Minggu, 05 Mei 2013

Kiamat Nyaris Terjadi Akibat Mikroba



Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.

Penyebab Utama Punahnya Dinosaurus
Sekitar 251 juta tahun lalu, lebih dari 90 persen spesies di Bumi mendadak punah. Penyebab kematian itu bukanlah meteorit atau letusan gunung berapi raksasa seperti teori sebelumnya.
Penelitian terbaru menunjukkan, penghuni Bumi pernah nyaris musnah oleh mikroba sederhana. Teori yang selama ini berlaku menyebutkan kepunahan massal dipicu oleh letusan gunung berapi di wilayah luas yang sekarang disebut Siberia. Bencana alam pada akhir periode Permian ini mendorong kenaikan emisi gas rumah kaca secara drastis sehingga membunuh makhluk hidup.
"Tapi skenario itu tidak cocok dengan fakta di lapangan," kata Daniel Rothman dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, Jumat, 14 Desember 2012.
Rothman menganalisis sampel sedimen tanah dari Cina. Usianya diperkirakan akhir periode Permian. Dari analisis diketahui kadar karbon Bumi kala itu melonjak tajam.
Menurutnya, kenaikan karbon ini terlalu drastis untuk proses geologi seperti letusan gunung berapi. "Mikroba dapat menghasilkan senyawa karbon secara cepat," ujar dia.
Simpulan itu diambil usai Rothman menganalisa genom Methanosarcina, sebuah metanogen yang bertanggung jawab untuk sebagian besar produksi gas metana biogenik di Bumi saat ini. Ia menemukan bahwa mikroba telah mampu menghasilkan metana sejak 231 juta tahun lalu. Inilah yang mengindikasikan mikroba sebagai penyebab kepunahan massal.
Apalagi, masih dari analisis sedimen, Rothman dan rekan-rekannya menemukan kadar nikel melonjak tajam persis 251 juta tahun lalu. Nikel diperkirakan berasal dari lava gunung berapi raksasa di Siberia. Nah, Methanosarcina menggunakan nikel dalam jumlah besar ini untuk menghasilkan metana secara cepat.
"Ini menunjukkan Methanosarcina memicu kepunahan massal," kata Rothman pada pertemuan American Geophysical Union di San Francisco.
Gagasan ini cukup meyakinkan bagi sebagian ahli geologi. Gagasan Rothman, yang menyatakan suatu makhluk hidup memicu kepunahan makhluk hidup lainnya, cukup menarik. "Mirip dengan kepunahan yang terjadi saat ini, sebagian sebagian besar didorong oleh manusia," kata Anthony Barnosky dari University of California, Berkeley.

sumber : www.wikipedia.org dan www.tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar