spanyol
- Gereja San Jacopo di Campo Corbolini, in Florence Italia
- Tempelhof di Berlin, Jerman
Apa itu Knight Templar ?
Asal-usul : Dibentuk pada tahun 1118
di Yerussalem oleh sembilan ksatria Perancis, ketika mendapat ijin dari Raja
Yerussalem, Baldwin II Le Bourg, untuk membentuk angkatan perang.
Organisasi ini dikenal dengan nama: ‘Order of the Poor, Knights of Christ and The Temple Solomon’ (Komplotan Ksatria Kristus dan Kuil Sulaiman miskin). Pemimpinya seorang bangsawan Prancis, Hugh de Payen. Komplotan yang sangat rahasia ini menjadi kaya raya dan berkuasa selama kurun waktu du abad. Kekayaan dan kekuasaan mereka terbesar setelah Vatikan. Konon, mereka memiliki rahasia paling religius atau teknologi pengganti kekuasaan kepausan. Karena itulah pd tahun 1307, Paus dan Raja Perancis saat itu menghancurkan komplotan Knights Templar.
Organisasi ini dikenal dengan nama: ‘Order of the Poor, Knights of Christ and The Temple Solomon’ (Komplotan Ksatria Kristus dan Kuil Sulaiman miskin). Pemimpinya seorang bangsawan Prancis, Hugh de Payen. Komplotan yang sangat rahasia ini menjadi kaya raya dan berkuasa selama kurun waktu du abad. Kekayaan dan kekuasaan mereka terbesar setelah Vatikan. Konon, mereka memiliki rahasia paling religius atau teknologi pengganti kekuasaan kepausan. Karena itulah pd tahun 1307, Paus dan Raja Perancis saat itu menghancurkan komplotan Knights Templar.
Siapa : Para Ksatria, sersan, para pendeta dan para nelayan. Di puncak kejayaannya, Knights Templar beranggotakan 20.000 orang yang gila perang (mereka mudah dikenali karena mereka menggunakan topeng putih bertanda salib merah).
Cara : Dengan berkedok melindungi para peziarah yang melakukan perjalanan ke tanah suci,namun ternyata mereka melakukan hal yang berlawanan. Mereka mengadopsi sistem Cistercians yang ditiru komplotan Freemasonry. Mereka mewajibkan setiap anggotanya berjanji menjalani hidup miskin dan memelihara kesucian dan mewajibkan mereka melaporkan kekayaannya untuk sepenuhnya diserahkan pada organisasi tersebut. Tahun1128,di Dewan Troyes, Knights Templar diakui Vatikan sebagai organisasi religius dan militer resmi. Dalam waktu setahun mereka mampu menguasai Eropa. Tahun 1139, Paus Innocent II mengaruniai Knights Templar hak kepausan untuk menjawab masalah umat dan bebas dari pembayaran pajak, namun mereka justru yang meraup pajak untuk gereja dan kerajaan. Knights Templar bahkan diijinkan mendirikan gereja sendiri yang kemudian menjadi kekuatan pengendali sejumlah gereja besar Eropa pada abad pertengahan, terutama Katedral Charters di Paris. Mereka menjadi bankir pertama di Eropa, dengan bunga pinjaman hingga 60 persen.
Knights Templer percaya, ketika sains, agama dan ilmu sihir tak lagi bisa dipisahkan, ‘Sacred Geometry’ menjadi pijakan ilmu pengetahuan dan kekuasaan. Pengetahuan Knights Templer tentang Sacred Geometry menjadikan Katedral Charters sangat superior dalam hal desain dan teknologi kala itu. Merekalah para arsitek Gothic. Bahkan para ahli kimia modern pun tak bisa membuat tiruan kaca berwarna karya Ksatria Templer.
Akhir : Kegetolan dan kerahasiaan Knights Templer membuat para propagandis memfitnah mereka menyembunyikan rahasia gelap. Oleh raja Perancis, Philip IV, pada tahun1305 meyakinkan Paus Klementino V bahwa mereka sebenarnya adalah ancaman bagi kelangsungan sistem kepausan. Selain itu tersebar desas-desus bahwa ksatria Templar bermaksud mengembalikan keturunan Merovingian (Keturunan Merovingian ini mengklaim sebagai keturuna Yesus sekaligus bukti hidup bahwa Yesus tidak mati di tiang salib) ke tampuk kekuasaan Perancis.
Maka pada hari jum’at, 13 oktober 1307, pemerintah Perancis mulai menangkap, menginterogasi, menyiksa dan membakar para Ksatria Templar dengan tuduhan sebagai para pelaku bid’ah dan penghina Tuhan. Puncaknya Guru Besar ksatria Templar, Jacques de Molay, di bakar hidup2 di paris, tahun 1314.
Pada kenyataannya, hingga saat ini banyak anggota Ksatria Templar yang selamat dan tetap hidup hingga saat ini. Para anggota Ksatria Templar yang selamat ini masih melakukan gerakan bawah tanah secara sembunyi-sembunyi dan terus berlanjut sampai sekarang.
Sumber : www.wikipedia.org, www.jadikanpinter.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar